PENGEMBANGAN MEDIA KARTU GAMBAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA NEGERI I KEMBANG KABUPATEN JEPARA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014 2015

(1)

KEMBANG KABUPATEN JEPARA SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

HALAMAN SAMPUL

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Ulin Niam 3201410022

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh dosen pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skrpsi pada:

Hari : Rabu


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada:

Hari : Kamis

Tanggal : 16 April 2015

Penguji I

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si NIP. 19620904 198901 1 001

Penguji II Penguji III

Drs. Sriyono, M.Si


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya sendiri, bukan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, April 2015

Ulin Niam


(5)

MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Banyak orang memilih menyerah dan mengalami kegagalan. Padahal rasa lelah yang mereka derita, sudah begitu dekat dengan kesuksesan”

“jika hidupmu mengenal sebuah kegagalan, penderitaan, bahkan keterpurukan. Kelak, hidupmu juga akan mengenal tentang keberhasilan, kebahagiaan dan kejayaan. Pantaskan semua itu pada Tuhanmu, dengan usaha disertai doa”

Karya ini aku persembahkan kepada: 1. Ibunda Sofiatun yang sudah berjuang tanpa henti dan menjadi sosok wanita yang aku kenal yang terbaik dari awal dilahirkan hingga nanti.

2. Ayahanda Nur Alim, semua Kakakku, dan orang terbaikku yang tak dapat aku sebutkan satu per-satu. Terimakasih atas segala cinta, do’a, dan pengorbanan yang tiada henti.

3. Temen-teman HIMA geografi 2012 dan geography travelista comunity yang telah mengukirkan kisah tentang kebersamaan dan tentang arti sebuah perjalanan

4. Semua organisasi, khususnya departemen kominfo BEM FIS 2013, Imahagi dan SKB terimakasih atas semua pembelajaran dan pendewasaanya. Saya banyak belajar dari kalian

5. Dan teman-teman prodi Pendidikan geografi 10 yang telah menjadi bagian kisah perjuangan bersama.


(6)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pengembangan Media Kartu Gambar sebagai Media Belajar Siswa Kelas X Sekolah SMA Negeri Kembang Tahun 2014/2015”.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan kepada peneliti untuk menimba ilmu di UNNES. 2. Dr. Subagyo, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang telah memberikan

kemudahan administrasi dalam perijinan penelitian.

3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan Skripsi.

4. Suroso, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberi arahan dan saran dalam penyusunan Skripsi.

5. Drs. Sutarji selaku Dosen Wali yang telah memberikan bimbingan dan arahan. 6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu kepada

penulis dalam menyusun Skripsi ini.

7. Ibu Kuswati serta seluruh pegawai Jurusan Geografi atas bantuan dan motivasinya.


(7)

8. Bambang Setyawan, S.Pd., selaku kepala SMA Negeri 1 Kembang yang telah memberikan izin penelitian.

9. Ahmad Chaqim, S.Pd., dan Sholikul Hadi, S.Pd. Guru mata pelajaran Geografi yang telah membantu penelitian dalam skripsi ini

10. Staf tata usaha dan siswa-siswi yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.

11. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, April 2015


(8)

SARI

Niam, Ulin. 2015. Pengembangan Media Kartu Gambar sebagai Media Belajar Siswa Kelas X Sekolah SMA Negeri Kembang Tahun 2014/2015. Skripsi, Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Drs. Suroso, M.Si.

Kata Kunci: Pengembangan, media pembelajaran, aktivitas siswa, kartu gambar SMA Negeri I Kembang merupakan sekolah negeri yang belum lama berdiri. Dari segi fisik pembangunan fasilitas yang digunakan juga belum memadai secara keseluruhan. Dengan melihat RPP media gambar digunakan 30% dari total kegiatan pembelajaran yang direncanakan pada RPP. Selebihnya tidak menggunakan media pembelajaran. Untuk yang menggunakan media pembelajaran gambar berdasarkan tugas dan ulangan yang dihasilkan pada tahun ajaran tahun 2012/2013 memiliki rata-rata 77,33. Sedangkan yang tidak menggunakan media memiliki rata-rata 73,66.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D), tahapan penelitian R&D meliputi potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk,uji coba pemakaian. Variabel penelitian ini: tingkat tingkat pemanfaatan media disekolah, tigkat aktivita siswa pada saat pembelajaran dan hasil belajar siswa. Teknik pengumpulan meliputi angket dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian pengembangan media kartu gambar mempunyai tingkat kelayakan media sebesar 46 dan materi 45. Dari total skor validasi ahli materi dengan kriteria layak digunakan pada pembelajaran disekolah. Sedangkan validasi media dari guru mempunyai skor 47 dan skor 48 dengan kriteria layak. Pada tingkat penggunaan media berdasarkan hasil research yaitu memiliki skor sebesar 62,64 dengan kriteria cukup. Sedangkan hasil aktivitas siswa memiliki tingkat aktivitas siswa dengan total skor rata-rata 2,27 dan mengalami peningkatan pada pertemuan kedua dengan tingkat aktivitas rata-rata sebesar 2,57. Aktivitas siswa dengan menggunakan media kartu gambar mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,3 dan memiliki total skor rata-rata antara aktivitas pertama dan kedua pada kriteria tinggi dengan skor 2,42. Pada hasil tersebut tingkat efektivitas penggunaan media kartu gambar mempunyai kriteria tinggi yang dapat dikatakan efektif.

Simpulan dari penelitian ini yaitu: Sekolah SMA Negeri 1 Kembang memiliki tingkat pemanfaatan yang cukup. Akan tetapi, memiliki tingkat sarana-prasarana yang kurang memadai. Dalam mengembangkan media visual, media gambar adalah media yang efektif untuk dikembangkan. Karena tingkat penggunaan media gambar dalam kriteria tinggi maka tingkat penggunaan media gambar dikatakan efektif. Saran dalam penelitian ini adalah peningkatan sarana yang ada. Untuk memenuhi kebutuhan media visual, media gambar adalah media yang efektif dikembangkan.


(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... bvi SARI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABLE ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Kegunaan Penelitian ... 2

E. Penegasan Istilah ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

A. Karakteristik Pembelajaran Geografi ... 5

B. Media Pembelajaran ... 5

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 5

2. Fungsi Media Pembelajaran... 6

3. Manfaat media pembelajaran ... 7


(10)

5. Macam-macam Media Pembelajaran... 10

6. Macam bentuk media gambar ... 11

C. Kartu Gambar ... 11

1. Kriteria media kartu gambar ... 11

2. Fungsi Kartu gambar ... 13

D. Penggunaan kartu gambar dalam proes belajar ... 14

1. Orientasi kartu gambar... 14

2. Identifikasi kartu gambar. ... 15

3. Analisis kartu gambar ... 17

4. Mendeskripsikan kartu gambar ... 17

5. Pengembangan Konsep ... 17

E. Kerangka Berfikir ... 19

F. Hipotesis ... 20

BAB III METODE PENELITIAN... 21

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel ... 21

1. Populasi ... 21

2. Sampel ... 21

C. Variabel penelitian ... 22


(11)

2. Variabel pengembangan efektivitas kartu gambar (development) ... 24

D. Jenis penelitian dan Pengumpulan data ... 25

1. Jenis penelitian ... 25

2. Pengumpulan data ... 36

3. Analisis instrument ... 36

4. Pengolahan data ... 38

E. Analisis data aktivitas siswa ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Lokasi Daerah Penelitian ... 43

2. Kondisi Seokolah ... 44

3. Tingkat Pemanfaatan media di sekolah ... 45

4. Pengembangan Media Kartu Gambar ... 50

5. Aktivitas siswa ... 68

B. Pembahasan ... 73

BAB V PENUTUP ... 84

A. Simpulan ... 84

B. Saran ... 85


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 kerangka berfikir ... 19

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian dan pengembangan (R&D) ... 42

Gambar 4.1 Kondisi sarana-prasarana sekolah SMA Negeri 1 Kembang ... 45

Gambar 4.2 Desain cover depan dan belakang kartu gambar ... 56

Gambar 4.3 Desain kartu gambar (materi dan pertanyaan) ... 56

Gambar 4.4 Revisi media tulisan tumpang tidih (a sebelum dan b sesudah) ... 60

Gambar 4.5 Revisi materi istilah (a sebelum dan b sesudah) ... 62

Gambar 4.6 Revisi media kejelasan gambar (gambar a sebelum, b sesudah) ... 65

Gambar 4.7 Kartu gambar untuk evaluasi/ explorasi (a sebelum, b sesudah) ... 66


(13)

DAFTAR TABLE

Tabel 3.1 rincian jumlah siswa kelas X ... 21

Tabel 3.2 rincian Sampel siswa kelas X yang digunakan ... 22

Tabel 3.3 Kriteria interval tingkat penggunaan media pada sekolah ... 29

Tabel 3.4 Interval dan kriteria skor ... 30

Tabel 3.5 Menentukan tabulansi frekwensi ... 30

Tabel 3.6 kriteria interval validasi media ... 32

Tabel 3.7 interval dan kriteria skor ... 33

Tabel 3.8 kriteria interval tanggapan media ... 35

Tabel 3.9 interval dan kriteria skor ... 36

Table 3.10 kevalidan item instrumen ... 37

Tabel 3.11 kriteria skor skala interval: ... 39

Tabel 3.12 interval dan kriteria skor ... 40

Table 3.12 Tingkat efektivitas media gambar ... 41

Tabel 3.13 interval dan kriteria prosentase ... 41

Tabel 4.1 media di SMA Negeri 1 Kembang ... 44

Tabel 4.2 Tingkat pemanfaatan media sekolah SMA Negeri 1 Kembang ... 47

Tabel 4.3 tabulasi frekwensi tingkat pemanfaatan media ... 48

Tabel 4.4 Hasil Validasi Pakar Media terhadap media kartu gambar. ... 59

Tabel 4.5 Revisi Media oleh Pakar Media ... 59

Tabel 4.6 hasil validasi oleh ahli materi ... 61

Tabel 4.7 Revisi Media oleh Pakar Media ... 61

Tabel 4.8 tanggapan siswa terkait media kartu gambar ... 63

Tabel 4.9 Tanggapan siswa terhadap media kartu gambar ... 63

Tabel 4.10 Tanggapan siswa terkait media kartu gambar ... 64

Tabel 4.11 Revisi guru terhadap media kartu gambar ... 66

Tabel 4.12 hasil tanggapan guru terkait dengan kartu gambar ... 67

Tabel 4.13 Tabel tahapan pembelajaran... 69

Tabel 4.14 Tingkat aktivitas siswa tahap 1 ... 69

Tabel 4.15 Tingkat aktivitas siswa tahap 2 ... 70


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabulasi data tingkat pemanfaatan media ... 88

