Produksi Asam Sulfat di Atmosfer

Fiksasi adalah pengikatan senyawa kimia yang berbeda dan digunakan oleh tanaman atau hewan. Nitrogen dibentuk melalui mikroorganisme tanah dan laut kemudian dipergunakan oleh tanaman dalam proses asimilasi sehingga menjadi protein. Pada proses kebalikannya ammonifikasi yang terjadi selama proses selama proses dekomposisi secara biologi dari penguraian tanaman dan hewan, nitrogen yang terbentuk dilepaskan dalam bentuk ammonium. Ion NH 4 + dioksidasi oleh mikroorganisme menjadi nitrit kemudian menjadi nitrat. Proses ini disebut “nitrifikasi”. Nitrat yang ditahan di dalam tanah selanjutnya dicuci di bawah oleh air tanah Hafsari, A. 2000.

2.3.2 Produksi Asam Sulfat di Atmosfer

Belerang masuk ke atmosfer sebagai hasil dari aktivitas manusia dan pembusukan bahan- bahan organik. Belerang di atmosfer akan teroksidasi menjadi SO 2 . kemudian melalui proses biologik pembusukan bahan organik menghasilkan hidrogen sulfida H 2 S yang mempunyai kandungan racun pada manusia. Gas hidrogen sulfida ini sangat cepat teroksidasi menjadi SO 2 Kennedy, 1986. S + O 2 SO 2 2H 2 S + O 2 2 SO 2 + 2 H 2 O Tolgyessy, 1993 menyatakan polutan SO 2 di atmosfer berasal dari pembakaran batu-bara, pembakaran batu arang dan pembakaran minyak bumi. Kemudian Kennedy 1986 menambahkan, sumb er lain gas SO 2 di atmosfer adalah letusan gunung berapi, pembuangan sisa industri, pembakaran hutan dan buangan gas bermotor. Belerang yang terdapat dalam pyrite FeS 2 akan teroksidasi dengan cepat dan menghasilkan gas SO 2 . 4 FeS 2 + 11 O 2 2 Fe 2 O 3 + 8SO 2 Sutamihardja 1981 mengatakan dengan bantuan energi surya gas SO 2 di atmosfer akan cepat teroksidasi membentuk gas SO 3 . Pada kelembaban yang tinggi gas SO 3 ini dapat membentuk asam sulfat H 2 SO 4 . Ali dan Faust 1981 menyatakan gas SO 2 akan bereaksi dengan uap air atau butir-butir hujan dan menghasilkan asam sulfit H 2 SO 3 yang kemudian teroksidasi menjadi asam sulfat. 2SO 2 + O 2 katalis 2 SO 3 SO 3 + H 2 O H 2 SO 4 SO 2 + H 2 O H 2 SO 3 2 H 2 SO 3 + O 2 katalis 2H 2 SO 4 Selanjutnya Kennedy 1986 menambahkan, adanya asam nitrat dan SO 2 bersama-sama dengan NO 2 akan menghasilkan asam sulfat. 2HNO 3 +H 2 O+2SO 2 H 2 SO 4 +NO +NO 2 SO 2 + H 2 O + NO 2 H 2 SO 4 + NO Sulfur merupakan unsur utama dari zat bio- organik yang merupakan suatu siklus oksidasi dari siklus sulfur. Oksidasi sulfur dari minyak bumi selama proses pembakaran dapat menyebabkan terjadinya hujan asam lihat Gambar 3. Tahapan dari siklus sulfur ini adalah: 1. Siklus autotropik 2. Oksidasi heterotropik menghasilkan sulfat 3. Absorbsi oleh tanaman dan mikroorganisme 4. Penguapan hidrogen sulfida dari bahan organik 5. Sulfur dari letusan gunung berapi Kennedy, 1986 Nababan, B 1989 perbedaan musim memberikan pengaruh sangat nyata terhadap kandungan sulfat air hujan pada musim kemarau yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan musim penghujan. Hal ini disebabkan pada musim kemarau frekuensi kejadian hujan relatif kecil sehingga udara relatif lebih kotor dibandingkan dengan musim penghujan dan sifat dari polutan SO 2 dan SO 3 yang cepat bereaksi dengan uap air. Menurut Santosa 2005 gas SO 2 yang dihasilkan dari pembakaran BBM, tergantung pada kandungan sulfur dalam tiap jenis BBM. Kandungan sulfur umum dalam tiap jenis BBM yang disajikan dalam tabel 1. Solar lebih tinggi kandungan sulfurnya dibandingkan premium, sehingga pada kendaraan berbahan bakar solar lebih tinggi mengemisikan SO 2 dibandingkan kendaraan berbahan bakar premium. Tabel 1. Kandungan sulfur dalam bahan bakar minyak BBM. No Jenis Bahan Bakar Kandungan Sulfur 1. 2. 3. 4. 5. 6. Avtur Premium Minyak tanah Solar Industrial Diesel Fuel IDF Industrial Fuel Oil IFO 0.11 0.01 0.03 0.14 0.07 1.65 Sumber : Pertamina U.P.IV Cilacap 2003 Strauss dan Mainwaring 1984 untuk rata-rata emisi gas gkm yaitu NO 2 pada bensin 2.20 gkm dan solar 0.68 – 1.02 gkm, sedangkan pada SO 2 pada bensin 0.22 gkm dan solar 1.28 gkm.

2.3.3 Pengaruh yang ditimbulkan oleh