commit to user 18
3. Pemeliharaan a. Penyiangan
Penyiangan dilakukan dengan membuang benalu-benalu menempel pada cabang tanaman melinjo tersebut, mengurangi daun
serta ranting-ranting yang tumbuh pada cabang atas. b. Pemupukan
Pupuk yang digunakan dalam cangkok kali ini menggunakan pupuk kandang saja dan diberikan pada saat penyelimutan cabang.
c. Pengairan Pengairan yang dilakukan hanya bergantung pada air hujan
karena pada praktek dilapang kebetulan pada musim penghujan dan tanaman ini tidak terlalu banyak membutuhkan air. Disebelah
tanaman-tanaman melinjo ini telah dibuat saluran drainase untuk menghindarkan tanah dari penggenangan air.
C. Pembahasan
Perbanyakan tanaman melinjo Gnetum gnemon ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, generatif maupun vegetatif. Biasanya lebih
banyak yang menggunakan perbanyakan vegetatif karena waktu yang dibutuhkan lebih singkat. Oleh sebab itu Kebun Benih Hortikultura
Tejomantri ini lebih mengutamakan perbanyakan secara vegetatif yaitu dengan teknik cangkok. Dengan teknik ini, bibit yang dihasilkan akan lebih
sama dengan induknya. Selain itu juga waktu yang dibutuhkan pun relatif lebih singkat dibandingkan dengan teknik lainnya.
Adapun jenis melinjo yang diperbanyak di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri adalah jenis melinjo bercangkang keras dengan varietas gentong
karena memiliki kelebihan yaitu buah yang dihasilkan berukuran besar-besar dengan bentuk agak bulat tetapi buahnya pada setiap pohon tidak begitu lebat.
Varietas ini lebih banyak dicari masyarakat dan paling banyak dibutuhkan
commit to user 19
Dari hasil kerja praktek lapang di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri yang telah dilakukan, ada beberapa hal yang dapat dibahas terhadap hasil
kegiatan praktek lapang tersebut antara lain: 1.
Pelaksanaan Cangkok Melinjo Perbanyakan melinjo secara vegetatif yang dilakukan di
Tejomantri adalah dengan cara cangkok karena tanaman tersebut akan dapat cepat berbuah dan cepat menghasilkan keturunan. Cabang
melinjo yang akan dicangkok berumur ± 1 tahun dan berdiameter 3 cm dengan keadaan cabang yang berdiri tegak lurus.
Mencangkok cabang melinjo merupakan cara yang mudah untuk dilakukan yaitu dengan menyayat kulit cabang terpilih sepanjang
± 15 cm dan membersihkannya dari kambium yang menempel pada cabang dengan cara mengerok atau menggosok-gosok dengan pisau
yang digunakan untuk mengelupas tadi. Ini dilakukan agar tidak tumbuh kulit baru pada cabang tersebut. Kemudian menutup bekas
sayatan tersebut dengan media berupa campuran antara tanah gembur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dan diberi air secukupnya
yang berguna untuk menjaga kelembaban media cangkok tersebut. Media menutupi sebagian banyak bekas sayatan, yang dimulai dari kulit
bagian atas bekas sayatan tersebut ± 3 cm dan berakhir pada ± 3 cm sebelum batas bekas sayatan paling bawah. Kemudian media tersebut
dibungkus menggunakan plastik dan diikat dengan kencang bagian atas, tengah, dan bawah. Dalam pelaksanaan cangkok tanaman melinjo di
Tejomantri ini, plastik pembungkus media tidak dilubangi agar kelembaban media tetap terjaga. Selain itu juga untuk mengantisipasi
masuknya hama dan penyakit tanaman yang dapat mengganggu aktifitas pertumbuhan tanaman melinjo setelah dicangkok.
Salah satu faktor keberhasilan dalam mencangkok adalah kelembaban media cangkok tersebut. Kelembaban media cangkok biasa
dihubungkan dengan banyak sedikitnya pemberian air. Sedangkan tanaman melinjo ini tidak tahan dengan pemberian air terlalu banyak
commit to user 20
yang nantinya akan mengakibatkan penggenangan pada daerah sekitar akar. Maka untuk menanggulanginya, disiapkan kolam drainase untuk
menampung air tersebut. Pelaksanaan cangkok melinjo ini tidak dilakukan setiap hari
karena mengingat banyaknya kegiatan yang harus dilakukan. Sehingga jumlah cangkokan yang dihasilkan setiap 1 harinya adalah
± 5 – 8 cangkokan, dan dalam waktu 1 bulan dapat menghasilkan sekitar ± 16 – 18 cangkokan. Setiap satu batang indukan, terdapat
4 – 6 cabang yang dicangkok 2.
Pemeliharaan Pemeliharaan dalam sebuah budidaya merupakan suatu cara
bagaimana merawat tanaman agar tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dalam proses budidaya tanaman, tahap
pemeliharaan ini sangat diperlukan sekali. Sehingga para pembudidaya mengutamakan tahapan ini untuk mendapatkan hasil tanaman yang baru
dengan baik. Pemeliharaan tanaman melinjo yang diperbanyak dengan teknik cangkok di Kebun Benih Hortikultura Tejomantri ini meliputi
penyiangan, pemupukan, dan penyiraman. a. Penyiangan
Penyiangan atau pembersihan terhadap tanaman pesaing gulma perlu dilakukan, mengingat gulma tersebut dapat
menghalangi pertumbuhan tanaman pokok dan merebut zat-zat makanan yang diperlukan tanaman pokok. Selain itu, gulma
tersebut justru dapat menjadi tempat hidup atau sumber makanan bagi hama dan penyakit yang nantinya dapat menyerang tanaman
pokok Sutarminingsih, 2010. Dalam pembudidayaan tanaman melinjo dengan teknik
cangkok di Tejomantri ini, penyiangan dilakukan dengan mengurangi ranting-ranting yang tidak diinginkan pada cabang
tanaman yang dicangkok karena dengan adanya ranting-ranting yang tidak diinginkan tersebut dapat menghambat peningkatan
commit to user 21
produksi cangkokan. Dan dengan dihilangkannya ranting-ranting dari cabang yang dicangkok tersebut maka energi yang selama ini
terserap untuk pertumbuhan ranting pengganggu tersebut dapat disalurkan untuk pertumbuhan akar cangkokan. Selain itu, ada
beberapa perlakuan penyiangan yang dilakukan lagi pada cabang cangkokan tersebut yaitu menghilangkan membuang benalu dan
daun – daun yang masih tumbuh pada cabang bagian atas. b. Pemupukan
Pemupukan menjadi salah satu bagian penting yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan tanaman. Dengan pemupukan
yang tepat,
tanaman akan
tumbuh dengan
baik Musaddad, 2007. Pemupukan pada tanaman yang telah
menghasilkan mempunyai dua tujuan, yaitu untuk meningkatkan hasil dan mempertahankan serta memperbaiki kesehatan dan
kesuburan pertumbuhan tanaman pokok Setyamidjaja, 1993. Pada perbanyakan melinjo dengan teknik cangkok di
Tejomantri ini,
pemupukan lebih
dititik beratkan
pada pemeliharaan cabang cangkokan yang telah dikerok yang nantinya
digunakan sebagai tempat tumbuhnya tanaman baru. Pupuk yang diberikan adalah pupuk kandang saja. Pada pemeliharaan tanaman
kali ini tidak ada pengaplikasian dengan pupuk lain. Pupuk diberikan pada saat persiapan untuk pencangkokan.
c. Penyiraman Setiap hari tanaman membutuhkan air untuk mengganti
cairan yang hilang karena penguapan. Tanaman yang baru dicangkok sangat rentan terhadap kekurangan air sehingga tidak
banyak tanaman buah yang diperbanyak menggunakan cara cangkok. Karena dengan cara cangkok, tanaman buah tidak dapat
bertahan lama atau bias dikatakan gagal. Hal ini disebabkan karena tidak terjaganya kelembaban pada cangkokan. Maka sebaiknya
commit to user 22
penyiraman dilakukan setiap hari, terutama pada tanaman muda dan tanaman yang ditanam pada musim kemarau Wiryanta, 2009.
Cangkokan tanaman melinjo memang membutuhkan kelembaban yang tinggi agar hasil yang diberikan memuaskan.
Akan tetapi dalam praktek kerja lapangan ini, penyiraman tidak diberikan secara kontinyu karena perlakuan cangkok tanaman
melinjo kebetulan pada musim penghujan. Selain itu jika porsi air yang diberikan terlalu banyak maka dapat mengganggu pernafasan
akar. Sehingga untuk menanggulangi resiko kegagalan tersebut, dibuatlah saluran drainase didekat tanaman melinjo tersebut agar
tidak terjadi penggenangan, khususnya pada daerah sekitar akar. Dan tanaman melinjo yang dikembangkan dengan teknik cangkok
dapat tumbuh dengan baik.
D. Analisis Usaha Tani