ALKOHOL Efektivitas Cara Pemakaian Beberapa Antiseptik Kulit Dalam Membunuh Bakteri Sebelum Tindakan Medis

2.2.1 ALKOHOL

Alkohol mempunyai nama lain Isopropyl Alkohol, Ethyl Alkohol atau Propanol. Alkohol dalam in vitro menunjukkan keefektifitasannya melawan bakteri gram positif, bakteri gram negatif termasuk patogen yang resisten terhadap multidrug seperti MRSA dan VRE dan fungi. Alkohol juga sudah di uji in vitro untuk melawan perkembangan virus seperti Herpes Simplex Virus HSV, Human Immunodeficiency Virus HIV, Influenza Virus, Respiratory Syncytial Virus RSV dan Vaccinia Virus; di konsentrasi 60-80, alkohol menunjukkan keefektifitasannya melawan Hepatitis B Virus HBV dan Hepatitis C Virus. Alkohol mempunyai onset yang cepat ketika diaplikasikan ke kulit, dan sudah didemonstrasikan 3.5-5 log pengurangan bakteri ketika di aplikasikan ke kulit WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. WHO, 2009. Sumber : Drugs. 2012. Gambar 2.1 Stuktur Kimia Alkohol Aktivitas antimikroba alkohol mempunyai kemampuan untuk mengubah sifat protein. Larutan alkohol yang ideal adalah konsentrasi 60-80. Semakin tinggi konsentrasi alkohol atau alkohol dalam bentuk murninya akan lebih sedikit berpotensi sebagai anti mikrobial karena protein tidak terdenaturasi dengan baik karena tidak ada air WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. WHO, 2009. Universitas Sumatera Utara Alkohol biasanya digunakan untuk antiseptik kulit mengdesinfeksi bantalan dan cairan persiapan sebelum operasi sendiri atau kombinasi dengan antimikroba yang lain. Alkohol tidak direkomendasikan sendiri untuk kebersihan tangan ketika tangan terlihat jelas kotor. Alkohol mempunyai bahan pembasmi kuman yang baik, namun sedikit atau tidak ada aktivitas antimikroba sisa di tangan. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. WHO, 2009. Inilah alasan alkohol lebih baik dikombinasikan dengan antimikrobial lain seperti chlorhexidine untuk efek mengurangi kuman yang lebih sinergis Lim, 2008. Alkohol menunjukkan tidak ada aktifitas ketika melawan spora dan aktifitas yang buruk ketika melawan non-eveloped virus. Alkohol mudah terbakar, dan harus digunakan dengan hati-hati. Alkohol tidak direkomendasikan untuk sterilisasi alat medis dan permukaan WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. WHO, 2009.

2.2.2 CHLORHEXIDINE