Definisi Operasional Analisis Data

commit to user 30 3. Variabel Pengganggu Variabel pengganggu adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah : olahraga, umur, jenis kelamin, emosi, stres, obesitas, alkohol, merokok, kebisingan, masa kerja, lama paparan dan beban kerja.

G. Definisi Operasional

1. Tekanan Panas Tekanan panas adalah suhu udara yang berasal dari proses pemasakan atau pengembangbiakan Inokulasi di unit Fermentasi, yang diukur dengan mengunakan : Alat ukur : Questtemp Heat Stress Monitor Satuan : °Celcius Skala pengukuran : Interval 2. Tekanan Darah Tekanan darah adalah tekanan darah sistole dan tekanan darah diastole karyawan unit Fermentasi sesudah bekerja, yang diukur dengan menggunakan : Alat ukur : tensi meter digital OMRON type SEM-1 Satuan : mmHg Skala Pengukuran : Rasio commit to user 31

H. Cara Kerja Penelitian

1. Pengukuran tekanan panas Pengukuran tekanan panas dilakukan dengan menggunakan alat Questtemp Heat Stress Monitor di unit Fermentasi PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Pengukuran dilakukan di 4 titik atau tempat pengukuran yaitu ruang operator, ruang nutrisi, mesin fermentasi dan ruang motor. Pengukuran tersebut dilakukan selama 30 menit. 2. Pengukuran tekanan darah Pengukuran tekanan darah menggunakan alat tensi meter digital OMRON type SEM-1 pada karyawan unit Fermentasi PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Pengukuran tekanan darah dilakukan pada karyawan yang telah memasuki unit Fermentasi dan berada di tiap titik atau tempat pengukuran tekanan panas.

I. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah : 1. Questtemp Heat Stress Monitor yaitu alat untuk mengukur intensitas tekanan panas. Alat ini dapat mengukur suhu basah, suhu kering dan suhu radiasi. Adapun cara penggunaannya adalah : a. Tombol power ditekan. b. Tombol °C atau °F ditekan untuk menentukan suhu yang digunakan. commit to user 32 c. Tombol globe ditekan untuk menentukan suhu bola. d. Tombol dry bulb ditekan untuk mendapatkan suhu bola kering. e. Tombol wet bulb ditekan untuk mendapatkan suhu bola basah. f. Tombol Wet Bulb Globe Thermometer WBGT ditekan untuk mendapatkan Indeks Suhu Bola Basah ISBB. g. Hasil yang dibaca pada display dicatat. h. Tombol power ditekan untuk mematikan. i. Setiap selesai menekan salah satu tombol diamkan 10 menit untuk waktu adaptasi. Gambar 2. Questtemp Heat Stress Monitor 2. Tensi meter digital OMRON type SEM-1 yaitu alat digital untuk mengukur tekanan darah dan denyut nadi. Adapun cara penggunaanya adalah : a. Memasukkan ujung pipa manset pada bagian alat. b. Memperhatikan arah masuknya perekat manset. commit to user 33 c. Untuk memakai manset, maka perhatikan arah selang. d. Memperhatikan jarak manset dengan garis siku lengan kurang lebih 1-2 cm. e. Memastikan posisi selang sejajar dengan jari tengah, dan posisi tangan terbuka keatas. f. Jika manset sudah terpasang dengan baik dan benar, rekatkan manset. g. Men START STOP h. Jika pengukuran selesai, manset akan mengempis kembali dan hasil pengukuran akan muncul. Alat akan menyimpan hasil pengukuran secara otomatis. i. Men START STOP Gambar 3. Tensi Meter Digital OMRON type SEM-1 commit to user 34

J. Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji statistik Pea rson Product Moment . dengan menggunakan program komputer SPSS versi 17.0, dengan interpretasi hasil sebagai berikut : 1. Jika p value 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan. 2. Jika p value 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan. 3. Jika p value 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan Riwidikdo, 2009. Selanjutnya untuk menentukan arti nilai korelasi r antara dua variabel yang diteliti menurut Sumardiyono 2010, dapat dirumuskan sebagai berikut : Nilai korelasi r berkisar antara -1 sd 1, yang berarti : r = 0, artinya tidak ada hubungan linier. r = -1, artinya hubungan linier negatif sempurna. r = 1, artinya hubungan linier positif sempurna. Arti hubungan : 1. Hubungan positif, terjadi bila kenaikan variabel satu diikuti kenaikan variabel yang lain, misalnya bertambah umur dan bertambah tekanan darahnya. 2. Hubungan negatif, terjadi bila kenaikan variabel satu diikuti penurunan variabel yang lain, misalnya semakin lama terpapar debu dan semakin menurun kapasitas natal paru. Menurut Colton dalam Sumardiyono 2010, kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam empat area, yaitu : commit to user 35 Tabel 5. Tingkat Hubungan Nilai Korelasi r No. Nilai Korelasi r Tingkat Hubungan 1 0,00 - 0,25 Tidak Ada HubunganHubungan Lemah 2 0,26 - 0,50 Hubungan Sedang 3 0,51 - 0,75 Hubungan Kuat 4 0,76 - 1,00 Hubungan Sangat KuatSempurna Sumber : Sumardiyono, 2010 commit to user 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar bersamaan dengan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan pada tanggal 1 sampai dengam 31 Maret 2011. Sebelum pengukuran dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung terhadap lingkungan kerja, jalannya proses produksi dan keadaan fisik dari tenaga kerja. 1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar yang merupakan perusahaan terbuka yang bergerak dalam bidang industri kimia yang memproduksi bahan-bahan kimia berbahaya. Produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah Ethanol, Acetic Acid, dan Ethyl Acetate. Proses produksi dilakukan di unit Fermentasi. Fermentasi adalah proses yang dilakukan oleh mikroba atau jasad renik, dimana proses fermentasi dapat merubah bahan-bahan yang mengandung gula seperti sari buah, dan tetes menjadi alkohol C 2 H 5 OH. Pada proses fermentasi di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar menggunakan bahan baku berupa tetes tebu Molasses dengan brix kekentalan serta kadar gula tertentu.

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS PADA TENAGA KERJA TERPAPAR KEBISINGAN DI UNIT Perbedaan Tekanan Darah Dan Gangguan Psikologis Pada Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Di Unit Boiler Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 15

SKRIPSI Perbedaan Tekanan Darah Dan Gangguan Psikologis Pada Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Di Unit Boiler Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 16

PENDAHULUAN Perbedaan Tekanan Darah Dan Gangguan Psikologis Pada Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Di Unit Boiler Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 7

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Tekanan Darah Dan Gangguan Psikologis Pada Tenaga Kerja Terpapar Kebisingan Di Unit Boiler Pt. Indo Acidatama Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 4

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH DENGAN GANGGUAN EMOSIONAL TENAGA KERJA TERPAPAR TEKANAN PANAS Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Gangguan Emosional Tenaga Kerja Terpapar Tekanan Panas Di Unit Boiler PT. Indo Acidatama, Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karangany

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Gangguan Emosional Tenaga Kerja Terpapar Tekanan Panas Di Unit Boiler PT. Indo Acidatama, Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 3 8

HUBUNGAN ANTARA TEKANAN DARAH DENGAN GANGGUAN EMOSIONAL TENAGA KERJA TERPAPAR TEKANAN PANAS Hubungan Antara Tekanan Darah Dengan Gangguan Emosional Tenaga Kerja Terpapar Tekanan Panas Di Unit Boiler PT. Indo Acidatama, Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karangan

0 4 16

HUBUNGAN KEBISINGAN DENGAN TEKANAN DARAH PADA KARYAWAN UNIT COMPRESSOR PT.INDO ACIDATAMA. Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

0 2 75

PERBEDAAN TEKANAN DARAH TENAGA KERJA SEBELUM DAN SESUDAH TERPAPAR KEBISINGAN MELEBIHI NAB DI UNIT BOILER BATUBARA PT. INDO ACIDATAMA, Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

0 2 66

PENDAHULUAN Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Dehidrasi Pada Karyawan Unit Workshop Pt. Indo Acidatama Tbk, Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

0 2 5