Lampiran 2 Angket penilaian kelayakan media ... 98

Lampiran 3 Angket kelayakan media oleh ahli materi ... 101

Lampiran 4 Validasi media oleh guru ... 104

Lampiran 5 Validasi media materi oleh guru ... 105

Lampiran 6 Tanggapan uji coba media oleh siswa ... 106

Lampiran 7 Tanggapan siswa dalam penerapan media... 107

Lampiran 8 Tanggapan guru dalam penerapan media ... 108

Lampiran 9 Daftar siswa ... 109

Lampiran 10 Tabel validitas dan reabilitas ... 114

Lampiran 11 Aktivitas siswa ... 117

Lampiran 12 Silabus ... 120

Lampiran 13 RPP ... 135

Lampiran 14 Materi Vulkanisme ... 140

Lampiran 15 Surat keterangan selesai penelitian ... 157

Lampiran 16 Lokasi Penelitian ... 158

Lampiran 17 Daftar Guru SMA N 1 Kembang ... 159

Lampiran 18 Instrumen Tingkat Pemanfaatan media ... 161

Lampiran 19 Angket Aktivitas siswa ... 170


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMA Negeri I Kembang merupakan sekolah negeri yang belum lama berdiri, yang menerapkan Kurikulum KTSP untuk kelas X, kelas XI, dan XII. Dari segi fisik pembangunan fasilitas yang digunakan juga belum memadai secara keseluruhan. Dengan melihat RPP yang digunakan pada semester gasal dan semester genap media yang digunakan adalah media konvensional yang berupa gambar, yang hanya diterapkan pada X. Terkadang pada proses kegiatan belajar mengajar guru tidak menggunakan media sama sekali. Media gambar hanya digunakan 30% dari total kegiatan pembelajaran yang direncanakan pada RPP selebihnya tidak menggunakan media pembelajaran.

Pada sekolah SMA Negeri I Kembang media gambar digunakan untuk mendemonstrasikan suatu materi yang berkaitan pada waktu pembelajaran. Pada perbandingan yang dihasilkan antara yang menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak menggunakan mempunyai nilai yang berbeda. Untuk yang menggunakan media pembelajaran gambar berdasarkan tugas dan ulangan yang dihasilkan pada tahun ajaran tahun 2012/2013 memiliki rata-rata 77,33. Sedangkan yang tidak menggunakan media memiliki rata-rata 73,66. Data tersebut di ambil dari KD yang sama sekali tidak menggunakan media gambar pada proses pembelajaran. Dalam hasil evaluasi kedua pembelajaran tersebut memiliki nilai yang berbeda. Pada data yang tercantum diRPP dalam proses pembelajaran 25% menggunakan dengan metode diskusi dengan media


(16)

gambar yang dijadikan bahan sebagai materi diskusi. Hal tersebut menjadikan media gambar sudah digunakan dalam model pembelajaran. Selain itu apabila diadakan media bergambar sekolah ini sudah dapat mendukung, hal tersebut dapat dilihat dari adanya percetakan disekitar sekolah yang dapat digunakan untuk pembuatan kartu gambar.

Melihat potensi di atas peneliti tertarik menerapkan media yang dikembangkan sebagai media belajar dengan judul: “Pengembangan Media Kartu Gambar Sebagai Media Belajar Siswa SMA Negeri I Kembang Tahun Ajaran 2014/2015”

B. Rumusan Masalah

Dari uraian diatas permasalahan yang dapat diambil penulis yaitu: 1. Bagaimana tingkat pemanfaatan media pada SMA Negeri I Kembang? 2. Bagaimana tingkat efektifitas belajar siswa dengan menggunakan media

kartu gambar dalam belajar geografi pada siswa kelas X? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui tingkat pemanfaatan media pada SMA Negeri I Kembang 2. Tingkat efektifitas belajar siswa dengan menggunakan media kartu

gambar dalam belajar geografi pada siswa X D. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini dilaksanakan adalah sebagai berikut:


(17)

1. Manfaat Teoritik

Memberikan inovasi pengembangan media kartu bergambar pada pembelajaran.

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

Untuk memberikan masukan kepada siswa agar belajar menggunakan media gambar

b. Bagi guru

Memberikan masukan kepada guru agar dapat mengembangkan media gambar yang lebih kreatif.

c. Bagi sekolah

Dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk mengembangkan media dan merekomendasikan guru untuk memakai media yang inovatif dalam setiap pembelajaran.


(18)

E. Penegasan Istilah

Untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran judul skripsi, dan membatasi ruang lingkup yang diteliti, sehingga mudah untuk dibaca, dipahami dan dimengerti sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian maka peneliti memberi penegasan istilah pada Media Kartu Gambar.

Media Kartu bergambar adalah media kartu yang memiliki gambar yang diterapkan pada proses pembelajaran. Media kartu gambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media kartu yang memiliki ukuran 5-25cm dan memiliki kriteria tertentu.


(19)

5

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

A. Karakteristik Pembelajaran Geografi

Belajar adalah merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua pelaku yaitu guru dan siswa. Hubungan Antara guru, siswa dan bahan ajar bersifat dinamis dan kompleks. Untuk mencapai keberhasilan dalam dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yaitu: komponen tujuan, komponen, materi, komponen strategi belajar dan mengajar dan komponen evaluasi (Sudjana dalam Rusman, 2012: 1). Pembelajaran geografi merupakan kajian ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan. Dalam pembelajaran geografi, untuk memahami materi yang disampaikan, diperlukan sebuah cara untuk menyampaikan. Maka dari itu perlu diperhatikan adalah memilih dan menentukan media yang diterapkan pada model pembelajaran yang cocok digunakan dalam pembelajaran.

B. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televise, buku, Koran, majalah dan sebagainya. Alat – alat semacam itu jika digunakan dan diprogramkan untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran (Rossi dan Breidle dalam sanjaya, 2006: 161)


(20)

2. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran mempunyai empat fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi atensi

Media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk mengkonsentrasikan isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik pada materi pelajaran yang tidak disenangi. Dalam buku Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A studi kasus menggunakan media visual (penglihatan) dapat menenangkan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran. Dengan demikian kemungkinan untuk memperoleh dan mengingat menjadi semakin besar.

b. Fungsi Afeksi

Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Misalnya informasi yang masalah social atau ras.

c. Fungsi kongnitif

Media visual terlihat dari temuan temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar mempelancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar


(21)

d. Fungsi kompesnsatoris

Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks yang memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi peajaran yang disajikan dalam teks atau disajikan secara verbal (Azhar Aryad, 2011: 17).

3. Manfaat media pembelajaran

Media pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pembelajaran dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang akan dicapainya. Berikut ini adalah manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran menurut (Nana dan Rivai, 2010: 3)

1. Pembelajaran lebih menarik perhatian siswa dan menumbuhkan motivasi belajar.

2. Materi pembelajaran lebih jelas sehingga mudah dipahami siswa sehingga mencapai tujuan pembelajaran.

3. Metode pembelajaran lebih vareatif sehingga tidak menjenuhkan. 4. Siswa lebih banyak melakukan aktivitas dalam kegiatan belajar. 5. Dengan aktivitas siswa saat pembelajaran, dapat meningkatkan daya

fikir dan pemahaman yang abstrak menjadi konkret. Jadi, siswa dapat mudah dalam mengingat, memahami, dan mengembangkan


(22)

konsep-konsep yang sudah dipelajari. Sehingga hal tersebut dapat berdampak pada peningkatan nilai hasil belajar siswa.

4. Faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan media

Menurut Dick dan Carey dalam Sadiman dkk (2010: 86) dalam tingkat penggunaan media dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tingkat kelayakan praktis media

Tingkat kelayakan praktis media terdapat beberapa komponen yaitu:

1. Kemampuan pengguna dalam menggunakan media

Dalam menggunakan media pengguna (guru) harus memiliki kemampuan dalam menggunakan media seperti : mengetahui macam-macam media, mengenali komponen media, mampu mengoprasionalkan media sesuai prosedur, mampu menjelaskan materi dengan media, ketepatan waktu pembelajaran, mudah dalam penggunaan, dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa, penggunaan dalam model dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa .


(23)

2. Keterdapatan media setempat

Ketersediaan media meliputi: sumber keterdapatan untuk membeli media, kemudahan beli untuk mendapatkan media, kemudahan dalam membuat sendiri.

3. Ketersediaan sarana dan fasilitas

Ketersediaan sarana dan fasilitas pendukung media meliputi: ruangan kelas, laboratorium, jumlah kursi dan meja, gudang penyimpanan, computer, LCD, Perpustakaan, Lapangan, Konektivit, (wifi, LAN / nirkabel lainnya).

b. Tingkat kelayakan teknis 1) Kualitas media yang ada

Dalam penentuan kualitas media meliputi: keutuhan komponen media, dapat dioprasionalkan, tingkat warna dan kejelasan media.

2) Relevansi tujuan pembelajaran

Dalam media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal tersebut dapat dinilai dengan cakupan sebagai berikut: ketepatan media dengan materi, peningkatan motivasi dan daya tarik siswa, pencapaian hasil kognitif.

3) Kemudahan dalam menggunakan media

Kemudahan dalam menggunakan media dapat dilihat sebagai berikut: mudah disimpan dan dibawa, mudah dalam pemasangan,


(24)

mudah dalam memakai, efisien tenaga, dan waktu saat pembelajaran.

c. Biaya

Biaya ini biasanya menjadi salah satu pertimbangan mengingat bahwa dalam penggunaan media memerlukan biaya baik biaya untuk membeli, atau mengoprasionalkan yang biasanya meliputi: tingkat harga media, sumber dana untuk membeli media (baik pribadi, kelompok atau sekolah)

5. Macam-macam Media Pembelajaran

Macam-macam media pembelajaran media pembelajaran dibagi dalam 3 golongan kelompok besar:

a. Macam media audio visual seperti: computer, video (pita disk dan disk), televisi.

b. Media Audio berkaitan dengan indera pendengaran seperti: radio, alat perekam piata magnetic, compact disk, piringan laboratorium bahasa. c. Media visual adalah media yang berkaitan dengan penglihatan. Media visual seperti: bentuk nyata, media 3 dimensi dan media grafis. Berikut ini adalah media yang tergolong media grafis yaitu: sketsa, diagram, bagan/chart, grafik, peta dan gambar (Yudhi, 2013: 85).

