3.2.2 Variabel Dependen
Jenis dan jumlah koloni mikroorganisme di kulit.
3.2.3 Definisi Operasional
a Antisepsis dengan povidon iodin diikuti dengan alkohol selama 1
menit adalah mengantisepsis menggunakan antiseptik jenis larutan povidon iodin 10 0,5cc selama 30 detik dikombinasikan dengan
alkohol 70 selama 30 detik dipermukaan kulit yang ingin di antisepsis di fossa antecubiti, lalu kemudian melakukan teknik swab.
I. Cara ukur: perhitungan jenis dan jumlah koloni sebelum dan
sesudah antisepsis menggunakan antiseptik pada media pembiakan.
II. Alat ukur: identifikasi bakteri dan jumlah bakteri dengan
perhitungan langsung CFU Colony Forming Units pada media pembiakan.
III. Skala ukur: kategorik dan rasio.
IV. Hasil pengukuran: jenis bakteri dan selisih jumlah bakteri
sebelum dan sesudah penggunaan antisepsis dalam CFU. b
Antisepsis dengan povidon iodin diikuti dengan alkohol selama 2 menit adalah mengantisepsis menggunakan antiseptik jenis larutan
povidon iodin 10 0,5cc lalu ditunggu selama 1 menit setelah itu dikombinasikan dengan alkohol 70 lalu tunggu 1 menit
dipermukaan kulit yang ingin di antisepsis di fossa antecubiti, kemudian melakukan teknik swab.
I. Cara ukur: perhitungan jenis dan jumlah koloni sebelum dan
sesudah antisepsis menggunakan antiseptik pada media pembiakan.
II. Alat ukur: identifikasi bakteri dan jumlah bakteri dengan
perhitungan langsung CFU Colony Forming Units pada media pembiakan.
III. Skala ukur: kategorik dan rasio.
Universitas Sumatera Utara
IV. Hasil pengukuran: jenis bakteri dan selisih jumlah bakteri
sebelum dan sesudah penggunaan antisepsis dalam CFU. c
Antisepsis dengan chlorhexidine gluconate selama 1 menit adalah mengantisepsis menggunakan antiseptik jenis larutan
chlorhexidine gluconate 4 0,5cc dipermukaan kulit yang ingin di antisepsis di fossa antecubiti , lalu ditunggu selama 1
menit, kemudian melakukan teknik swab. I.
Cara ukur: perhitungan jenis dan jumlah koloni sebelum dan sesudah antisepsis menggunakan antiseptik pada media
pembiakan. II.
Alat ukur: identifikasi bakteri dan jumlah bakteri dengan perhitungan langsung CFU Colony Forming Units pada
media pembiakan. III.
Skala ukur: kategorik dan rasio. IV.
Hasil pengukuran: jenis bakteri dan selisih jumlah bakteri sebelum dan sesudah penggunaan antisepsis dalam CFU.
d Antisepsis dengan chlorhexidine gluconate selama 2 menit
adalah mengantisepsis menggunakan antiseptik jenis larutan chlorhexidine gluconate 4 0,5cc dipermukaan kulit yang
ingin di antisepsis di fossa antecubiti , lalu ditunggu selama 2 menit, kemudian melakukan teknik swab.
I. Cara ukur: perhitungan jenis dan jumlah koloni sebelum dan
sesudah antisepsis menggunakan antiseptik pada media pembiakan.
II. Alat ukur: identifikasi bakteri dan jumlah bakteri dengan
perhitungan langsung CFU Colony Forming Units pada media pembiakan.
III. Skala ukur: kategorik dan rasio.
IV. Hasil pengukuran: jenis bakteri dan selisih jumlah bakteri
sebelum dan sesudah penggunaan antisepsis dalam CFU.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan “One Group Pretest-Posttest”. Pada saat melakukan intervensi tidak ada
kelompok kontrol pada percobaan ini. Pengambilan data diambil sebelum dan setelah dilakukan intervensi kepada subjek Notoatmodjo, 2005.
4.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian