hermeneutik terhadap teks yang menjadi objek penelitian. Objek penelitian yang dimaksud adalah teks-teks cerita wayang gombal dalam majalah berbahasa Jawa
Jaya Baya. Pembacaan heuristik dilakukan dengan menguraikan struktur kebahasaannya, sehingga struktur tersebut dapat dilihat sebagai teks yang mudah
dipahami oleh pembaca. Pembacaan hermeneutik yaitu pembacaan ulang sesudah pembacaan heuristik dengan memberikan tafsiran berdasarkan konvensi sastranya
dalam sebuah karya sastra yang memberi makna dan memanfaatkan unsur-unsur yang ada dalam cerita Jabrohim 2001:101. Pembacaan ini dilakukan untuk
penerapan analisis intertekstualitas pada teks-teks cerita wayang gombal dalam majalah Jaya Baya. Penerapan analisis ini dilakukan melalui penjajaran hubungan
antar peristiwa yang sedang diperbincangkan sebagai teks transformasi dengan beberapa teks-teks sumber atau hipogram.
3.2 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini hubungan intertekstualitas antara teks-teks cerita wayang gombal dalam majalah berbahasa Jawa Jaya Baya dengan teks Babon
Cerita Wayang. Data yang didapatkan adalah teks-teks cerita wayang gombal pada majalah Jaya Baya yang menjadi teks transformasinya dan Babon Cerita
Wayang yang menjadi hipogramnya. Interteks dalam teks-teks cerita wayang gombal pada majalah Jaya Baya
merupakan teks tranformasi dari cerita wayang yang aslinya hipogram. Melalui media cerita wayang tersebut pengarang mengubahnya menjadi sebuah cerita
wayang yang dilakonkan oleh para pejabat-pejabat tinggi negara yang gemar
melakukan tindak kriminalitas. Kritikan yang hadir dari hubungan itertekstualitas dalam cerita wayang gombal tersebut merupakan hasil pengamatan dari
permasalahan-permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat saat ini. Kemajemukan aspek kehidupan masyarakat mendasari intertekstualitas yang
terkait erat dengan kritik sosial untuk masyarakat.
3.3 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif analitis. Deskriptif analitis dilakukan dengan cara mendeskripsikan teks-teks yang
mempengaruhi peristiwa atau fakta sosial yang ada di dalam teks-teks cerita wayang gombal yang ada pada majalah Jaya Baya. Melalui teknik tersebut
kemudian dipaparkan hasil analisis itu ke dalam bentuk verbal. Penelitian tidak menggunakan perhitungan angka secara statistik. Akan tetapi, menyebutkan
permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi dalam teks-teks cerita wayang yang ada pada majalah berbahasa Jawa Jaya Baya.
3.4 Langkah Kerja Penelitian
Sesuai dengan teknik analisis deskriptif analitis, ada beberapa tahapan yang digunakan untuk menganalisis sebagai berikut:
1 Membaca teks-teks cerita wayang gombal yang ada pada majalah Jaya Baya
secara heuristik dan hermeneutik. 2
Membandingkan teks-teks cerita wayang gombal dengan Babon Cerita Wayang.
3 Merumuskan dan mengklasifikasikan teks-teks wayang gombal ke dalam
wujud penghipograman. 4
Menyimpulkan dan merekomendasikan hasil dari analisis yang dipaparkan.
BAB IV
INTERTEKSTUAL DELAPAN CERITA
WAYANG GOMBAL DALAM MAJALAH JAYA BAYA
Intertekstual cerita wayang gombal dalam majalah Jaya Baya diperoleh dari babon cerita wayang. Namun dalam skripsi ini, peneliti menggunakan cerita
wayang Mahabarata dan Ramayana yang terdapat dalam buku Kalangwan. Ini dipilih karena dalam buku Kalangwan terdapat berbagai cerita pewayangan yang
bersumber dari epos cerita Mahabarata dan Ramayana. Akan tetapi, kedelapan cerita wayang gombal tersebut semuanya hanya menampilkan cerita yang
bersumber dari cerita pewayangan Mahabarata. Di samping itu, buku Kalangwan juga menyuguhkan cerita Astadasaparwa dan Baratayuda yang mendukung cerita
Mahabarata. Dengan demikian dapat dijadikan bahan perbandingan dengan kedelapan cerita wayang gombal tersebut.
4.1 Unsur Pembangun Delapan Cerita Wayang Gombal