Gambaran PERSPEKTIF TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

orang-orang dewasa lainnya, mempersiapkan karier ekonomi, mempersiapkan perkawinan dan keluarga, dan memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideology.

2.3 Gambaran

Grief pada Remaja Akibat Kematian Orangtua secara Mendadak Kata kematian ditelinga setiap individu akan terdengar menakutkan, hal ini dikarenakan dengan kematian berarti seseorang akan kehilangan orang lain yang ada disekitarnya untuk selama-lamanya. Kematian itu sendiri identik dengan orang-orang yang telah dewasa atau lanjut usia. Peristiwa kematian akan membawa pengaruh yang kuat dan mendalam bagi siapa saja yang ditinggalkan. Kesedihan yang muncul akibat rasa kehilangan yang begitu besar membuat seseorang tidak mampu untuk menerima kenyataan dalam hidupnya, tetapi disamping itu juga harus berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan tanpa orang yang telah meninggal, setiap orang yang mengalami grief harus mampu untuk melakukannya. Terlebih jika seorang remaja yang mengalami peristiwa seperti ini. Kematian saudara kandung, sanak keluarga yang lain, teman, atau bahkan binatang kesayangan sudah cukup mengganggu, tetapi itu pada umumnya tidak sebanding dengan reaksi emosional anak dalam menghadapi kematian orang tuanya atau figur yang dianggap sebagai orang tua Krementz, 1981 dalam Astuti, 2005. Kehilangan orangtua di usia remaja menimbulkan perasaan yang mendalam, dan dapat dikatakan sebagai sesuatu yang mungkin akan mengubah hidup mereka, karena orangtua memegang peranan yang sangat penting didalam kehidupan seorang remaja. Selama masa remaja orang tua atau keluarga berubah fungsi dari pengasuhan, perlindungan, dan sosialisasi menjadi pemberi dukungan, bimbingan serta pengarahan Steinberg, 2002 . Seorang remaja yang kehilangan orangtuanya akan mengalami masa berduka atau grieving. Grieving merupakan manifestasi dari pengalaman subjektif seseorang disaat harus menghadapi kenyataan bahwa ikatan emosional yang penting baginya telah berakhir. Ketiadaan orangtua karena kematian adalah perubahan hidup yang menimbulkan stres dan menuntut individu berespon dalam melakukan penyesuaian diri. Terdapat beberapa respon terhadap stres, bentuk respon subjek terhadap stres respon emosional dalam bentuk rasa duka grief dan respon perilaku yang berbentuk perilaku agresi Yuliawati, 2007. Ada kalanya lebih sulit untuk berduka karena kematian orangtua, dibandingkan dengan bersedih karena orang lain. Proses grieving yang dialami oleh seorang remaja harus mendapatkan perhatian yang serius dari orang terdekatnya, hal ini dikarenakan tidak setiap remaja dapat melewati masa grieving dengan baik. Menurut Wadsworth 1984: 543 proses grieving yang berlarut-larut dan tidak ada penyelesaiannya akan membawa dampak yang buruk, seperti stress, depresi, dan bahkan melakukan bunuh diri. Apabila seseorang kehilangan keluarganya semasa remaja, dirinya akan merasa kesepian, merasa tidak ada yang membimbingnya dan juga pengarahan yang sangat diperlukan oleh remaja tersebut, dan situasi tersebut dapat menyebabkan perilaku negatif pada remaja berdampak buruk bagi kehidupannya, seperti gangguan obat-obatan terlarang, pecandu alkohol dan pergaulan bebas, itu semua perwujudan dari grief yang dialami, karena di usia yang rentan, remaja membutuhkan kasih sayang yang lebih dan bimbingan yang terarah untuk menuju kehidupan yang lebih baik Papalia, 2008: 957 Kematian seseorang secara mendadak atau tiba-tiba tanpa terduga lebih menimbulkan grief yang lebih mendalam bagi orang yang ditinggalkan, hal ini karena seseorang yang ditinggalkan tidak mempunyai kesiapan untuk menerima kenyataan yang ada. Kemampuan remaja untuk melewati masa grief berbeda- beda, ada yang mengalaminya dengan cepat, namun ada juga yang hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kesedihan yang berlarut-larut pada remaja tidak baik karena dapat mengganggu kehidupan remaja tersebut. Dari penjelasan diatas terlihat bahwa seorang remaja tidak siap ketika kematian itu menghampiri orang yang ada didekatnya. Ketika remaja tersebut mengalami kematian orang terdekatnya dalam hal ini adalah orangtua, maka hal tersebut akan berdampak bagi remaja tersebut. Dampak yang ditimbulkan akibat dari kematian orangtua adalah grief. Proses grief tergantung dari tingkat kedekatan dengan almarhum, jenis kelamin subjek yang mengalami kehilangan, dan cara kematiannya. Kematian orangtua bagi anak yang telah terikat secara emosional, juga dapat menghasilkan reaksi psikologis yang ekstrim. Jika tidak ditangani dengan baik, hal itu dapat mendorong ke arah kekacauan emosional yang menetap di masa dewasanya Astuti, 2005. Dengan bantuan dan dukungan dari orang-orang terdekat, dapat mencegah perwujudan dari perilaku-perilaku yang negatif, dengan memberikan perhatian dan pemahaman yang baik kepada remaja bahwa di usianya yang muda diharapkan untuk bisa memberikan perilaku yang baik sebagai contoh dimasyarakat dan tidak boleh terjerumus dengan melakukan perbuatan-perbuatan yang negatif, melainkan hal-hal yang positif. Umumnya seseorang yang mengalami grief mampu untuk mengatasi perasaan kehilangan yang dialaminya dan mereka dapat kembali hidup dengan normal dan menjalani kehidupan selanjutnya dengan adanya rasa saling membantu dan adanya support yang dapat memberikan kepercayaan diri bahwa dirinya bisa mengatasi grief yang dialami Papalia, 2008: 960. 33

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN