13
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pembelajaran
2.1.1 Konsep Pembelajaran Orang Dewasa
Belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri sendiri, baik
dalam bentuk pengetahuan dan ketrampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif. Menurut Raharjo 2005: 10 pembelajaran merupakan suatu
proses aktifitas belajar yang melibatkan perubahan pada aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif sebagai bentuk penyesuaian pribadi dan sosial individu
sehingga dengan pembelajaran individu diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan kebutuhan belajarnya terpenuhi dan membawa
perubahan yang optimal. Rogers 1983: 5 menyatakan bahwa pembelajaran melibatkan keterlibatan prsonal, perasaan dan pengetahuan manusia berada pada
peristiwa pembelajaran, diprakarsai oleh diri sendiri, dapat meresap, dievaluasi oleh pelajar dan adanya intisari pembelajaran yang dibangun dalam keseluruhan
pengalaman belajar Raharjo, 2005: 9. Gagne 1981 menyatakan bahwa pembelajaran merupakan serangkaian peristiwa eksternal partisipan yang
dirancang untuk mendukung proses internal belajar. Peristiwa belajar ini dirancang agar memungkinkan partisipan belajar memproses informasi nyata
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan Achmad Rifa‟i, 2009: 30.
Dari definisi tersebut, pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu perubahan tingkah laku, sebagai akibat dari pengalaman dalam interaksi dengan
lingkungan dan perubahan dalam belajar yang terjadi dengan usaha yang disengaja dengan tujuan tertentu. Perubahan yang dimaksudkan disini adalah
dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Belajar merupakan proses yang kompleks pada diri seseorang. Pertanda seseorang telah belajar dapat
dilihat dari adanya perubahan tingkah laku pada dirinya.
2.1.2 Pola Belajar Orang Dewasa
Menurut Raharjo 2005: 9 Pola-pola belajar ditinjau dengan memperhatikan entering behaviour, termasuk tahapan-tahapan perkembangan
perilaku pribadi warga belajar dapat dibedakan menjadi 7, yaitu Signal Learning, Stimulus Response Learning, Chaining, Discrimination Learning, Concept
Learning, Rule Lerning, Problem Solving. 1.
Signal Learning Merupakan belajar signal atau tanda atau isyarat. Signal learning dapat
didefinisikan sebagai proses penguasaan pola-pola dasar perilaku yang bersifat tidak disengaja dan disadari tujuannya. Dalam pola ini terlibat aspek reaksi
emosional dan kondisi yang diperlukan bagi berlangsungnya tipe belajar ini adalah diberikannya signal secara serempak perangsang-perngsang tertentu secara
berulang-ulang.
2. Stimulus Response Learning
Merupakan belajar stimulus respons atau dapat disebut dengan trial and error, belajar perlu dikondisikan atau berdasarkan latihan terhadap adanya
stimulus dan respon tertentu. 3.
Chaining Merupakan belajar dengan mempertautkan yaitu belajar mengajar yang
menghubungkan satuan ikatan stimulus dan respon yang satu dengan yang lain yaitu berkenaan dengan aspek belajar verbal.
4. Discrimination Learning
Merupakan belajar dengan mengadakan pembeda yaitu dalam belajar, siswa mengadakan diskriminasi diantara dua perangsang atau sejumlah
perangsang yang diterimanya, kemudian memilih pula pola-pola respon yang dipandang sesuai.
5. Concept Learning
Merupakan belajar konsep yaitu mengidentifikasi persamaan karakteristik pola stimulus dan respon untuk membentuk suatu pengertian atau konsep.
6. Rule Lerning
Merupakan belajar
membuat generalisasi,
hukum-hukum, yaitu
mengadakan kombinasi dari berbagai konsep dengan mengoperasikan kaidah- kaidah logika formal sehingga dapat menemukan kesimpulan atau generalisasi
tertentu.
7. Problem Solving
Merupakan belajar memecahkan masalah yaitu belajar merumuskan dan memecahkan masalah dengan menggunakan berbagai kaidah yang dikuasainya.
Jadi pola belajar mengacu pada adanya stimulus dan respon dalam pembelajaran yang didasarkan pada konsep-konsep pembelajaran dan
dikembangkan pula pola belajar problem solving, dimana belajar terpusat pada pemecahan masalah dengan menggunakan berbagai konsep yang telah dikuasai
individu Raharjo, 2005: 10-11
2.1.3 Komponen Pembelajaran Orang Dewasa