Pradopo dalam Pengkajian Puisi 1978 menjelaskan bahwa hubungan intertekstual dalam sajak Indonesia Modern tercipta berdasarkan konvensi dan
tradisi sastra masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, sebelum terbit sajak Pujangga Baru sudah ada sajak Indonesia Lama Melayu. Pada saat itu, para
penyair Pujangga Baru telah mengenal konvensi pantun dan syair, dan ketika mereka berniat membuat puisi baru setelah mengenal puisi Eropa, mereka
menentang aturan dan konvensi itu baik mengenai konvensi bentuk normal maupun konvensi isi pikiran yang dikandungnya.
2.3 Kerangka Berpikir
Wayang gombal merupakan bentuk cerita wayang masa kini. Wayang gombal termasuk ke dalam ragam lakon wayang gubahan. Ceritanya berbeda
dengan cerita wayang pada umumnya. Ceritanya dikemas sedemikian rupa, bahasanya pun menggunakan bahasa santai, bahasa yang kita pergunakan sehari-
hari, bahkan juga menggunakan bahasa “gaul”. Wayang sebagai kesenian memberikan kontribusi yang besar dalam masyarakat. Masyarakat dapat
mengambil pelajaran dari cerita yang terdapat dalam kesenian wayang. Cerita wayang yang diilhami dari kejadian di masyarakat ini menjadikan wayang sebagai
bentuk cerita dan sebagai kritik dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan intertekstualitas, yakni salah satu
pilihan pendekatan dalam menguak makna dari sebuah karya sastra. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode interteks, dengan
menghubungkan teks-teks cerita wayang gombal terhadap Babon Cerita Wayang,
kemudian menafsirkannya. Penafsiran dalam penelitian ini melalui pembacaan heuristik dan hermeneutik terhadap teks yang menjadi objek penelitian. Objek
penelitian yang dimaksud adalah teks-teks cerita wayang gombal yang ada dalam majalah berbahasa Jawa Jaya Baya.
Analisis teks dilakukan dengan menyejajarkan berbagai aspek yang ada dalam cerita sebagai teks transformasi dengan teks hipogramnya. Penempatan
dengan menyejajarkan berbagai aspek dalam cerita untuk menemukan hubungan intertekstualitas dalam cerita wayang gombal.
Gambar Model Hubungan Antar Teks
EKSPANSI KONVERSI
MODIFIKASI EKSERP
Cerita Wayang
Mahabarata Cerita
Wayang Ramayana
Pergelaran Wayang Kulit
Babon Cerita Wayang
Wayang Gombal
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian
dalam skripsi
ini adalah
pendekatan intertekstualitas. Intertekstualitas adalah pendekatan untuk memperoleh makna
sebuah karya sastra secara penuh dalam hubungannya dengan karya yang lain yang menjadi hipogramnya teks terdahulu, baik berupa teks fiksi maupun puisi
Nugiyantoro 1998: 54. Pemilihan pendekatan ini didasarkan pada kesesuaian tujuan penelitian dan permasalahan dalam cerita wayang gombal.
Penelitian ini menggunakan kajian intertekstualitas sesuai dengan pandangan dari Riffaterre, yaitu unsur-unsur yang diambil oleh teks transformasi
dalam hubungan intertekstual berasal dari teks-teks hipogram, namun bisa pula berupa sifat kontradiksinya sehingga dihasilkan sebuah karya baru dimana setiap
pembaca tidak mungkin melupakan hipogramnya. Kajian intertekstualitas berangkat dari asumsi bahwa kapan pun karya ditulis, ia tidak mungkin lahir dari
situasi kekosongan budaya. Unsur budaya, termasuk semua konvensi dan tradisi masyarakat, dalam wujudnya berupa teks-teks kesusastraan yang ditulis
sebelumnya Nugiyantoro 1998: 50. Penelitian
ini juga
menggunakan metode
interteks, dengan
menghubungkan teks-teks cerita wayang gombal terhadap Babon Cerita Wayang, kemudian menafsirkannya. Penafsirannya melalui pembacaan heuristik dan
35
hermeneutik terhadap teks yang menjadi objek penelitian. Objek penelitian yang dimaksud adalah teks-teks cerita wayang gombal dalam majalah berbahasa Jawa
Jaya Baya. Pembacaan heuristik dilakukan dengan menguraikan struktur kebahasaannya, sehingga struktur tersebut dapat dilihat sebagai teks yang mudah
dipahami oleh pembaca. Pembacaan hermeneutik yaitu pembacaan ulang sesudah pembacaan heuristik dengan memberikan tafsiran berdasarkan konvensi sastranya
dalam sebuah karya sastra yang memberi makna dan memanfaatkan unsur-unsur yang ada dalam cerita Jabrohim 2001:101. Pembacaan ini dilakukan untuk
penerapan analisis intertekstualitas pada teks-teks cerita wayang gombal dalam majalah Jaya Baya. Penerapan analisis ini dilakukan melalui penjajaran hubungan
antar peristiwa yang sedang diperbincangkan sebagai teks transformasi dengan beberapa teks-teks sumber atau hipogram.
3.2 Sasaran Penelitian