Media grafis diatas, dapat dikemas dalam bentuk media garmbar sebagai konten media untuk kegiatan pembelajaran.


(25)

6. Macam bentuk media gambar

a. Bulletin board adalah papan biasa tanpa dilapisi flannel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah dilepas dengan ukuran 160x180cm

b. Flanelgraph merupakan media berbentuk guntingan gambar yang kemudian ditempelkan pada papan dengan ukuran 50x75cm

c. Flipchart yaitu lembaran kertas berbentuk album yang kemudian disusun dalam urutan dan terikat pada bagian atasnya.50-150cm. d. Poster merupakan media yang memuat gambar dan tulisan yang

biasanya digunakan untuk persuasive dengan ukuran 25-50cm. e. Kartu gambar adalah media pembelajaran yang 5-25cm yang memuat

gambar dan keterangan (Dina, 2011: 66). C. Kartu Gambar

Media Kartu Gambar Kartu gambar adalah media pembelajaran yang memiliki ukuran antara 5-25cm yang memuat gambar dan keterangan yang digunakan dalam media pembelajaran (Dina, 2011: 68).

1. Kriteria media kartu gambar

Dalam pemilihan kartu bergambar yang baik untuk kegiatan pengajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain: a. Tingkat ukuran kartu gambar yang proporsional

Dalam menentukan ukuran kartu gambar harus meilihat dari ukuran tangan siswa yang menggunakan agar mudah digunakan


(26)

ketika pembelajaran dan melihat dari tingkat kejelasan dari gambar agar tidak pecah ketika diprint out.

b. Pemberian keterangan harus jelas dan sederhana

Pemberian keterangan pada kartu gambar, mudah dipahami oleh siswa agar mudah dipahami ketika melihat obyek. Pemberian keterangan pada kartu sederhana mungkin tanpa banyak kata yang digunakan agar tidak membingungkan.

c. Pemilihan tulisan yang tepat mudah dibaca, baik font (jenis huruf) atau ukuran font yang dipakai.

Pemilihan font dan size dalam kartu gambar harus mudah dibaca agar tidak sulit dibaca oleh siswa. Sehingga semua keterangan mudah dipahami.

d. Kesederhanaan gambar

Kesederhanaan gambar dalam kartu gambar, tidak memiliki ambiguitas dan sulit dimengerti. Dan pada pokok inti yang ingin dibahas

e. Pemilihan bahan media yang tepat dan tidak mudah rusak

Bahan dalam kartu gambar, harus tahan terhadap air dan tidak mudah rusak ketika digunakan oleh siswa. Melihat kartu gambar sering dipegang siswa ketika digunakan.


(27)

2. Fungsi Kartu gambar

Dalam proses pembelajaran, media kartu gambar memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Menciptakan pemahaman yang sistematis terhadap siswa.

Media kartu gambar terdiri dari beberapa kartu yang memuat gambar yang berkesinambungan antara kartu satu dengan kartu lainnya. Sehingga dengan penyusunan yang sistematis terhadap gambar yang dibuat antara kartu satu dengan yang lain, dapat membantu pemahaman siswa dipelajari secara sistematis.

b. Meningkatkan siswa dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Kartu gambar memiliki ukuran yang kecil, sehingga memudahkan siswa dalam menggunakannya. Sehingga tidak membatasi aktivitas siswa saat proses pembelajaran.

c. Menghindari keterbatasan siswa dalam penglihatan visual

Kartu gambar dapat dibuat banyak. Sehingga dalam penggunan dalam pembelajaran, setiap siswa dapat memiliki kartu gambar yang berisikan materi yang dipelajari. Sehingga memudahkan siswa dalam melihat secara detail gambar yang dipelajari ketika pembelajaran. d. Menciptakan pembelajaran yang inovatif dan kolaboratif

Media kartu gambar dapat didesain banyak sekali dalam model pembelajaran, sehingga menciptakan inovatif dalam setiap pembelajaran. Dan kartu gambar juga dapat didesain dalam bentuk


(28)

permainan yang dapat menciptakan kolaboratif antar siswa maupun guru dalam proses pembelajaran.

e. Memudahkan pemahaman siswa dalam penangkapan konsep

Media kartu gambar memuat gambar yang sesuai materi yang dipelajari yang dilengkapi keterangan yang memudahkan menerjemahkan dari konsep yang dimuat didalamnya. Sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang dipelajari dalam proses pembelajaran.

(Dina, 2011: 66)

D. Penggunaan kartu gambar dalam proes belajar

Dalam sebuah proses pembelajaran terdapat pola interaksi siswa dengan guru pada proses penyampaian materi / pesan kepada siswa. Proses interaksi tersebut terdapat aktivitas pada saat siswa belajar. Aktivitas belajar siswa dalam menggunakan media kartu gambar dalam pembelajaran yaitu seperti orientasi kartu gambar, identifikasi obyek yang ada dalam kartu gambar, analisis gambar pada kartu gambar, mendeskripsikan kartu gambar dan melakukan pengembangan konsep pada kartu gambar. Untuk lebih detailnya aktivitas siswa menurut Daryanto, 2010: 119 dapat dilihat sebagai berikut: 1. Orientasi kartu gambar

Dalam orientasi kartu gambar pada saat pembelajaran, siswa melakukan aktivitas memerhatikan. Memerhatikan adalah proses pandangan bola mata terhadap obyek, yang didukung dengan pemahaman. Aktivitas ini terkadang didukung gerakan seperti memegang, menulis,


(29)

menunjuk obyek yang diperhatikan dan bertukar informasi terhadap orang lain untuk memahami serta mempunyai respon seperti senang, bersemangat, berdiskusi atau lainnya. Dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar, aktivitas memperhatikan lebih efisen. Karena dalam penggunaan media kartu gambar dalam proses pembelajaran media kartu gambar itu dibuat secara banyak dan memuat gambar yang berbeda. Sehingga setiap siswa dapat memiliki media kartu gambar yang dapat meningkatkan ketertarikan memperhatikan pada saat pembelajaran.

2. Identifikasi kartu gambar.

Mengidentifikasi adalah proses mengenali obyek dengan menggunakan unsur tertentu. Media gambar memiliki keterangan dan obyek yang tercakup didalam kartu gambar baik itu berwujud garis, titik, luasan maupun gambar asli. Sehingga dalam proses identifikasi kartu gambar diperlukan unsur garis, titik, luasan dan pictoral. Unsur-unsur tersebut dapat digunakan sebagai berikut:

a. Garis

Garis adalah kumpulan titik yang menjadi satu yang kemudian berbentuk panjang. Dalam proses identifikasi obyek, garis digunakan untuk mengetahui keadaan yang terdiri dari susunan garis. Misalnya bentuk rel kereta api, batas administrasi, sungai atau kenampakan muka bumi lainnya. Sehingga fenomena geosfer yang berupa garis


(30)

dapat diketahui dengan melihat bentuk pola garis, warna garis dan besar kecilnya sebuah garis.

b. Titik

Titik adalah sebuah symbol yang berupa dot. Symbol ini biasa digunakan untuk cakupan wilayah tertentu saja. Dalam proses identifikasi, symbol titik ini biasanya digunakan seperti: obyek gunung, ibukota, propinsi, kabupaten, pelabuhan atau yang lainnya. Dalam proses identifikasi dapat melihat bentuk, warna, dan besar kecilnya sebuah titik.

c. Luasan

Luasan merupakan sebuah cakupan area dalam kenampakan fenomena geosfer. Symbol ini biasanya digunakan untuk cakupan wilayah yang luas seperti: pulau, benua, samudra, laut, danau atau area yang lainnya. Dalam proses identfikasi dapat melihat dari ukuran, warna, dan bentuknya.

d. Pictoral

Simbol pictoral atau yang disebut picture adalah sebuah symbol yang menggunakan gambar secara real dengan kenampakan obyek. Symbol tersebut untuk memudahkan dalam pembacaan dan proses identifikasi. Proses identifikasi dengan menggunakan pictoral dapat mengidentifikasi dengan melihat dari bentuk, warna, dan ukuran dari obyek yang digambarkan.


(31)

3. Analisis kartu gambar

Analisis kartu gambar adalah proses dimana setelah menemukan obyek-obyek yang ada pada kertu gambar, siswa melakukan kolerasi hubungan gambar yang ada pada kartu gambar. Dalam kartu gambar terdapat gambar yang saling terkait antara kartu satu dengan kartu lain yang memuat materi pembelajaran. Sehingga pembelajaran dengan menggunakan media kartu gambar, siswa melakukan aktivitas menghubungkan gambar yang terkait satu sama lain. Sehingga dapat menciptakan daya fikir siswa yang sistematis.

4. Mendeskripsikan kartu gambar

Mendiskripsikan adalah pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Pada kartu gambar terdapat keterangan dan obyek yang saling berhubungan, sehingga dalam proses pembelajaran ini siswa mampu menggambarkan / menceritakan obyek-obyek yang terdapat pada kartu gambar. Pada aktivitas ini siswa mengetahui obyek-obyek yang ada kemudian mampu mendeskripsikan secara runtut, benar dan dilakukan dengan baik.

5. Pengembangan Konsep

Desain kartu gambar dapat dibuat untuk dikembangkan oleh siswa, seperti pada gambar proses terjadinya vulkanisme yang kemudian dapat dilengkapi oleh siswa ataupun dikembangkan kekonteks yang lain. Jadi pembelajaran dengan menggunakan kartu gambar siswa melakukan pengkajian lebih detail dengan mencari refrensi, atau mencatat informasi


(32)

yang berkaitan dengan konsep yang ada pada kartu gambar. Kemudian dapat memahami konsep secara menyeluruh sehingga dapat mengaitkan dalam konteks kekinian dan menjelaskanya dalam tata bahasa sendiri.


(33)

E. Kerangka Berfikir

Gambar 2.1 kerangka berfikir

Pencapaian kompetensi siswa Media kartu bergambar

1. Berukuran 9x15cm 2. Berbingkai garis elips

yang mengelilingi kartu gambar dan desain unik 3. Memuat konsep

obyek-obyek fenomena geosfer pada bagian depan yang secara sistematis, teratur dan dapat dikembangkan oleh siswa.

4. Memuat keterangan 5. Memiliki warna

1. Memperhatikan gambar yang tertera pada kartu gambar. 2. Mengidentifikasi fenomena geosfer dalam kartu gambar. 3. Menghubungkan obyek-obyek dalam kartu gambar. 4. Mendeskripsikan kartu gambar.

5. Melakukan pengembangan konsep pada kartu gambar 1. Lebih realistis

2. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

3. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan

4. Dapat memperjelas suatu masalah 5. mudah digunakan

6. Lebih mudah dibawa kemana-mana 7. Dapat digunakan banyak dalam metode

pembelajaran 8. Menarik minat siwa


(34)

F. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah bahwa media kartu gambar dapat menciptakan aktivitas-aktivitas siswa dalam belajar dan sebagai media pembelajaran yang efektif


(35)

21

BAB III METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kembang yang terletak di Jalan Raya Bangsri-Keling km 6 Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Penelitian dilaksanakan pada waktu semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (arikunto, 2006: 131). Dalam penelitian ini subyek yang menggunakan media gambar dalam pembelajaran geografi pada Sekolah SMA Negeri 1 Kembang adalah kelas X. Maka dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah kelas X SMA Negeri I Kembang.

Tabel 3.1 rincian jumlah siswa kelas X

Kelas X1 X2 X3 X4 X5

Jumlah 38 38 38 38 38

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap sebagai obyek yang mewakili seluruh populasi diambil berdasarkan teknik tertentu (Ali dalam Tukiran, 2011: 34). Karena sampel bersifat homogen yang memiliki tingkat penggunaan media gambar yang sama maka, dalam menentukan sampel peneliti


(36)

menggunakan teknik proposional random sampling yaitu teknik pengambilan yang cara pengambilannya secara acak dan memiliki jumlah seimbang berdasarkan banyaknya masing-masing populasi.

Tabel 3.2 rincian Sampel siswa kelas X yang digunakan

Sumber: Data primer C. Variabel penelitian

Variabel adalah obyek penelitian, atau hal yang menjadikan titik perhatian suatau penelitian (arikunto, 2006: 118). Adapun variabel pada penelitian ini adalah:

1. Variabel dari research

Untuk menjawab tujuan penelitian tingkat pemanfaataan media maka diperlukan variable faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemanfaatan media yang mempunyai sub variabel sebagai berikut: a. Tingkat kelayakan praktis media, indikator:

1) Kemampuan pemanfatan dalam menggunakan media a) Mengetahui macam-macam media

b) Mampu mengoprasionalkan media sesuai prosedur c) Mampu menjelaskan materi dengan media

d) ketepatan waktu pembelajaran

e) mudah dalam penggunaan, dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa

f) mampu menggunakan dalam model

Kelas X1 X2 X3 X4 X5 Total


(37)

g) mengikuti pelatihan media pembelajaran 2) Ketersediaan media setempat, indikator :

a) sumber keterdapatan media b) kemudahan membeli media c) membuat sendiri

3) Ketersediaan sarana dan fasilitas, indikator : a) Laptop

b) TV c) Radio d) Peta

e) LCD proyektor f) OHP

g) Globe h) Poster i) Lab

b. Tingkat kelayakan teknis

1) Kualitas media yang ada, indikator : a) Keutuhan komponen media b) Dapat dioprasionalkan

c) Tingkat warna dan kejelasan media. 2) Relevansi tujuan pembelajaran, indikator :

a) ketepatan media dengan materi


(38)

c) Pencapaian hasil kognitif.

3) Kemudahan dalam menggunakan media, indikator : a) mudah disimpan dan dibawa

b) mudah dalam pemasangan c) mudah dalam memakai

d) Efisien tenaga dan waktu saat pembelajaran. c. Biaya

Untuk sub variable ini, biaya ini memiliki indikator sebagai berikut:

1) Tingkat harga media 2) Sumber dana

2. Variabel pengembangan efektivitas kartu gambar (development) Untuk menjawab tujuan penelitian kedua tentang tingkat efektifitas belajar siswa dengan menggunakan media kartu gambar dalam belajar geografi pada siswa, digunakan variabel aktivitas siswa dengan media kartu gambar.

Aktivitas siswa dengan media kartu gambar yang memiliki sub variabel dan indicator sebagai berikut:

a. Orientasi gambar yang tertera pada kartu gambar, indikator:

Melihat kartu gambar dengan yang dipegang, kemudian adanya respon seperti bersemangat, bertanya, berdiskusi atau lainnya dari siswa serta pemahaman terhadap media kartu gambar pada saat pembelajaran berlangsung.


(39)

b. Identifikasi kartu gambar, indikator:

Menemukan gambar yang dibahas dalam materi, kemudian mengetahui gambar yang ada dalam kartu gambar melalui identifikasi titik, garis, maupun luasan.

c. Menganalisis obyek-obyek dalam kartu gambar, indikator:

Menemukan obyek kemudian mengehubungkan obyek-obyek pada gambar secara tepat sehingga membentuk konsep yang dapat dideskripsikan dengan melihat hubungan fungsional obyek yang tertera pada kartu gambar.

d. Deskripsi kartu gambar, indikator:

Mendeskripsikan konsep yang ada pada kartu gambar sesuai dengan materi yang disampaikan dengan benar dan sistematis. e. Melakukan pengembangan konsep pada kartu gambar, indikator:

Melengkapi pada media kartu gambar, memodifikasi atau memperluas konsep dengan refrensi yang sudah ada dengan konteks kekinian pada kartu gambar.

D. Jenis penelitian dan Pengumpulan data 1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian dan Pengembangan adalah metode penelitian yang diawali dengan mencari informasi (research) yang kemudian digunakan untuk mengembangkan suatu produk (development) tertentu (Nana, 2009: 165).


(40)

a. Penelitian (Research)

Pada research dalam penelitian ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu diantaranya sebagai berikut:

1) Sumber data

Sumber data dilakukan untuk memperoleh data tentang tingkat pemanfaatan media gambar pada sekolah untuk digunakan penelitian.

2) Pengumpulan data

Pada tahap pengumpulan data, data yang dikumpulkan berupa tanggapan guru dengann menggunakan metode angket kepada 30 guru berupa:

a) Tingkat kelayakan praktis media;

(1) Kemampuan pengguna dalam menggunakan media Dalam kemampuan pengguna untuk menggunakan media tersebut dapat meliputi sebagai berikut:

mengenali komponen media, mampu

mengoprasionalkan media sesuai prosedur, mampu menjelaskan materi dengan media, ketepatan waktu pembelajaran, mudah dalam penggunaan, dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa, penggunaan dalam model.


(41)

Keterdapatan media meliputi: sumber keterdapatan untuk membeli media, kemudahan beli untuk mendapatkan media, membuat sendiri.

(3) Ketersediaan sarana dan fasilitas

Ketersediaan sarana dan fasilitas pendukung media meliputi: ruangan kelas, laboratorium, jumlah kursi dan meja, gudang penyimpanan, computer, LCD, Perpustakaan, Lapangan, Konektivit, (wifi, LAN / nirkabel lainnya).

b) Tingkat kelayakan teknis (1) Kualitas media yang ada

Dalam penentuan kualitas media meliputi: keutuhan komponen media, dapat dioprasionalkan, tingkat warna dan kejelasan media.

(2) Relevansi tujuan pembelajaran

Dalam media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal tersebut dapat dinilai dengan cakupan sebagai berikut: ketepatan media dengan materi, peningkatan motivasi dan daya tarik siswa, pencapaian hasil kognitif.

(3) Kemudahan dalam menggunakan media

Kemudahan dalam menggunakan media dapat dilihat sebagai berikut: mudah disimpan dan dibawa,


(42)

mudah dalam pemasangan, mudah dalam memakai, efisien tenaga, dan waktu saat pembelajaran.

c) Biaya

Biaya ini mencakup sebagai berikut: tingkat harga media pembelajaran dan sumber dana yang dikeluarkan untuk media.

3) Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan untuk mengklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu dan melakukan perhitungan untuk memudahkan analisis data yang menjadi basis data

4) Analisis data

Untuk menganalisis data maka dilakukan analisis deskriptif. Analisis deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan tingkat pemanfaatan yang menggunakan analisis frekwensi. Maka setiap indikator dilakukan skoring kemudian dideskripsikan. Untuk langkah-langkah analisis deskriptif sebagai berikut:

a) Tahap Skoring

Tahap ini adalah tahap pemberian skor pada variabel oleh pengamat/peneliti sesuai dengan panduan observasi. Pada tahap skoring ini digunakan skala interval yaitu skala yang memberikan tingkatan untuk membedakan penilaian: Sukardi, 2009: 95).


(43)

Tabel 3.3 Kriteria interval tingkat penggunaan media pada sekolah

b) Menentukan kriteria variabel tingkat penggunaan media (1) Menentukan skor maksimal

Rumus : skor tertinggi x jumlah responden 3 x 30 = 90

(2) Menentukan skor minimal

Rumus : skor tertinggi x jumlah responden 1x 30 = 30

(3) Menetukan rentang skor

Rumus : skor tertinggi - skor rendah 90 - 30 = 60

(4) Menetukan rentang kelas

Dalam skala interval rentang kelas yaitu: Rendah, Sedang, Tinggi

(5) Menentukan rentang interval Kelas interval :

kelas banyak

skor rentang

3 60

20

kriteria Tinggi Cukup Rendah


(44)

Tabel 3.4 Interval dan kriteria skor

No Interval skor Kriteria skor

1 71 – 90 Tinggi

2 51 - 70 cukup

3 30 - 50 Rendah

Tabel 3.5 Menentukan tabulansi frekwensi Kriteria skor F Persentase

Rendah - -

Cukup - -

Tinggi - -

Pada table diatas untuk menentukan kriteria tingkat pemanfaatan media pada sekolah, maka dilakukan perhitungan pada setiap indicator tingkat pemanfaatan media. Setelah itu, maka dilakukan penentuan kriteria pada setiap indaktor dan melakukan tabulasi jumlah frekwensi pada setiap indicator. Setelah tahapan semua dilakukan maka akan diketahui tingkat pemanfaatan media pada sekolah yang dapat digunakan untuk rekomendasi pengembangan media.

b. Pengembangan (Devolopment)

Untuk pengembangan dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengembangan dari hasil research. Hasil research tersebut berupa pengembangan kartu gambar yang digunakan siswa untuk menilai keefektivan kartu gambar dengan melihat tingkat aktivitas siswa.


(45)

Tingkat aktivitas ini diteliti dengan teknik angket. Dalam pengembangan terdapat langkah-langkah prosedur pengembangan media sebagai berikut:

1) Penyusunan media kartu gambar

Dalam penyusunan media, kartu gambar memiliki kriteria, bentuk dan komponen tertentu, sehingga dapat dijadikan media dalam pembelajaran. Penyusunan ini dimulai dari:

1) Pembuatan kerangka desain untuk kartu gambar 2) Pemilihan materi yang sesuai SK dan KD

3) Pemilihan Gambar yang sesuai materi yang diajarkan 4) Pencetakan media gambar

2) Validasi media

Validasi media dilakukan dengan pakar media, sehingga layak digunakan sebagai media pembelajaran. Apabila belum layak maka dilakukan revisi berdasarkan rekomendasi pakar media. Dalam validasi pakar memiliki tahapan sebagai berikut: a) Pembuatan dan pencetakan media

Pembuatan dan pencetakan media ini dilakukan setelah selesai mendesain secara layak dengan ketentuan yang ada berdasarkan syarat media yang telah ditentukan dan merujuk dari sumber-sumber yang relevan.


(46)

b) Pengajuan validasi

Pengajuan validasi media dilakukan dengan penilaian instrument yang sudah divalidasi oleh pakar. Validasi pakar ini menggunakan jugmen expert/para ahli dari media maupun ahli materi. Kemudian instrument tersebut digunakan dalam penilaian. Penilaian kelayakan media dilakukan oleh dosen dan guru pengajar.

c) Revisi Produk

Revisi produk ini dilakukan apabila media tidak sesuai dengan hasil analisis. Sehingga perlu dilakukan perbaikkan agar sesuai dengan tingkat kelayakan pada media. Apabila telah sesuai maka dilakukan penerapan atau aplikasi media yang sudah dikembangkan. Berikut ini adalah tahapan dalam penilaian kelayakan media media:

(1) Tahap Skoring

Tahap ini adalah tahap pemberian skor pada hasil validasi. Pada tahap skoring ini digunakan skala interval yaitu skala yang memberikan tingkatan untuk membedakan penilaian: Sukardi, 2009: 95).

Tabel 3.6 kriteria interval validasi media

kriteria Layak Cukup Kurang


(47)

(2) Menentukan kriteria validasi media Menentukan skor maksimal

Rumus : skor tertinggi x jumlah item 3 x 17 = 51

(3) Menentukan skor minimal

Rumus : skor tertinggi x jumlah item 1 x 17 = 17

(4) Menetukan rentang skor

Rumus : skor tertinggi - skor terrendah 51 - 17 = 34

(5) Menetukan rentang kelas

Dalam skala interval rentang kelas yaitu: layak, cukup, kurang

(6) Menentukan rentang interval Kelas interval :

kelas banyak

skor rentang

3 34

11,3 dibulatkan menjadi 11 Tabel 3.7 interval dan kriteria skor

No Interval skor Kriteria skor

1 41 - 51 Layak

2 29 - 40 Cukup


(48)

Dalam menentukan perhitungan analisis pada table prosentase diatas maka dapat dilihat sebagai berikut:

Apabila hasil < 29, maka diperlukan perbaikan secara menyeluruh agar menjadi media yang mempunyai standar kualitas kelayakan. Untuk menunjukan hasil < 41, maka dilakukan revisi, pada bagian yang diperlukan. Agar sesuai dengan kelayakan media. Sedangkan hasil >41 maka, media tersebut layak untuk digunakan.

d) Penerapan produk

Pada penerapan produk ini, dilakukan untuk melakukan penelitian aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada penerapan media dilakukan pemberian tanggapan oleh siswa dan guru berupa angket untuk mengetahui kelemahan media serta masukan pada saat digunakan

(3) Tahap Skoring

Tahap ini adalah tahap pemberian skor pada hasil tanggapan. Pada tahap skoring ini digunakan skala interval yaitu skala yang memberikan tingkatan untuk membedakan penilaian: Sukardi, 2009: 95).


(49)

Tabel 3.8 kriteria interval tanggapan media

(4) Menentukan kriteria tanggapan media Menentukan skor maksimal

Rumus : skor tertinggi x jumlah responden 3 x 30 = 90

(7) Menentukan skor minimal

Rumus : skor tertinggi x jumlah responden 1 x 30 = 30

(8) Menetukan rentang skor

Rumus : skor tertinggi - skor terrendah 90 - 30 = 60

(9) Menetukan rentang kelas

Dalam skala interval rentang kelas yaitu: layak, cukup, kurang

(10)Menentukan rentang interval Kelas interval :

kelas banyak

skor rentang

3 60

20

kriteria Baik Cukup Kurang


(50)

Tabel 3.9 interval dan kriteria skor

No Interval skor Kriteria skor

1 71 – 90 Baik

2 51 - 70 Cukup

3 30 - 50 Kurang

2. Pengumpulan data

Pada implementasi media kartu gambar, dilakukan pengumpualn data terkait pembelajaran dengan media kartu gambar. Data yang dikumpulkan adalah tingkat aktivitas siswa menggunakan media gambar seperti orientasi kartu gambar, identifikasi kartu gambar, analisis kartu gambar, mendeskripsikan kartu gambar, pengembangan kartu gambar. Untuk mengumpulkan data tersebut maka dilakukan metode pengumpulan data dengan metode angket. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan memberikan angket kepada siswa terkait aktivitas yang dilakukan. 3. Analisis instrument

Untuk menguji instrument angket yang digunakan pada penelitian aktivitas siswa menggunakan media gambar tersebut, dilakukan analisis instrument sebagai berikut:

a. Validitas Instrumen penelitian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006 : 168). Untuk mengukur valid tidaknya tiap factor dapat dilakukan dengan


(51)

mengkorelasikan skor faktor tertentu dengan faktor total, dengan korelasi produk moment

2 2



2 2

) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy            Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

N : Banyaknya subjek. ΣX : jumlah skor item ΣY : jumlah skor item

Dengan melelakukan perhitungan statistic dari uji coba 30 responden instrument dikatakan valid apabila pada  = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0.362. Apabila rxy > r tabel, maka angket

dikatakan valid. Setelah dilakukan perhitungan dengan kriteria tertentu maka dihasilkan instrument yang valid sebagai berikut: Table 3.10 kevalidan item instrumen

No Kriteria Nomor item Jumlah

1 Valid 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15 12

2 Tidak valid 3, 9, 13 3

Dari table diatas, maka diketahui tingkat kevalidan instrument. Instrument yang tidak valid, tidak gunakan dalam penelitian, sehingga hanya terdapat 12 item pertanyaan yang dapat digunakan dalam penelitian. Akan tetapi peneliti hanya menggunakan 10 item untuk digunakan dalam penelitian.


(52)

b. Reliabelitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data (Arikunto, 2006 : 178). Untuk menguji instrument digunakan rumus:               

22

11 1 1 t i n n r   Dengan

N N X X t

 2 2 2 

Hasil uji coba instrumen didapatkan nilai r11> r tabel maka soal

tersebut dikatakan reliable (Suharsimi, 2012). Hasil perhitungan realibilitas soal uji coba pada kelas X diperoleh nilai r11 = 0,765 dan r table = 0,362 sehingga soal dikatakan memiliki realibel dan memiliki

tingkat reabilitas yang sangat tinggi. Hasil perhitungan validitas dan reabilitas instrument selengkapnya disajikan pada lampiran 10. 4. Pengolahan data

Pada tahap ini, pengolahan data bertujuan untuk mengolah hasil dari aktivitas siswa dan nilai hasil belajar siswa untuk ditabulasi yang dapat menjadi basis data. Untuk langkah-langkah digunakan sebagai berikut:


(53)

a. Aktivitas Siswa 1) Tahap Skoring

Tahap ini adalah tahap pemberian skor pada variabel. Pada tahap skoring ini digunakan skala interval yaitu skala yang memberikan tingkatan untuk membedakan penilaian: Sukardi, 2009: 95).

Tabel 3.11 kriteria skor skala interval:

kriteria Tinggi sedang Rendah

skor 3 2 1

2) Menentukan kriteria variabel tingkat penggunaan media a) Menentukan skor maksimal

Skor maksimal yang dihasilkan pada aktivitas siswa ini adalah 3

b) Menentukan skor minimal

Skor minimal yang dihasilkan pada aktivitas siswa ini adalah 1

c) Menetukan rentang skor

Rumus = skor tertinggi – skor terrendah = 3 – 1

= 2

d) Menetukan rentang kelas

Dalam skala interval rentang kelas yaitu: Rendah, Sedang, Tinggi


(54)

e) Menentukan rentang interval Kelas interval =

kelas banyak

skor rentang

=

3 2

= 0.66

Tabel 3.12 interval dan kriteria skor

No Interval skor Kriteria skor

1 2,4 – 3,0 Tinggi

2 1.7 – 2,3 Sedang

3 1,0 – 1,6 Rendah

E. Analisis data aktivitas siswa

Setelah menjadi basis data maka dilakukan analisis data untuk mengetahui tingkat efektivitas media kartu. Untuk mengetahui hal tersebut maka dilakukan analisis uji tingkat efektivitas

Uji tingkat efektivitas kartu gambar menggunakan perbandingan yang yang diperoleh dari perhitungan seberapa besar hasil dari perolehan aktivitas siswa menggunakan media kartu gambar. Setelah diketahui hasil perhitungan, maka dibandingkan antara tingkat efektivitas media optimum dengan hasil perolehan aktvitas. Apabila menghasilkan tingkat efektivitas antara hasil X hasil = X efektivitas optimum, maka hasil kartu gambar memiliki tingkat efektivitas tinggi. Untuk lebih lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini.


(55)

Table 3.12 Tingkat efektivitas media gambar Perbandingan Efektivitas media

optimum/ maksimal (X optimum)

Hasil total skor aktivtas siswa dengan

media gambar (X real)

Aktivitas 1 Aktivitas 2 Aktivitas 1 Aktivitas 2

Jumlah 30 30 - -

Jumlah Total

Kriteria Efektive -

Sumber: Data primer

Sebelum menentukan kriteria, maka dilakukan penskoran aktivitas siswa. Setelah itu, maka dilakukan rata-rata total yang dihasilkan dari setiap indikator. Setelah dilakukan rata-rata, maka dilakukan penentuan kriteria yang sudah ditentukan kedalam table. Kriteria efektivitas media kartu gambar dibagi menjadi 3 kategori yaitu: kurang efektif apabila skor total Xreal dengan Xoptimum mempunyai skor 1,0 - 1,6. Cukup efektif apabila Xreal dengan Xoptimum mencapai skor 1,7 - 2,3. Dan media kartu gambar dikatakan efektif apabila Xreal mencapai skor 2,4 – 3,0. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table sebagai berikut:

Tabel 3.13 interval dan kriteria prosentase No Interval skor Kriteria skor

1 2,4 – 3,0 Tinggi

2 1.7 – 2,3 Sedang

3 1,0 – 1,6 Rendah


(56)

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian dan pengembangan (R&D)

Sekolah

Observasi

Biaya Kelayakan praktis

Statistik Deskriptif (frekwensi) Kelayakan teknis

Tingkat Pemanfaatan Media

Media Kartu gambar

(tervalidasi)

Angket

Aktivitas belajar siswa Dengan kartu gambar

Analisis Perbandingan


(57)

43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Lokasi Daerah Penelitian

Penelitian dengan judul Pengembangan Media Kartu Gambar Sebagai Media Belajar Siswa SMA Negeri I Kembang Tahun Ajaran 2014/2015 dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kembang yang terletak pada kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara. Alamat sekolah tersebut terletak pada jalan Bangsri-Keling Km.6 Jepara kode pos 59454. Secara astronmi Kecamatan Kembang terletak pada 6051'81"LS dan 110080'16"BT sedangkan secara administrasi Kecamatan Kembang berbatasan dengan

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kecamatan Keling Sebelah Selatan : Kecamatan Bangsri Sebelah Barat : Kecamatan Batealit.

Kecamatan Kembang merupakan pemekaran wilayah antara Kecamatan Keling dan Bangsri yang kemudian terbentuklah Kecamatan baru yaitu Kecamatan Kembang. Sekolah SMA Negeri 1 Kembang merupakan sekolah yang berdiri pada tahun 2006 yang merupakan SMA Negeri termuda dengan nomor statistic sekolah 30 1 03 20 12 037. Sekolah SMA Negeri 1 Kembang memiliki luas tanah yang sempit hanya berkisar Panjang 70 lebar 70 meter / 1.400 m². Untuk lokasi penelitian dapat dilihat pada lampiran 24.


(58)

2. Kondisi Seokolah

Media di sekolah SMA Negeri 1 Kembang memiliki beberapa media yang digunakan dalam pembelajaran. Media tersebut biasanya digunakan untuk mempermudah dalam penyampaian materi kepada siswa pada saat pembelajaran. Media tersebut kebanyakan berbasis visual dengan menggunakan gambar seperti peta, poster, maupun foto udara. Media berbasis visual elektronik sangatlah sedikit seperti Led Crystal Display (LCD), computer. Sedangkan untuk media yang digunakan untuk demonstrasi hanya memiliki globe, tolak peluru, organ, gitar dan bola sepak. Untuk media di SMA Negeri 1 Kembang dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 4.1 media di SMA Negeri 1 Kembang

No Nama Media Jumlah Ket

1. Peta Indonesia 1

2 Peta Asean 1

3. Peta Dunia 1

4. Peta RBI 4

6. Poster 5 setiap kelas

7. Globe 3

9. Foto Udara 4

10. Tolak peluru 1

11. Bola sepak 1

12 Organ 1

13 Gitar 2

14 LCD 2

15 Komputer 8 Ruang lab TIK

16 Speaker 1 Setiap kelas


(59)

3. Tingkat Pemanfaatan media di sekolah

Dalam research pengembangan media kartu gambar diperlukan tentang data-data yang berkaitan dengan media yang ada disekolah. Data yang diperlukan sebelum melakukan pengembangan yaitu data tentang tingkat pemanfaatan media di sekolah SMA Negeri 1 Kembang. Data ini digunakan sebagai dasar pengembangan dengan melihat potensi media yang ada disekolah yang dapat dikembangkan. Berikut ini adalah kondisi sekolah SMA Negeri 1 Kembang.

Gambar 4.1 Kondisi sarana-prasarana sekolah SMA Negeri 1 Kembang


(60)

Untuk menentukan tingkat pemanfaatan media, maka diperlukan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan media yaitu sebagai berikut:

a. Tingkat kelayakan praktis media: 1) Kemampuan pemanfatan dalam menggunakan media, 2) Ketersediaan media setempat, 3) Ketersediaan sarana dan fasilitas.

b. Tingkat kelayakan teknis: 1) Kualitas media yang ada, 2) Relevansi tujuan pembelajaran, 3) Kemudahan dalam menggunakan media. c. Biaya: Tingkat harga media dan dana.

Dari hasil angket yang diberikan kepada 30 guru dihasilkan data tingkat pemanfaatan media yang memiliki 3 kriteria yaitu rendah apabila memiliki skor 30-50, skor sedang jika memiliki skor 51-70 dan memliki kriteria tinggi apabila 71-90. Hasil tabulasi tingkat pemanfaatan media sekolah SMA Negeri 1 Kembang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


(61)

Tabel 4.2 Tingkat pemanfaatan media sekolah SMA Negeri 1 Kembang

No Indikator Skor kriteria

1 Jenis media yang digunakan dalam proses

pembelajaran 62 Cukup

2 Menggunakan media pembelajaran dalam

proses pembelajaran 62 Cukup

3 Media mampu membantu menjelaskan

materi yang disampaikan, 81 Tinggi

4 Mengikuti pelatihan terkait media

pembelajaran, 59 Cukup

5 Pemanfaatan lingkungan sekolah untuk

media pembelajaran, 61 Cukup

6 Kemudahan dalam mendapatkan media

pembelajaran, 70 Cukup

7 Menciptakan media sendiri, 65 Cukup

8 Ketersediaan sarana dan media disekolah, 41 Rendah

9 Jumlah media Audio-Visual, 45 Rendah

10 Jumlah media visual, 35 Rendah

11 Jumlah media audio, 55 Sedang

12 Ketersediaan Lab, 38 Rendah

13 Kelayakan Lab, 39 Rendah

14 Keutuhan media komponen media yang

digunakan saat pembelajaran, 68 Cukup

15 Media pembelajaran yang digunakan saat

pembelajaran berfungsi dengan baik, 75 Tinggi 16 Relevansi media terhadap materi, 81 Tinggi 17 Media dapat membantu memotivasi siswa, 87 Tinggi 18 Media pembelajaran membantu mencapai

tujuan 87 Tinggi

19 Media pembelajaran yang digunakan saat

pembelajaran mudah dibawa dan disimpan, 75 Tinggi 20 Media pembelajaran mudah diinstalasi dan

dipakai, 73 Tinggi

21 Biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau

menggunakan media, 62 Cukup

22 Dana pribadi untuk membeli media. 57 Cukup

jumlah 1378

Rata-rata 62,6

kriteria Cukup


(62)

Tabel 4.3 tabulasi frekwensi tingkat pemanfaatan media Kriteria Persentase F Persentase

Rendah 5 22,73

Cukup 10 45.45

Tinggi 7 31,81

Sumber: data primer 2015

Pada table diatas diketahui tingkat pemanfaatan media pada SMA Negeri 1 Kembang memiliki tingkat pemanfaatan media dengan kriteria sedang. Pada indicator pemanfataan jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media visual dengan jumlah 14 guru. Untuk tingkat kuantitas guru menggunakan media pembelajaran pada kategori sering dengan total 28 guru sedangkan 2 guru selalu menggunakan media dalam pembelajaran. Untuk peran media dalam pembelajaran, media mempunyai peran sangat membantu dengan jumlah 9 guru dan 21 guru membantu pelajaran. Dari pelatihan yang diikuti, terdapat 2 guru yang sering mengikuti pelatihan terkait media, dan 25 guru kadang-kadang mengikuti pelatihan dan 3 guru jarang mengikuti pelatihan. Untuk pemanfaatan lingkungan sebagai media dari 5 guru mengatakan bahwa sering melakukan pemanfaatan lingkungan sebagai media, 21 guru mengatakan kadang-kadang, sedangkan 4 lainnya mengatakan jarang. Sedangkan untuk kemudahan mendapatkan media 3 guru mengalami kesulitan mendapatkan media pembelajaran, 19 guru mengatakan biasa, dan 8 guru mengatakan mudah mendapatkan media pembelajaran. Dalam


(63)

pembuatan media, 21 guru tidak pernah membuat media sendiri, dan 7 guru kadang-kadang membuat media, dan 2 guru mengatakan sering membuat media sendiri. Untuk ketersediaan sarana dan media disekolah, memiliki tingkat yang rendah. Untuk keterdapatan media audio-visual, visual memliki tingkat rendah. Sedangkan media audio memiliki tingkat yang sedang. Untuk ketersediaan lab dan kelayakan memiliki tingkat yang rendah. Untuk kualitas media dari komponen media memiliki tingkat cukup, dan tingkat fungsi media memiliki kriteria tinggi. Dan media memiliki tingkat relevansi yang tingg yang dapat memotivasi siswa dan mencapai pembelajaran. Sedangkan untuk biaya yang dikeluarkan untuk membuat media biasanya murah dan terkadang memakai biaya sendiri. Untuk detail table dapat dilihat pada lampiran 1.

Berdasarkan deskripsi diatas maka dapat disimpulkan bahwa guru pada SMA Negeri 1 Kembang sering memakai media pada saat proses pembelajaran. Media yang dipakai dalam proses pembelajaran adalah media visual. Dari kebanyakan guru memiliki kompetensi dalam menggunakan media atau membuat media pembelajaran. Akan tetapi dari beberapa guru mengalami kendala mendapatkan media. Selain factor tersebut, fasilitas sekolah dan jumlah media yang ada tidak begitu mewadai. Padahal media pembelajaran sangat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Karena melihat potensi yang ada, maka diperlukan media berbasis visual yang mudah didapatkan dan dibuat oleh guru yang memiliki harga terjangkau. Selain


(64)

itu diperlukan media yang tidak bergantung pada tingkat fasilitas yang ada disekolah dan dapat dibuat sendiri. Agar media tersebut dapat berfungsi dengan baik dan tidak menyulitkan guru dalam membuat. Maka media yang dapat dikembangkan berdasarkan potensi diatas adalah media kartu gambar.

4. Pengembangan Media Kartu Gambar

Penelitian ini mengacu pada proses penelitian dan pengembangan (Research and development) dari media gambar yang kemudian dikembangkan menjadi media kartu gambar melalui prosedur yang sudah ditetapkan dan dilakukan pernerapan media kartu gambar untuk menguji tingkat efektivitas media dengan menentukan indikator keberhasilan efektivitas melalui tingkat efektivitas dan nilai siswa yang kemudian dikorelasikan. Penelitian ini dimulai dari tahap-tahap sebagai berikut: a. Identifikasi Potensi Masalah

SMA Negeri 1 Kembang adalah sekolah yang belum lama berdiri sehingga dari sarana-prasarana belum banyak yang dimiliki. Baik dari segi gedung kelas, laboratorium, maupun gedung penunjang lainnya. Banyak gedung-gedung yang difungsikan secara multifungsi. Dari segi media pembelajaran khususnya Ilmu Pengetahuan Sosial pada mata pelajaran Geografi belum banyak media yang dimiliki. Hanya beberapa media yang ada dan digunakan untuk pebelajaran. Media tersebut berupa media gambar seperti: peta, dan poster. Sehingga hal ini menyebabkan kurang optimalnya pembelajaran.


