MINYAK NABATI TINJAUAN PUSTAKA

8 mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut karena adanya perbedaan konsenterasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan di luar sel, maka larutan akan didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsenterasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel. Keuntungan dari metode maserasi adalah peralatannya sederhana. Kerugian metode maserasi adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengekstraksi sampel cukup lama, cairan penyari yang digunakan lebih banyak, dan tidak dapat digunakan untuk bahan – bahan yang memiliki tekstrur keras seperti benzoin, tiraks, dan lilin. Metode maserasi dapat dilakukan dengan beberapa modifikasi, diantaranya adalah modifikasi maserasi melingkar, modifikasi maserasi digesti, modifikasi maserasi melingkar bertingkat, modifikasi remaserasi dan modifikasi maserasi dengan mesin berpengaduk Sudjadi 1986.

2.4. MINYAK NABATI

Lemak atau minyak yang dapat dimakan edible fat, dihasilkan oleh alam, yang dapat bersumber dari bahan nabati dan hewani. Dalam tanaman atau hewan, minyak tersebut berfungsi sebagai sumber cadangan energi. Minyak dalam tanaman dibentuk dalam sel hidup, yang merupakan hasil dari serangkaian reaksi yang kompleks dalam proses metabolisme. Adapun perbedaan umum antara lemak nabati dan hewani adalah lemak hewani mengandung kolesterol sedangkan lemak nabati mengandung fitosterol, kadar asam lemak tidak jenuh dalam lemak hewani lebih kecil dari lemak nabati, dan lemak hewani memiliki bilangan Reichert Meissl lebih besar serta bilangan Polenske lebih kecil dibandingkan dengan minyak nabati. Minyak atau lemak nabati adalah minyak yang diekstrak dari berbagai bagian tumbuhan. Sumber dari minyak nabati dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Biji – bijian palawija : minyak jagung, biji kapas, kaang, rape seed, wijen, kedelai, dan bunga matahari, 2. Kulit buah tanaman tahunan : minyak zaitun dan kelapa sawit 3. Biji – bijian dari tanaman tahunan : kelapa, cokelat, inti sawit, babassu, cohune, dan sebagainya Ketaren 1986. Komposisi atau jenis asam lemak dan sifat fisiko-kimia tiap jenis minyak berbeda – beda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan sumber, iklim, keadaan tempat tumbuh, dan pengolahan. Tanaman jarak Jatropha curcas L adalah tanaman semak yang tahan kekeringan dan dapat tumbuh dengan cepat hingga mencapai 3-5 meter. Biji jarak bagar terdiri atas 75 persen biji dan 25 persen kulit Ketaren 1986. Komposisi kimia jarak pagar terdiri atas 54,59 persen minyak, 9,13 persen karbohidrat, 2,82 persen serat, 4,13 persen abu, 24,85 persen protein Achten et al 2008. Minyak jarak mempunyai sifat sangat beracun di samping kandungan asam esensialnya yang sangat rendah sehingga tidak dapat digunakan sebagai minyak pangan atau bahan pangan Ketaren 1986. Kandungan asam lemak minyak jarak pagar didominasi oleh asam palmitat, asam oleat, dan asam linoleat Tabel 2. Adapun sifat fisiko kimia dari minyak jarak pagar dapat dilihat dari Tabel 3. 9 Tabel 2. Kandungan asam lemak pada minyak jarak pagar Jenis Asam lemak Komposisi Asam palmitat Asam palmitoleat Asam stearat Asam oleat Asam linoleat Asam arasidat Asam gadoleat 14,1 0,5 6,8 38,6 36,0 0,2 3,6 Sumber :Janin dan Sharma 2010 Tabel 3. Sifat fisikokimia minyak jarak pagar Sifat Minyak Satuan Nilai Densitas pada 15 °C Viskositas pada 30 °C Nilai Kalor Titik Tuang Titik awan Titik nyala Bilangan penyabunan Bilangan tak tersabunkan Bilangan iod Asam lemak bebas Bilangan Asam Sulfur Residu karbon Monogliserida Digliserida Trigliserida gr ml cP mjkg °C °C °C mg KOHg mg iodineg mg KOH g 0,860 – 0,920 37,00 – 54,80 37,83 – 42,05 -3 2 210 – 240 102,9 – 209,0 0,79 – 3,80 92 – 112 0,18 – 3,40 0,92 – 6,16 0,00 – 0,13 0,07 – 0,64 Maks. 1,7 2,50 – 2,70 88,20 – 97,30 Sumber : Achten et al 2008 Tanaman kelapa sawit Elaeis guinensis adalah tanaman yang termasuk dalam family Palmae. Kelapa sawit tumbuh dengan baik pada daerah beriklim tropis dengan curah hujan 2000 mmtahun dan kisara suhu 22 °C – 32 °C. Minyak kelapa sawit dapat berasal dari daging buah kelapa sawit crued palm oil dan inti kelapa sawit palm kernel oil. Kelapa sawit mengandung lebih kurang 80 persen perikarp dan 20 persen buah yang dilapisi kulit yang tipis. Kadar minyak dalam perikarp sekitar 30 – 40 persen Ketaren 1986. Rata – rata komposisi asam lemak minyak biji sawit dapat dilihat pada Tabel 4 dan sifat fsikokimia minyak kelapa sawit dapat dilihat pada Tabel 5. 10 Tabel 4. Kandungan asam lemak pada minyak kelapa sawit Asam Lemak Minyak Kelapa Sawit persen Minyak Inti Sawit persen Asam kaprilat Asam kaproat Asam laurat Asam miristat Asam palmitat Asam stearat Asam oleat Asam linoleat - - - 1,1 – 2,5 40 – 46 3,6 – 4,7 39 – 45 7 - 11 3 – 4 3 – 7 46 – 52 14 – 17 6,5 – 9 1 – 2,5 13 – 19 0,5 – 2 Sumber : Eckey, S.W 1955 Tabel 5. Sifat fisikokimia minyak kelapa sawit Sifat Minyak Satuan Nilai Asam lemak bebas Kadar air Pengotoran Besi Tembaga Bilangan iodium Karotena ppm ppm mg iodg ppm 3 – 5 0,1 0,01 10 0,2 45 – 56 500 -700 Sumber : Ketaren 1986 Nyamplung Calophyllum inophyllum L merupakan tanaman yang banyak tumbuh di sepenjang pantai di seluruh Indonesia. Menurut Heyne 1987, inti biji mengandung air 3,3 persen dan minyak 71,4 persen bila biji segar mengandung 55 persen minyak sedangkan biji yang benar-benar kering mengandung 70,5 persen minyak. Minyak yang berasal dari bijinya dapat dipakai sebagai penerangan, pembuatan sabun, pelitur, minyak rambut, minyak urut dan obat Dephut 2008. Karakteristik dan komposisi asam lemak minyak dapat dilihat pada Tabel 6 dan Tabel 7 Tabel 6. Karakteristik minyak nyamplung Karakteristik Minyak Satuan Nilai Air Densitas Kekentalan Bilangan Asam Asam lemak bebas Bilangan penyabunan Bilangan Iod gml cP mg KOHg mg KOHg mgg 0,25 0,944 21,97 59,94 29,53 198,1 86,42 Sumber : SNI 04-7182-2006 11 Tabel 7. Komposisi asam lemak minyak nyamplung Komponen Minyak Nyamplung Nilai persen Asam miristat 0,09 Asam palmitat 15,89 Asam stearat 12,30 Asam oleat 48,49 Asam linoleat 20,70 Asam lonolenat 0,27 Asam arachidat 0,94 Asam erukat 0,72 Sumber : Sudrajat 2007 12

III. METODOLOGI