1 Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya, mem-baca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
2 Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, dan memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara,
diskusi, interupsi. 3 Listening
activities, sebagai
contoh mendengarkan:
uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.
4 Writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.
5 Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
6 Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: me-lakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun,
beternak. 7 Mental activities, sebagai contoh misalnya: menganggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan.
8 Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup”.
c. Toleransi dalam Pembelajaran
Toleransi adalah suatu perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap
tindakan yang orang lain lakukan Dewapedia:2009 .
d. Kontekstual
Menurut Nurhadi 2005: 5 pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari
dengan melibatkan ketujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu kontruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan,
dan penilaian sebenarnya atau authentic assessment untuk mengetahui kemampuan siswa maka guru mengadakan tes dengan cara memberikan
lembar soal kepada siswa. Pembelajaran kontekstual merupakan konsep yang membantu guru
mengkaitkan antara materi yang ajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapanya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan
prosedur pendidikan yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna
bahan pelajaran
yang mereka
pelajari dengan
cara menghubungkan dengan konteks kehidupan mereka sendiri dalam
lingkungan sosial dan budaya masyarakat. Proses pembelajaran kontekstual beraksentuasi pada pemprosesan
informasi, individualisasi dan interaksi sosial. Pemprosesan informasi menyatakan bahwa peserta didik mengolah informasi, memonitornya,
dan menyusun strategi berkaitan dengan informasi tersebut. Inti
pemprosesan informasi adalah proses memori dan proses berfikir. Individualisasi beraksentuasi pada proses individu membentuk dan
menata realitas keunikannya. Mengajar dalam hal tersebut adalah upaya membantu individu untuk mengembangkan sesuatu yang produktif
dengan lingkungannya dan memandang dirinya sebagai pribadi yang cakap, sehingga mampu memperkaya hubungan antar-pribadi dan lebih
cakap dalam pemprosesan informasi. Interaksi sosial menekankan pada hubungan individu dengan orang lain atau masyarakat. Interaksi sosial
memusatkan pada proses dimana kenyataannya ditawarkan secara sosial. Prinsip pembelajaran kontekstual yang pertama adalah saling
ketergantungan. Prinsip saling ketergantungan merumuskan bahwa kehidupan ini merupakan suatu system. Lingkungan belajar merupakan
system yang mengintegrasikan berbagai komponen pembelajaran dan komponen tersebut saling mempengaruhi secara fungsional. Berdasarkan
prinsip itu
dalam belajar
memungkinkan peserta
didik mengidentifikasikan
hubungan yang
menghasilkan pemahaman-
pemahaman. Prinsip yang kedua adalah diferensiasi. Diferensiasi merujuk pada
entitas-entitas yang beranekaragam dari realitas kehidupan di sekitar peserta didik. Keanekaragaman mendorong berfikir kritis peserta didik
untuk menemukan hubungan di antara entitas-entitas yang beraneka ragam itu. Peserta didik dapat memahami bahwa perbedaan itu ada.
Pembelajaran kontekstual memusatkan pada bagaimana peserta didik mengerti makna dari apa yang mereka pelajari, apa manfaatnya,
dalam status apa mereka, bagaimana mencapainya dan bagaimana mereka mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam CTL adalah sebagai berikut:
a. Kembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan
dan keterampilan barunya. b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya. d. Ciptakan masyarakat belajar.
e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. f. Lakukan refleksi diakhir pertemuan.
g. Lakukan penilaian yang sebenarnya authentic assessment dengan berbagai cara.
e. Kerja Kelompok