Tinjauan Mengenai Dewan Pertahanan Nasional

commit to user 23 8 Mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang 9 Mencari keterangan dan barang bukti 10 Menyelenggarakan pusat informasi kriminal nasional 11 Mengeluarkan surat ijin danatau surat keterangan yang diperlukan dalam rangka pelayanan masyarakat. 12 Memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan keputusan pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat. 13 Menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.

6. Tinjauan Mengenai Dewan Pertahanan Nasional

Dewan Pertahanan merupakan lembaga khusus yang didirikan secara independen sebagai penasehat presiden dalam pembuatan kebijakan. Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan dalam menetapkan kebijakan umum pertahanan dan pengerahan segenap komponen pertahanan negara. Dewan Pertahanan Negara dipimpin oleh Presiden dengan keanggotaan terdiri atas anggota tetap dan anggota tidak tetap dengan hak dan kewajiban yang sama. Anggota tetap terdiri atas Wakil Presiden, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri dan Panglima http:www.dephan.go.id. Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, Pasal 15 ayat 1; Dewan Pertahanan Negara berfungsi sebagai penasehat Presiden dalam meningkatkan kebijakan umum pertahanan dan pengerahan segenap komponen pertahanan negara. Tugas Kementerian Pertahanan pasal 15 ayat 3 : a. Menelaah, menilai, dan menyusun kebijakan terpadu pertahanan negara agar kementerian pemerintah, masyarakat beserta tentara dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing-masing dalam mendukung penyelenggaraan pertahanan negara. b. Menelaah, menilai dan menyusun kebijakan terpadu pengerahan komponen pertahanan negara dalam rangka mobilisasi dan demobilisasi c. Menelaah dan menilai resiko dan kebijakan yang ditetapkan. commit to user 24 Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 37 ayat 1 mengatur organ lembaga kepolisian yang disebut Komisi Kepolisian Nasional yang bertanggung jawab kepada Presiden. Tugas Komisi Kepolisian dalam Pasal 38 ayat 1 yaitu: a. Membantu presiden dalam menetapkan arah kebijakan kepolisian b. Memberikan pertimbangan kepada Presiden dalam pengangkatan dan pemberhentian Kapolri. Wewenang Komisi Kepolisian dalam Pasal 38 ayat 2: a. Mengumpulkan dan menganalisis data sebagai bahan pemberian sarana dan prasarana POLRI b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Presiden dalam upaya mewujudkan Polisi yang professional dan mandiri. c. Menerima saran dan keluhan dari masyarakat mengenai kinerja polisi dan menyampaikan kepada Presiden.

7. Tinjauan Mengenai Kebijakan