commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi serta perkembangan zaman saat ini telah menyumbangkan berbagai hal positif khususnya dalam pertumbuhan ekonomi
dan kemajuan sosial di dunia industri. Perkembangan teknologi telah mengangkat standar hidup manusia dan mengurangi kecelakaan, cedera, dan
stres akibat kerja. Namun demikian, di sisi lain kemajuan teknologi juga mengakibatkan dampak yang merugikan yaitu berupa terjadinya peningkatan
pencemaran lingkungan, kecelakaan kerja, dan timbulnya berbagai penyakit akibat kerja Tarwaka, 2008.
Di dalam suatu lingkungan kerja, pekerja akan menghadapi tekanan dari lingkungan kerjanya. Tekanan tersebut dapat bersifat kimiawi, fisik, biologis,
dan psikis. Tekanan yang berupa fisik khususnya tekanan panas memegang peranan yang penting. Oleh sebab itu lingkungan kerja harus diciptakan
senyaman mungkin supaya didapatkan efisiensi kerja dan meningkatkan produktivitas
2009. Tekanan panas adalah kombinasi suhu udara, kelembaban udara,
kecepatan gerakan dan suhu radiasi. Tekanan panas sendiri dapat berasal dari mesin atau alat produksi, iklim, dan kerja otot manusia. Tekanan panas dapat
mempengaruhi salah satu fungsi tubuh manusia, seperti : tekanan darah, kecepatan denyut jantung ataupun nadi, ketahanan fisik, dan daya konsentrasi.
commit to user
2
Suhu lingkungan kerja yang meningkat maupun menurun dapat mempengaruhi penurunan maupun peningkatan tekanan darah para pekerja
. Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah dari sistem
sirkulasi atau sistem vaskuler terhadap dinding pembuluh darah Joyce dkk, 2008. Tekanan darah sangat bervariasi tergantung pada keadaan, akan
meningkat saat aktivitas fisik, emosi, dan stres. Semakin tinggi tekanan darah akan semakin besar resikonya dan jika tekanan darah lebih dari 16090 mmHg
akan memiliki faktor resiko penyakit jantung Huwon dkk, 2002. PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar,
menghasilkan produk seperti :
Ethanol, Acetid Acid,
dan
Ethyl Acetate
. Proses produksi dilakukan di unit Fermentasi dengan menggunakan mesin-mesin
berteknologi modern. Penggunaan mesin tersebut dapat menimbulkan tekanan panas, karena mesin yang begitu besar dan membutuhkan energi yang besar
pula maka mesin-mesin ini dapat menimbulkan panas yang berlebih. Hasil pengukuran tekanan panas di unit Fermentasi dilakukan di 4 tempat yang
diantaranya ada 2 tempat yang melebihi NAB yaitu 30,9°C dan 30,8°C. Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep.51MEN1999 yang
menyatakan NAB ISBB yang berdasarkan pengukuran denyut nadi yaitu untuk pengaturan waktu kerja 75 kerja dan 25 istirahat dengan kriteria beban
kerja ringan yaitu suhu yang diperkenankan sebesar 30,6°C. Dari hasil wawancara dengan tenaga kerja didapatkan keluhan-keluhan yang dirasakan di
tempat tersebut berupa pusing, berkunang-kunang, mudah marah, cepat merasa lelah, cepat merasa haus dan tidak nyaman.
commit to user
3
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengadakan penelitian Hubungan Tekanan Panas dengan Tekanan Darah pada Karyawan
di Unit Fermentasi PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri Kebakkramat .
B. Rumusan Masalah