guru harus selalu berusaha dan bertanggung jawab untuk keberhasilan proses pembelajaran pendidikan jasmani, salah satu wujudnya dengan memunculkan
dan mengembangkan kreativitas sebagai upaya mengatasi masalah dan menciptakan proses pembelajaran yang baik dan berkualitas.
Berdasarkan hakikat kreativitas dan hakikat guru pendidikan jasmani yang telah dijelaskan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kreativitas guru
pendidikan jasmani adalah kemampuan guru pendidikan jasmani dalam mencipta atau berkreasi untuk memecahkan masalah yang ada tau muncul.
2.3 Hakikat Modifikasi
Kamus besar Bahasa Indoneia 2002: 75, menyebutkan bahwa modifikai mengangandung arti pengubahan, sedangkan memodifikasi berarti melakukan
modifikasi atau melakukan perubahan. Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman 2001; 1, memodifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat
dilakukan guru agar pembelajaran mencerminkan DAP Developmentally Appropriate Prace, yaitu memperhatikan perubahan kemampuan anak dan
dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Sementara lebih lanjut disebutkan bahwa aspek analisa modifikasi tidak lepas dari pengetahuan guru
tentang : Tujuan, karaktristik materi, kondisi lingkungan dan evaluasi. Dalam memodifikasi sarana dan prasarana yang harus diperhatikan atau
menjadi perhatian oleh guru adalah partisipasi maksimal siswa, keselamatan, efektifitas dan efisien gerak siswa, karakteristik siswa dan keterkaitan atau
kesesuaian kebutuhan materi. Berdasarkan pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa modifikasi
adalah kegiatan melakukan perubahan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan. Guru perlu menyadari bahwa tujuan modifikasi ini untuk mengatasi
masalah yang ada , jangan sampai menjadi bomerang yang dapat membuat
masalah baru atau memperburuk masalah yang telah ada. Jadi guru harus memikirkan dan mempertimbangkan modifikasi yang dibuatnya agar sesuai
dengan tujuan yang ada dalam pendidikan jasmani.
2.4 Hakikat Sarana dan Prasarana
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 999, dijelaskan bahwa “sarana adalah segala sesuatu yang dapat sebagai alat dalam mencapai tujuan dan
maksud”, sedangkan “prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama suatu proses” menurut Agus S. Suryobroto 2004: 4, sarana
dan prasarana didefinisikan sebagai berikut : “ Sarana atau alat adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam
pembelajarn pendidikan jasmani, mudah di pindah bahkan dibawa oleh pelakunya atau siswa. Contoh : bola, raket, pemukul, tongkat, bed, suttlecock, dll.
Prasarana atau perkakas adalah segala sesuatu yang di perlukan dalam pembelajaran pendidikan jasmani, mudah dipindah bias semi permanen tetapi
berat atau sulit di bawa. Contoh : Matras, peti lompat, kuda-kuda, palang tunggal, dll. Prasarana dan fasilitas adalah segala sesuatu yang diperlukan dalam
pembelajaran pendidikan jasmani, bersifat permanen atau tidak dapat berpindah- pindah. Contoh: lapangan, aula, kolam, renang, dll
.” Menurut Soepartono 2000: 5-6, prasarana berarti segala sesuatu yang
merupakan penunjang
terselenggaranya suatu
proses usaha
atau pembangunan. Dalam olahraga prasarana didefinisikan sebagai sesuatu yang
mempermudah atau memperlancar tugas dan memiliki sifat relatif permanen. Sarana olahraga adalah segala sesuatu yang digunakan dan dimanfaatkan
dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Lebih rinci lagi sarana olahraga di bedakan menjadi dua kelompok yaitu peralatan dan
perlengkapan. Perlengkapan adalah sesuatu yang di gunakan. Contohnya : peti
lompat, palang tunggal. Sedangkan perlengkapan yaitu sesuatu yang melengkapi prasarana , misalnya net, bendera, bola, raket, dan lain-lain.
Fasilitas olahraga adalah semua prasarana olahraga yang meliputi semua lapangan
dan bangunan
olahraga beserta
perlengkaplannya untuk
melaksanakan progam kegiatan olahraga. Sarana dan prasarana pendidikan jasmani juga mempunyai banyak tujuan dan manfaat sebagaimna yang
diungkapkan Agus S. Suryobroto 2004: 4-6, tujuan sarana dan prasarana Antara lain :
1. Memperlancar jalanya pembelajaran. 2. Memudahkan gerakan.
3. Mempersulit gerakan. 4. Memacu siswa dalam gerak.
5. Kelangsungan aktivitas 6. Menjadikan siswa tidak takut melakukan gerakan.
Manfaat sarana dan prasarana antara lain : 1. Memacu pertumbuhan dan perkembangan siswa
2. Mempermudah atau mempersulit gerak 3. Sebagai tolak ukur keberhasilan siswa
4. Menarik siswa. Aguis S. Suryobroto 2004: 16-18, juga mengungkapkan mengenai syarat
sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang baik yaitu : 1. Aman.
