4.1.1 Analisis Peta Distribusi Konsentrasi SO
2
dan NO
2
Berdasarkan Lokasi Peruntukan.
Untuk lokasi penguku ran berdasarkan tata guna lahannya diwakili oleh daerah permukiman,
daerah perkantoran, daerah industri, dan daerah campuran, daerah tersebut dianggap telah
mewakili masing-masing keadaan peruntukannya untuk daerah DKI Jakarta tabel 3. Lokasi-
lokasi pengukuran ini adalah untuk mengukur SO
2
, NO
2
serta pencemar-pencemar yang lain. Penelitian ini didasarkan atas spasialnya yaitu
menurut masing-masing lokasi peruntukkannya, sedangkan menurut temporalnya hanya
berdasarkan atas penguku ran yang telah ada. Keadaan konsentrasi kedua pencemar
berdasarkan peruntukkannya dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nitrogen dioksida NO
2
Permukiman
Lokasi permukiman diwakili oleh daerah, Lubang Buaya, Masjid Firdaus, Tebet, Dinas
Pertamanan, Walikota Jakarta Timur,
Kemayoran, dan Kemayoran BMG tabel 3. Untuk konsentrasi pada bulan Juli keadaan
lokasi-lokasi tersebut hampir semuanya melewati baku mutu karena kisarannya sekitar 0.05 ppm
sampai 0.462 ppm, kecuali daerah BMG dan daerah Kemayoran berada pada kisaran 0.02 ppm
sampai 0.049 ppm, keadaan yang tinggi tersebut karena pada daerah-daerah ini pencemar NO
2
yang dihasilkan tidak hanya dari sektor penggunaan kendaraan bermotor tetapi juga
berasal dari tingginya kegiatan rumah tangga seperti pembakaran sampah rumah tangga, dan
penggunaan minyak tanah dalam rumah tangga pada bulan tersebut dan pengaruh musim
kemarau tabel 2.
Pada bulan Agustus keadaannya sama dengan bulan Juli, diduga faktor penyebabnya
sama. Kisaran pada bulan Oktober untuk lokasi permukiman tidak ada yang melewati baku mutu,
hal ini karena adanya proses pencucian saat hujan terjadi. Kisaran yang tertinggi yaitu 0.02
ppm sampai 0.049 ppm terjadi pada lokasi BMG, Masjid Firdaus, Tebet Barat, Lubang Buaya,
tingginya lokasi tersebut karena penggunaan kendaraan pribadi pada lokasi ini tinggi
Gambar 7, keadaan tersebut dilihat berdasarkan jalan utama yang ada di daerah tersebut,
sedangkan untuk Masjid Firdaus karena ada pengaruh sumber kegiatan rumah tangga.
Bulan November keadaan konsentrasi tertinggi terjadi pada BMG, Masjid Firdaus,
Tebet Barat, Lubang Buaya, berkisar antara 0.02 ppm sampai 0.049 ppm, sedangkan lokasi
Kemayoran, Lubang Buaya, dan Walikota Jakarta Timur masih dalam kisaran normal
antara 0 sampai 0.019 ppm. Tingginya keadaan pada empat lokasi tersebut ada kecenderungan
hampir sama dengan bulan Oktober.
Keadaan konsentrasi NO
2
yang tinggi bahkan sampai melewati baku mutu pada lokasi
permukiman bulan Juli dan Agustus menunjukkan keadaan kualitas udaranya tidak
sehat, sangat mengkhawatirkan sebab daerah ini merupakan daerah tempat tinggal. Paparan
konsentrasi di bawah baku mutu tidak menimbulkan efek yang berbahaya bagi
kesehatan, tetapi paparan konsentrasi di atas 0.5 ppm dapat menyebabkan gangguan pernafasan
akut dan dapat menjadi toksik. Lokasi-lokasi ini berpeluang terhadap penyakit gangguan
pernafasan. Perkantoran
Lokasi perkantoran diwakili oleh lokasi pengukuran Masjid Istiqlal, Kantor BPLHD, dan
Walikota Jakarta Barat lihat tabel 3. Bulan Juli keadaan lokasi Masjid Istiqlal dan Kantor
BPLHD konsentrasi pencemar NO
2
berada pada kisaran 0.05 ppm sampai 0.462 ppm, kecuali
Walikota Jakarta Barat kisarannya berada pada kisaran aman, keadaan yang tinggi pada dua
lokasi tersebut lebih disebabkan karena kecenderungan penggunaan kendaraan pribadi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan umum, serta pengaruh kemacetan
setiap harinya
dimana kedua lokasi ini merupakan daerah padat lalulintas. Menurut
Dephub 2003 daerah Jakarta merupakan daerah rawan macet dan salah satunya adalah daerah
kawasan Thamrin dan kawasan Pintu air lokasi Masjid Istiqlal.
Keadaan konsentrasi NO
2
pada bulan Agustus tidak berbeda jauh dengan keadaan
pada bulan Juli, kecuali lokasi Walikota Jakarta Barat yang rendah. diduga penyebab tingginya
kedua lokasi tersebut karena tingginya penggunaan kendaraan bermotor pada bulan
Agustus yang mengalami akumulasi
dan pengaruh angin setiap harinya dimana bulan
Agustus bukan musim hujan. Pada bulan Oktober keadaannya masih aman
karena kisarannya masih dibawah baku mutu, yaitu antara 0.02 ppm sampai 0.049 ppm, hal ini
karena pada bulan tersebut merupakan masa peralihan ke musim hujan, diduga telah terjadi
proses pencucian oleh hujan pada saat terjadi hujan.
Bulan November kisarannya untuk semua lokasi perkantoran tersebut, berada di bawah
ambang baku mutu, yaitu 0.02 ppm sampai 0.049 ppm, keadaan ini nampaknya lebih karena
terjadinya proses pencucian oleh air hujan pada saat terjadi hujan.
Keadaan konsentrasi NO
2
pada bulan Juli dan Agustus menunjukkan kualitas lingkungan
yang tidak sehat yaitu pada lokasi Kantor BPLHD dan Masjid Istiqlal, keadaan ini
mempengaruhi aktivitas bekerja seseorang pada bulan-bulan tersebut.
Rekreasi
Lokasi parawisatarekreasi diwakili oleh Dufan. Konsentrasi NO
2
di lokasi pengukuran Dufan pada bulan Juli melewati baku mutu
berkisar antara 0.05 ppm sampai 0.462 ppm, bulan Agustus keadaan konsentrasi NO
2
melewati baku mutu berkisar antara 0.05 ppm sampai 0.254 ppm. Bulan Oktober kisarannya
antara 0.02 ppm sampai 0.049 ppm. Bulan November berkisar antara 0.05 ppm sampai
0.103 ppm, keadaan yang selalu tinggi tersebut pada setiap bulan pengukurannya kecuali bulan
Oktober, lebih disebabkan karena tujuan wisata ke lokasi tersebut meningkat dengan
menggunakan kendaraan bermotor, apalagi pada hari-hari libur sekolah dan kerja, karena letaknya
yang berdekatan dengan pantai Ancol, telah terjadi pengaruh dari aktivitas alam yaitu proses
mikroorganisme laut dalam pembentukan protein melalui proses asimilasi.
Keadaan yang tidak sehat ini mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan wisatawan yang
berkunjung ke tempat tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan lokasi peruntukannya sebagai
tujuan wisata. Sarana Olahraga
Sarana olahraga diwakili oleh lokasi Senayan. Kisaran NO
2
pada bulan Juli, Agustus, Oktober, dan November di lokasi pengukuran
Senayan keadaan konsentrasinya tidak melewati baku mutu, kisaran konsentrasinya antara 0
sampai 0.019 ppm, hal ini berarti aktivitas penggunaan kendaraan yang melewati lokasi
Senayan pada bulan-bulan pengukuran tidak terlalu tinggi. Keadaan kualitas udara yang
masih dalam batas aman ini, sesuai dengan lokasi peruntukannya sebagai sarana olahraga.
Industri
Lokasi pengukuran yang mewakili daerah Industri adalah lokasi PT. JIEP. Dimana keadaan
konsentrasi NO
2
pada bulan Juli menunjukkan kisaran 0.05 sampai 0.462 ppm, bulan Agustus
berkisar antara 0.05 sampai 0.254 ppm, pada bulan Oktober 0.02 sampai 0.049 ppm, dan bulan
November 0.05 sampai 0.103 ppm. Setiap bulan-bulan pengukuran di lokasi
tersebut selalu tinggi dan melewati baku mutu 0.05 ppm,
kecuali pada bulan Oktober. Tingginya konsentrasi tersebut pada tiga bulan
pengukuran disebabkan tingginya penggunaan kendaraan bermotor yang melewati lokasi ini,
dan juga pengaruh dari emisi industri tersebut, tidak tingginya konsentrasi NO
2
pada bulan Oktober lebih disebabkan karena pengaruh
proses pencucian oleh air hujan pada saat terjadi hujan.
Campuran
Lokasi yang mewakili daerah ini adalah Kecamatan Cilincing, dan Masjid Pondok Indah.
Keadaan konsentrasi NO
2
pada bulan Juli menunjukkan kisaran melewati baku mutu, yaitu
0.05 ppm sampai 0.462 ppm, sedangkan untuk Masjid pondok Indah berkisar antara 0 sampai
0.019 ppm kisaran ini masih aman, konsentrasi yang tinggi pada lokasi Kecamatan Cilincing
ini lebih disebabkan jumlah kendaraan bermotor pada ruas -ruas jalan utama, dan padatnya arus
kendaraan bermotor pada daerah tersebut, dan juga pengaruh dari sumber rumah tangga seperti
pembakaran sampah, dan penggunaan bahan bakar minyak tanah pada aktivitas rumah tangga.
Sedangkan keadaan yang rendah terjadi pada lokasi Masjid Pondok Indah yang disebabkan
oleh sedikitnya aktivitas penggunaan kendaraan berbahan bakar premium dan solar dan juga
rendahnya kegiatan dari sektor rumah tangga.
Pada bulan Agustus lokasi Masjid Pondok Indah masih kisaran aman, berbeda dengan
Kecamatan Cilincing yang kisaran NO
2
mencapai 0.05 ppm sampai 0.254 ppm, nampaknya kisaran yang tinggi ini disebabkan
tingginya jumlah kendaraan berbahan bakar minyak premium dan kepadatan kendaraan.
Kecamatan Cilincing pada bulan Oktober kisaran NO
2
nya mencapai 0.02 ppm sampai 0. 049 ppm, kisaran ini mulai mendekati baku
mutu, keadaan ini lebih rendah dibandingkan pada bulan Juli dan Agustus, hal ini disebabkan
adanya proses pencucian pada saat terjadinya hujan karena bulan Oktober adalah bulan
peralihan kehujan. Kisaran untuk lokasi Masjid Pondok Indah sama dengan bulan-bulan
pengukuran sebelumnya diduga penyebabnya juga sama.
Lokasi pengukuran Masjid Pondok Indah dan lokasi pengukuran Kecamatan Cilincing
kisarannya sama yaitu berkisar antara 0 sampai 0.019 ppm, keadaan ini masih dalam batas aman.
Penurunan kisaran pada kecamatan Cilincing lebih disebabkan karena adanya pengaruh proses
pencucian oleh air hujan.
b. Sulfur dioksida SO