(65)

Dari rencana pembelajaran (RPP) yang digunakan, media yang sering dipakai adalah media pembelajaran berupa visual gambar cetak dan berdasarkan hasil evaluasi atau nilai yang dihasilkan dari pembelajaran tersebut memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam pembelajaran. Sedangkan dari kempuan guru yang ada, media gambar cetak seperti peta dan poster, pamphlet atau yang lainnya bukanlah hal yang asing untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Akan tetapi media yang digunakan sering mengalami kendala terkait dengan penyimpanan dan pemakaian yang disebabkan ukuran yang tidak praktis.

Hal tersebut dapat dijadikan sebagai peluang dalam pengembangan media untuk menciptakan media gambar cetak yang memiliki ukuran efisien dan memudahkan penyimpanan dalam perawatan media. Pengembangan media ini juga didukung dengan adanya tempat percetakan yang dekat dan mudah dijangkau dari sekolah untuk dapat menciptakan media yang interaktif bagi siswa dan guru dan dapat dimodifikasi dalam bentuk permainan. Sehingga menciptakan pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan. b. Pengumpulan data

Pengumpulan data yang berkaitan tentang pengembangan media pembelajaran Kartu Gambar antara lain: (1) Tingkat pemanfaatan media pembelajaran. (2) menganalisis kurikulum (meliputi SK, KD, indikator, dan tujuan pembelajaran) yang sesuai dengan kurikulum


(66)

KTSP, (3) menentukan tema materi Geografi (4) mengumpulkan materi yang berkaitan dengan tema Vulkanisme dari berbagai referensi, (5) mengumpulkan refrensi media pembelajaran yang berkaitan tentang tema Vulkanisme, (6) mengumpulkan gambar dan desain yang berkaitan tentang tema Vulkanisme, (7) mengumpulkan bahan penyusunan instrumen penelitian seperti RPP, silabus, soal evaluasi, angket validasi pakar, angket tanggapan siswa dan guru. c. Pembuatan media Kartu gambar

Dalam menentukan desain pada media kartu gambar perlu adanya penentuan media yang dikembangkan baik dari kualitas bahan, kualitas gambar, ukuran kartu gambar, desain gambar dan isi materi yang kemudian dilakukan pencetakan pada media kartu gambar. 1) Kualitas bahan

Kualitas bahan dalam pembuatan kartu gambar harus memiliki kualitas yang baik seperti: (a) tidak mudah rusak baik itu oleh air, mudah robek ataupun mudah luntur (b) ramah lingkungan (tidak menimbulkan pencemaran) sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan setelah pembuatan media akibat sisa-sisapembuatan media kartu gabar, (c) nyaman digunakan ketika pembelajaran. Hal ini sangat penting dalam proses ketika pembelajaran berlangsung agar tidak mengganggu kosentrasi atau ketika menggunakan media. Selain itu agar membuat siswa senang dalam menggunakan media (d) biaya


(67)

yang murah agar dapat dijangkau untuk dibuat oleh guru. Hal ini agar tidak banyak mengeluarkan biaya dalam pembuatan sehingga media yang digunakan dapat dibuat secara kontinyu atau terus menerus secara berkala. Dalam pemilihan kualitas bahan pembuatan media kartu gambar ini menggunakan kertas ivory 360 gram atau glossly 260 yang kemudian didopping agar tidak rusak.

2) Kualitas gambar

Kualitas gambar dalam pemilihan gambar yang ada dilakukan dengan menyeleksi tingkat kerapatan pixel atau ppt pada gambar. Hal tersebut biasanya dilihat dengan meihat ukuran size pixel resolusi yang ada pada gambar. Baik dengan preview maupun menggunakan aplikasi media untuk gambar seperti: photosop, corel draw, paint, photo viewer, picasa atau yang lainnya yang mendukung format gambar. Pada pembuatan media kartu gambar, gambar diperloeh dari internet dengan menggunakan browser seperti google, internet explorer, Mozilla, baiddu, atau yang lainnya kemudian mencari sesuai kategpri kunci dan memilih pixel yang memiliki resolusi tinggi. Kualitas media yang diambil memiliki ukuran resolusi 720x 1024 atau lebih. Untuk mendukung kejelasan pada gambar. Selain itu pemilihan kualitas gambar dilakukan dengan memilih tingkat


(68)

kontras warna untuk menjaga ketajaman warna pada gambar dan kemudian dilakukan pengunduhan dari internet.

3) Ukuran Media kartu gambar

Pada penentuan ukuran media kartu gambar dilakukan pengukuran dengan alat pengukur seperti: penggaris atau busur. Hal tersebut untuk menjaga tingkat keakuratan pada kartu gambar. Pembuatan media gambar memiliki ukuran 9x15cm seukuran kartu pada umumnya. Hal tersebut untuk menjaga kualitas gambar dan kejelasan gambar pada kartu gambar. Agar mudah dilihat, mudah digunakan saat pembelajaran dan penyimpanan ketika sudah selesai digunakan. Hal ini disesuaikan dengan tingkat kelebaran pada tangan pada siswa dan kualitas pada kartu gambar.

4) Desain kartu Gambar

Tahap desain ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software image editing. Image editing ini berfungsi sebagai pembuatan desain pada kartu gambar. Desain ini untuk menentukan bagaimana kartu gambar yang dirancang untuk pada model pembelajaran. Sehingga desain yang pada kartu gambar mempengaruhi jenis model pembelajaran yang digunakan. Pada desain kartu gambar menggunakan desain yang dapat digunakan untuk diskusi. Terdapat dua kartu yang berbeda. Satu kartu untuk materi, satu lagi digunakan untuk diskusi siswa pada


(69)

pembelajaran sebagai wujud explorasi dalam pembelajaran. Pada desain dititikberatkan pada esensi dari pembelajaran dan estetika (nilai keindahan) agar tercapainya hasil dari pembelajaran dan ketertarikan pada siswa untuk menggunakan media kartu gambar yang sudah dikembangkan. Untuk desain kartu gambar yang terdapat gambar objek yang sesuai materi yang kemudian diberikan keterangan pada gambar untuk memudahkan pemahaman siswa dalam belajar. Keterangan pada kartu gambar terdapat bebrapa poin seperti: (a) judul materi, (b) sub materi yang dibahas yang terletak pada atas (c) keterangan pada gambar yang terletak pada di sekitar gambar untuk memberikan keterangan obyek yang ditunjuk (d) poin materi untuk dibahas (e) bingkai samping yang berfungsi sebagai pembatas obyek (f) cover depan untuk menambah nilai estetika pada medi kartu gambar. Sedangkan untuk gambar pertanyaan memiliki variasi yang berbeda bergantung dari yang didiskusikan. Untuk detailnya dapat kartu gambar dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


(70)

Gambar 4.2 Desain cover depan dan belakang kartu gambar

Desain belakang Desain depan Gambar 4.3 Desain kartu gambar (materi dan pertanyaan)

Materi Pertanyaan Sumber: Data primer 2015


(71)

5) Isi Materi

Isi materi pada kartu gambar diseduaikan dengan SK, KD, Materi, indikator, dalam kurikulum KTSP yang sedang berlaku. Hal tersebut agar tercapainya hasil dari tujuan pembelajaran yang telah dilakukan. Pada pemberian materi pada kartu gambar, hanya berupa poin tertentu dari pokok materi yang ada. Hal tersebut untuk memudahkan siswa dalam menangkap isi konsep pada gambar dan memeperjelas dari materi yang dibahas atau diterangkan oleh guru. Sehingga dengan adanya kartu gambar ketika pembelajaran dapat mensederhanakan konsep yang sedang dibahas ketika pembelajaran. Materi terletak pada bawah gambar, agar memudahkan siswa dalam melihat dan memudahkan dalam memahami gambar.

6) Pencetakan media kartu gambar

Pencetakan media kartu gambar dilakukan setelah semua proses pembuatan benar-benar sudah baik, kemudian dilakukan pencetakan untuk dapat digunakan. Pencetakan media ini harus memperhatikan hal-hal berikut: (a) tinta yang digunakan. Tinta ini berdampak pada kualitas dari gambar yang dihasilkan. Semakin baik tinta yang digunakan dan kualitas resolusi gambar baik, maka menghasilkan kualitas cetak gambar yang maksimal. Penggunaan tinta pada kartu gambar dilengkapi dengan dopping yang berfungsi untuk mencegah kerusakan dan luntur apabila


(72)

terkena air (b) Pencetak gambar ini mempengaruhi dari kualitas media yang dicetak. Semakin bagus pencetak gambar maka menghasilkan gambar yang maksimal.

d. Uji kelayakan Kartu gambar

Pada proses pengembangan media pembelajara kartu gambar diperlukan uji kelayakan media. Uji kelayakan dilakukan setelah kartu gambar dicetak dan yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Uji kelayakan media dilakukan pada validator yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Kelayakan media ini meliputi: (a) kelayakan media yang dibuat (b) materi yang dicantumkan pada media pembelajaran. Hal ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana media tersebut layak. Apakah terdapat perbaikan pada media, atau sudah layak digunakan dalam proses pembelajaran. Uji media kartu gambar dilakukan oleh ahli media dan ahli meteri yang tercantum didalamnya. Untuk kelayakan media kartu gambar divalidasi oleh pakar media yaitu Sriyanto, S.Pd., M.Pd. dan pakar materi yaitu Drs. Sriyono, M.Si. Hasil validasi tersebut dijadikan bahan acuan perbaikan media agar menjadi media yang layak dipakai dalam proses pembelajaran disekolah. Berikut ini adalah hasil dari validasi media:

1) Validasi media oleh pakar media

Validasi media oleh pakar media pada kartu gambar memiliki tingkat kelayakan rendah apabila memiliki skor 17-28,


(73)

cukup apabila 29-40, dan tinggi apabila 41-51. Apabila hasil statistic perhitungan rendah maka dilakukan revisi. Untuk hasil cukup, maka dilakukan revisi pada bagian tertentu. Dan apabila memiliki kriteria layak maka dapat diterapkan di sekolah dalam proses pembelajaran. Dari hasil perhitungan statistic yang tercantum pada lampiran 2 dapat dilihat dari table dibawah ini: Tabel 4.4 Hasil Validasi Pakar Media terhadap media kartu

gambar.

No Penilai Instansi Skor Kriteria

1 Validator 1 Dosen Geografi 46 layak

2 Validator 2 Guru Geografi 47 layak

Total persentase 46,5 layak

Sumber: Data primer 2015

Dari hasil perhitungan diatas maka media kartu gambar dikatakan layak untuk diterapkan pada sekolah. Pada validasi tersebut terdapat bebrapa revisi diantaranya sebagai berikut: Tabel 4.5 Revisi Media oleh Pakar Media

No. Saran/Komentar Perbaikan/Revisi 1 Terdapat tumpeng tindih font

yang ada pada kartu gambar.

Pemberian jarak tulisan dengan gambar


(74)

Pada revisi tersebut dapat dilihat detail pada gambar sebagai berikut berikut:

Gambar 4.4 Revisi media tulisan tumpang tidih (a sebelum dan b sesudah)

(a) (b) Sumber: Data primer 2015

Berdasarkan saran oleh ahli media diatas maka dilakukan perbaikan sebagaimana yang sudah disarankan agar dapat layak digunakan dalam pembelajaran. Setelah dilakukan perbaikan maka dilakukan uji coba penerapan pada kelas.

2) Validasi oleh ahli materi

Validasi oleh ahli materi ini bertujuan agar materi yang termuat dalam media kartu gambar relevan dengan pembelajaran yang diajarkan di sekolah. Pada validasi ini memiliki kriteria sebagai berikut: untuk skor 17-28 memiliki kriteria rendah, 29-40 memiliki kriteria cukup, dan untuk 41-51 memiliki kriteria layak. Apabila hasil statistic perhitungan rendah maka dilakukan revisi.


(75)

Untuk hasil cukup, maka dilakukan revisi pada bagian tertentu. Dan apabila memiliki kriteria layak maka dapat diterapkan di sekolah dalam proses pembelajaran. Dari hasil perhitungan statistic yang terdapat pada lampiran 3 dapat dilihat dari table dibawah ini:

Tabel 4.6 hasil validasi oleh ahli materi

No Penilai Instansi Skor Kriteria

1 Validator 1 Dosen Geografi Unnes

45 layak

2 Validator 2 Guru Geografi 48 layak

Total persentase 46,5 layak

Sumber: Data primer 2015

Dari hasil perhitungan diatas maka media kartu gambar dikatakan layak untuk diterapkan pada sekolah. Pada validasi tersebut terdapat bebrapa revisi diantaranya sebagai berikut: Tabel 4.7 Revisi Media oleh Pakar Media

No. Saran/Komentar Perbaikan/Revisi 1 Cakupan materi terlalu luas

tidak spesifik

Pemfokusan materi pada vulkanisme

2 Tidak ada istilah dengan Bahasa Indonesia dan ilmiah pada fenomena gejala vulkanisme

Pemberian istilah dengan Bahasa Indonesia dan ilmiah pada fenomena gejala vulkanisme. Sumber: Data Primer 2015


(76)

Revisi materi media oleh ahli materi dapat dilihat detail pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.5 Revisi materi istilah (a sebelum dan b sesudah)

(a) (b) Sumber: Data primer 2015

Dari hasil perhitungan statistic diatas menunjukan hasil kriteria layak pada media kartu gambar sehingga dapat dilakukan penerapan pada proses pembelajaran disekolah.

3) Tanggapan siswa terhadap media kartu gambar

Tanggapan siswa dilakukan dalam 2 tahap yaitu pada tahap uji coba dan pada tahap penerapan. Pada hasil uji coba tersebut siswa diminta untuk memberikan saran terhadap perbaikan media. Sehingga media kartu gambar mengalami beberapa revisi perbaikan yang disajikan pada table berikut ini:


(77)

Tabel 4.8 tanggapan siswa terkait media kartu gambar No. Saran/Komentar Perbaikan/Revisi 1 Beberapa gambar dan font

kurang jelas

Pemilihan resolusi dan font yang pas

Sumber: Data primer 2015

Tanggapan ini dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap media yang telah dikembangkan. Apakah sesuai dengan pembelajaran atau tidak. Selain itu, tanggapan ini digunakan untuk mengetahui tingkat kekurangan pada saat digunakan dalam pembelajaran. Setelah mengetahui kekurangan pada media pembelajaran maka dilakukan revisi sebagaimana mestinya untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Agar sesuai dengan kondisi siswa pada saat pembelajaran. Pada tahap uji coba dilakukan pada kelas X3 dengan menggunakan 30 sampel siswa yang diacak secara random untuk menghindari subyektifitas. Berdasarkan pada lampiran 7 maka, hasil tanggapan siswa dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.9 Tanggapan siswa terhadap media kartu gambar

No Pernyataan Skor

Uji Aplikasi 1 Bagimana materi kartu gambar 75 80 2 Apakah kartu gambar

membantu pembelajaran 75 84

3 kartu gambar menarik minat 74 80 4 Kesan tentang kartu gambar 81 86


(1)

2

Apakah saudara memiliki respon setelah melihat terhadap kartu gambar

a. Iya saya memiliki respon yang tinggi terhadap kartu gambar (tertarik, memiliki rasa ingin tahu atau yang lainnya)

b. Saya memiliki respon, tetapi biasa saja

c. Saya tidak memiliki respon sama sekali

3.

Respon apakah yang saudara rasakan ketikan menggunakan media kartu gambar

a. Senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran

b. Biasa saja seperti pembelajaran lainnya

c. membosakan

B. Mengidentifikasi Obyek yang ada pada kartu gambar

3

bagaimana saudara mengetahui obyek dengan

menggunakan unsur warna/rona yang ada pada kartu gambar

a. Mengetahui semua unsur-unsur warna/rona kemudian membedakan warna satu dengan yang lain dan mencoba memahami symbol warna yang tertera pada kartu gambar. Dan menentukan tema yang ada kartu gambar

b. Mengetahui unsur-unsur warna/rona dalam obyek dan dapat membedakan satu dengan yang lain. Lalu menentukan tema pada kartu gambar


(2)

c. Mengetahui unsur warna/rona kemudian menentukan tema pada kartu gambar

4

bagaimana saudara dapat mengetahui obyek dengan menggunakan bentuk yang ada pada kartu gambar

a. Mengenali bentuk susunan kerangka obyek secara jelas kemudian membedakan bentuk satu dengan yang lain lalu menentukan tema dalam kartu gambar

b. Mengenali kerangka obyek yang ada, kemudian menentukan tema pada kartu gambar.

c. bingung mengenali bentuk tetapi langsung menentukan tema gambar

5

Bagaiman saudara dapat mengenali obyek dengan menggunakan situs atau letak suatu obyek

a. Mengetahui letak gambar tersebut. Kemudian menentukan tema yang ada pada kartu gambar dengan benar b. Mengetahui letak dimana obyek

tersebut, tetapi bingung menentukan tema

c. Tidak mengetahui letak obyek pada gambar. Tetapi langsung menentukan tema

6

Bagaimana saudara mengenali obyek dengan keterangan pada kartu gambar

a. Melihat semua keterangan yang ada dan memahami maksud keterangan, kemudian menentukan tema pada kartu gambar

b. Melihat keterangan pada kartu gambar, dan langsung menentukan tema gambar walaupun bingung


(3)

c. Langsung menentukan kartu gambar tanpa melihat keterangan

C. Menguhubungkan obyek pada kartu gambar

7

Bagaimana saudara menghubungkan obyek pada kartu gambar

a. saya mengenali semua obyek dan mengenali karakterya kemudian menentukan hubungan fungsional antara obyek satu dengan yang lain secara tepat.

b. saya mengenali semua obyek kemudian menentukan hubungan fungsional antara obyek satu dengan yang lain secara tepat.

c. saya asal menghubungkan obyek pada kartu gambar.

D. Mendiskripsikan konsep kartu gambar

8

Bagaimana cara anda

mendiskripsikan konsep pada kartu gambar

a. Memahami konsep secara benar dengan mencari informasi terlebih dahulu, kemudian mendeskripsikan konsep secara benar dan sistematis dengan bahasa yang baik.

b. Memahami konsep secara benar dengan mencari informasi terlebih dahulu, kemudian mendeskripsikan konsep secara benar

c. Langsung mendiskripsikan sepengetahuan yang didapat.


(4)

9

Bagaimana saudara mengembangkan konsep pada kartu gambar

a. Mencari informasi yang terkait dengan gambar kemudian menghubungkan konsep pada gambar pada kekinian dan memberikan modifikasi pada kartu gambar sesuai konsep yang dikembangkan agar lebih baik.

b. Mencari informasi yang terkait dengan gambar kemudian menghubungkan konsep pada gambar pada kekinian dan memberikan modifikasi pada kartu gambar sebisanya.

c. Saya tidak bisa mengembangkan konsep pada kartu gambar arena tidak paham.


(5)

Lampiran 20 Tanggapan penggunaan media gambar

Angket Tanggapan dalam

Menggunakan Media Kartu Gambar

Nama :

Kelas : No Absen : Petunjuk :

1. pilihlah satu jawaban yang sesuai kondisi sebenarnya dengan cara memberi tanda silang

2. Jawaban tidak akan mempengaruhi nilai anda Pertanyaan:

1. Bagaimana cakupan materi dalam kartu gambar a Baik

b cukup c Kurang baik

2. Menurut kalian apakah media kartu gambar yang sering digunakan membantu dalam proses pembelajaran berlangsung

a Sangat membantu b kurang membantu c tidak membantu

3. Apakah media kartu gambar menarik minat belajar a Sangat berminat

b cukup berminat c tidak berminat

4. Bagaimana kesan mengikuti pembelajaran dengan kartu gambar a Menyenangkan

b biasa c bosan


(6)

5. Menurut kalian apakah penyusunan media kartu gambar mudah dipahami a Ya mudah dipahami

b Biasa saja c Tidak tahu

6. Bagaimana kesan anda teradapat desain kartu gambar tersebut a Sangat menarik

b kurang menarik c tidak menarik

7. Apakah setelah selesai pembelajaran dan mengerjakan evaluasi kalian dapat menyimpulkan hasil pembelajaran

a Ya dapat

b Hanya sebagaian c Tidak

8. Apakah ada perbedaan belajar kalian antara menggunakan media gambar dengan media yang lain

a. Iya sangat signifikan b. Tidak jauh beda c. Tidak tahu

9. Apakah media gambar mudah dipahami dibandingkan yang lain a. Iya lebih mudah

b. Sama saja c. Lebih buruk

10. Apakah anda setuju dengan pembelajaran menggunakan kartu gambar pada saat belajar

a sangat setuju b kurang setuju c tidak setuju