2. Mudah dan murah. 3. Menarik.
4. Memacu untuk bergerak. 5. Sesuai dengan kebutuhan.
6. Sesuai dengan kebutauhan. 7. Sesuai dengan tujuan.
8. Tidak mudah rusak 9. Sesuai dengan lingkungan
Soepartono 2000: 13-14, mengungkapkan bahwa standar fasilitas olahraga di sekolah yang diusulkan dikluspora pada dasarnya rata-rata adalah 7
m
2
siswa, dan secara lebih jelasnya dapat dilihat dalam table standar umum prasarana sekolah dan olahragakesehatan sebagai berikut :
Tabel 2.4.1. Standar Umum Prasarana Sekolah dan Olahraga Kesehatan Yang Diusulkan Dikluspora
Jumlah kelas Jumlah murid
Kebutuhan Prasarana
Sekolah Kebutuhan
Prasarana Olahraga
Jenis prasarana olahraga yang disediakan
Minimum 5
kelas 125
murid 1250 m
2
I 1100 m
2
- Lapangan
olagraga serbaguna 15 x 30
m
2
- Atletik 500 m
2
6 – 10 kelas
8 m
2
murid II
1400 m
2
- I
- Bangsal terbuka 12,5 x
25m
2
Tinggi 6m 11
– 12 kelas 8
m
2
murid III 2000 m
2
- Lapangan
olahraga serbaguna + atletik
- Bangsal terbuka
- Lapangan volibasket
- Lapangan lain 15 x 30
m
2
20- diatas 20 kelas,minimum
500 murid 10 m
2
murid IV 2700 m
2
- III
- Lapangan
serbaguna 20x40 m
2
Catatan : angka-angka yang tercantum merupakan standar sebutuhan minimum dan dimensi yang tercantum tidak mutlak harus diikuti, sesuai dengan
keadaan setempat. sumber soepartono, 2000: 14 Tabel di atas menunjukakan prasarana yang standar, tetapi untuk
pendidikan jasmani sarana maupun prasarana yang ada tidaklah harus dengan
ukuran standar tetapi bias dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi sekolah dan karakteristik siswa.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana adalah perlengkapan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pembelajaran yang
dapat dipindah-pindah. Sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan. Kondisi sarana dan
prasarana yang minim akan menyulitkan dan mumbuat masalah bagi guru, tetapi tidak berarti pula tercukupinya sarana dan prasarana yang standar, tidak
mendatangkan masalah, mengingat perkembangan usia dan karakteristik anak atau siswa. Disini juga penulis berpedoman pada peraturan menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana untuk Sekolah DasarMadrasah Ibtidaiyah SDMI, Sekolah
Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah SMPMTS, dan Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah SMAMA. Dalam peraturan menteri untuk standar sarana
dan prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Menengah PertamaMadrasah Tsanawiyah SMPMTS sebagai berikut :
Tabel 2.4.2 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Tempat BermainBerolahraga
No Jenis
Rasio Deskripsi
1 Peralatan Pendidikan
1.1 Tiang bendera 1 buahsekolah Tinggi sesuai ketentuan yang
berlaku. 1.2 Bendera
1 buahsekolah Ukuran sesuai ketentuan yang berlaku.
1.3 Peralatan bola voli 2 buahsekolah Minimum 6 bola.
1.4 Peralatan sepak bola 1 setsekolah
Minimum 6 bola. 1.5 Peralatan bola basket 1 setsekolah
Minimum 6 bola. 1.6 Peralatan senam
1 setsekolah Minimum matras, peti loncat, tali
loncat, simpai,
bola plastik,
tongkat, palang tunggal, gelang. 1.7 Peralalan atletik
1 setsekolah Minimum
lembing, cakram,
peluru, tongkat
estafet, bak
loncat. 1.8 Peralatan seni budaya 1 setsekolah
Disesuaikan dengan
potensi masing-masing.
1.9 Peralatan ketrampilan 1 setsekolah Disesuaikan
dengan potensi
masing-masing. 2
Perlengkapan Lain 2.1 Pengeras suara
1 setsekolah 2.2 Tape recorder
1 buahsekolah Permendignas Nomor 24 2007:11
Kreativitas seorang guru dalam memodifikasi sarana dan prasarana pendidikan jasmani sangat diperlukan sebagai salah satunya upaya mengatasi
masalah sarana dan prasarana dalam pendidikan jasmani.
2.5 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani