1. Pengertian Tenaga Kerja
Pada zaman kolonial istilah buruhketenagakerjaan hanya digunakan untuk menunjuk orang-orang yang melakukan pekerjaan
tangan atau pekerja kasar, misalnya kuli, tukang dan mandor Budiono, 1999: 1.
Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang dimaksud dengan ketanagakerjaan
adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Pekerja atau buruh diartikan
setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Sedangkan pengertian tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang danjasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
2. Pandangan terhadap Tenaga Kerja Wanita
Sejak delapan puluh tahunan hingga sekarang ini, masalah yang kerap dibahas adalah masalah tentang tenaga kerja wanita Indonesia.
Masalah ini tentunya tidak saja menyangkut tentang wanita Indonesia melainkan juga menyangkut tentang harga diri dan martabat wanita
Indonesia. Semua itu tergantung dari bagaimana cara memandang tentang wanita tenaga kerja Indonesia oleh setiap orang.
Pendapat pertama, memandang permasalahan dari dimensi sosial dan sifat tradisional yang ada. Pendapat ini beranggapan bahwa wanita
itu sebagai ibu rumah tangga dan cukup berada di dalam rumah saja.
Pendapat kedua, memandang dari potensi yang dimiliki oleh wanita. Wanita mempunyai nilai produktif dan berkontribusi untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan keluarga. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 dijelaskan
bahawa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dikirimnya tenaga kerja wanita
Indonesia keluar negeri tidak selamanya bermakna negatif. Hal ini dikatakan justru dikirimnay tenaga kerja wanita keluar negeri membawa
dampak positif. Menurut Hemas 1992: 141 pandangan positif dari wanita tenaga
kerja Indonesia dapat dibuktikan beberapa hal sebagai berikut. a.
Wanita Indonesia telah mempunyai kemampuan, sesuai keahlian yang dimilikinya.
b. Wanita Indonesia telah menunjukan dirinya bahwa mereka telah
mempunyai pandangan luas, berani dalam perubahan nasib dan hidup.
c. Wanita
Indonesia berkemampuan
bersaing dalam
mengembangkan karir dan kesempatan kerja di dunia ini. d.
Wanita Indonesia telah bercakrawala ke depan untuk tidak mau dibelenggu pada tempat terbatas.
e. Wanita Indonesia telah menunjukan dirinya untuk maju dalam
mencapai kesejahteraan masa depan. f.
Wanita Indonesia bertanggung jawab tidak saja pada dirinya, tetapi keluarga dan negaranya secara nyata.
Berdasarkan pandangan positif tentang tenaga kerja wanita Indonesia, hal ini telah membuktikan bahwa warga negara khusunya
wanita dan ibu rumah tangga Indonesia, telah diakui dan mendapat pengakuan nasional dan internasional, atas segala potensi dan kualitas
yang mereka miliki.
3. Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Berdasarkan Undang-