Perbanyakan Melinjo Secara Vegetatif Teknik Perbanyakan Tanaman Melinjo secara Cangkok

commit to user 7 3. Melinjo yang batangnya menjalar. Melinjo jenis ini dapat ditemui di hutan-hutan pantai pulau Jawa bagian selatan, misalnya di Pulau Nusakambangan. Untuk mendapatkan hasil produksi yang baik dari jenis melinjo bercangkang keras, perawatan tanaman harus disesuaikan dengan tempat tumbuh, bibit bermutu serta faktor lingkungan yang ada di tempat tersebut. Melinjo bercangkang keras terbagi dalam tiga varietas berdasarkan bentuknya yaitu varietas gentong, varietas dandang dan varietas kerikil Mulyanto, 1995.

E. Perbanyakan Melinjo Secara Vegetatif

Perbanyakan secara vegetatif pada tanaman melinjo antara lain dengan cara cangkok, sambung penyusuan dan tempelokulasi. Keuntungan cara perbanyakan vegetatif pada tanaman melinjo ini adalah cepatnya tanaman berbuah pada cangkok, sedangkan pada tanaman hasil okulasi maupun sambung penyusuan baru dapat berbuah setelah tanaman berumur antara 1,5 – 2 tahun. Beberapa kelemahan kerugian yang mungkin timbul dari tanaman hasil perbanyakan vegetatif khususnya dari cangkok, antara lain : - Perakaran tanaman kurang lengkap, sehingga mudah roboh bila tertiup angin besar kuat; - Tanaman kurang tahan menghadapi keadaan kurang air, khususnya di musim kemarau panjang; - Tanaman hasil cangkok seringkali menghasilan bunga betina yang gagal menjadi buah. Kerugian-kerugian seperti tersebut di atas belum pernah ditemui pada tanaman yang dikembangkan secara sambung penyusuan dan secara okulasi Mulyanto, 1995. commit to user 8

F. Teknik Perbanyakan Tanaman Melinjo secara Cangkok

Dalam dunia pertanian mencangkok air layerage merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk memperbanyakan tanaman secara vegetatif. Pembiakan vegetatif secara cangkok ini merupakan suatu cara perkembangbiakan tanaman yang tertua di dunia akan tetapi hasilnya sering mengecewakan pencangkoknya karena kegagalan dalam melakukan pencangkokan. Kegagalan ini dapat dilihat dari bagian tanaman di atas keratan luka yang kering atau mati Wudianto, 1998. Menurut Wudianto 1998 perkembangbiakan secara vegetatif ini biasanya dipilih karena pertimbangan tertentu misalnya untuk menginginkan tanaman baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya, sifat tersebut dapat berupa ketahanan terhadap hama dan penyakit, rasa buah, keindahan bunga. Walaupun banyak keunggulannya, namun teknik perbanyakan dengan mencangkok ini tidak terlepas dari beberapa kelemahan. Kelebihan dan kelemahan dalam mencangkok ini adalah sebagai berikut : Keunggulan Kelemahan - Sifat tanaman baru persis seperti induknya. - Tanaman dari bibit cangkok bisa menghasilkan buah dalam waktu yang relatif singkat ± 4 tahun. - Waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan relatif singkat, 1-3 bulan. - Cepat menghasilkan keturunan baru. - Tidak dapat dilakukan secara besar- besaran. - Bibit cangkok sulit bertahan hidup di daerah yang air tanahnya rendah karena perakarannya pendek. - Tanaman mudah roboh bila angin kencang karena tidak berakar tunggang. - Tajuk pohon induknya menjadi rusak karena banyak cabang yang dipotong. - Pada musim kemarau panjang, tanaman tidak tahan kering. commit to user 9 Tahap – tahapan dalam penyiapan bibit cangkok adalah sebagai berikut : 1. Persiapan alat dan bahan a. Pisau yang tajam dan bersih untuk mengupas kulit cabang. b. Plastik putihsabut kelapa untuk pembungkus kulit pohon. c. Tali rafiatali bambu untuk pengikat. d. Tanah yang subur atau mos sabut kelapa yang sudah dihancurkan untuk media tumbuh akar. 2. Langkah – langkah perbanyakan dengan cara cangkok adalah sebagai berikut: a. Memilih pohon induk sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki. b. Memilih cabang pada pohon induk yang memenuhi persyaratan pada bagian a. c. Mengupas kulit cabang pada salah satu buku selebar kira-kira 4 cm. d. Membersihkan kambium yang terdapat pada cabang yang telah dikupas, kemudian mengeringkannya selama 1 hari, sedangkan jika tanaman tersebut bergetah maka dikeringkan selama 3-4 hari. e. Kemudian membuat media berupa campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan 1 : 2. f. Setelah itu, menempelkan media tersebut pada cabang yang telah dikupas dan membungkusnya dengan sabut kelapa atau plastik. g. Mengikat kedua ujung bungkusan dengan tali. h. Menyiram cangkokan secara teratur. i. Menunggu sampai akar berkembang. j. Kemudian memotong cangkokan dibawah bungkusan bila akar sudah banyak. k. Memindahkan cangkokan ke polibag atau dapat menanam secara langsung, apabila cangkokan ditanaman di polibag terlebih dahulu, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan bibit hasil cangkokan l. Pindahkanlah cangkokan ke polibag atau tanamlah secara langsung. commit to user 10 Purnomosidhi, et al., 2007. commit to user 11

I. TATA LAKSANA PELAKSANAAN