4.2 Pembahasan
4.2.1 Jenis Penggunaan Lahan yang Terkena Pembangunan Jalan Tol
Ungaran-Bawen di Daerah Penelitian
Berdasarkan hasil analisa peta Rupa Bumi Indonesia menunjukkan bahwa jenis penggunaan lahan di Desa Klepu yang paling banyak terkena proyek
pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen yaitu lahan permukiman 5,29. Banyaknya lahan permukiman yang terkena proyek pembangunan jalan tol
menyebabkan banyak warga yang terpaksa pindah dari tempat tinggal mereka yang dulu. Mereka harus menyesuaikan diri lagi dengan lingkungan baru yang
mereka tinggali sekarang. Meskipun masih banyak yang memilih tetap tinggal di Desa Klepu, tetapi tidak sedikit juga yang memilih pindah ke luar Desa Klepu,
bahkan ke luar kabupaten Semarang. Kondisi demikian sebenarnya tidak ingin mereka alami. Tidak sedikit dari warga yang mengeluh mengenai pembagian hasil
bagi untung yang dirasa kurang untuk membangun danatau membeli tempat tinggal baru. Namun, ada juga warga yang merasa diuntungkan dengan adanya
pembangunan jalan tol. Sistem pembagian hasil bagi untung dirasa cukup menguntungkan bagi mereka yang rumahnya masih terbuat dari papankayu semi
permanen karena perhitungan pembagiannya disamakan dengan mereka yang memiliki rumah permanen. Mereka yang dulu rumahnya masih terbuat dari
papankayu, sekarang telah berubah menjadi tembok permanen. Sementara itu, pada Kelurahan Beji jenis penggunaan lahan yang paling
banyak terkena proyek pembangunan jalan tol Ungaran-Bawen yaitu yaitu lahan sawah 14,39. Kepemilikan lahan sawah di Kelurahan Beji tergolong besar.
Banyak warga yang masih memanfaatkan lahan sawah mereka untuk usaha pertanian, baik untuk pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan.
Hilangnya lahan sawah yang mereka miliki berpengaruh pada pendapatan yang mereka peroleh tiap bulannya. Tidak sedikit dari mereka yang kehilangan
pendapatan tambahan dari hasil usaha pertanian yang mereka tekuni selama ini. Namun, tidak sedikit pula yang semakin berkembang di luar pertanian dengan
adanya pembagian hasil bagi untung yang mereka terima. Selain itu juga cukup banyak warga yang memanfaatkan uang hasil bagi untung untuk membeli
kendaraan dan barang elektronik guna menambah jumlah kekayaan yang mereka miliki. Bahkan ada beberapa warga yang menggunakan uang hasil bagi untung
untuk mendirikan usaha di luar usaha pertanian yang mampu menambah pendapatan mereka tiap bulannya.
Kenyataan bahwa pembangunan jalan tol melewati lahan permukiman di Desa Klepu dan lahan sawah di Kelurahan Beji disebabkan karena lahan-lahan
tersebut dianggap telah memenuhi syarat untuk dijadikan lokasi jalan tol Ungaran- Bawen, sebagaimana telah disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 15
Tahun 2005. Salah satu syarat tersebut adalah jalan tol didesain untuk mampu menahan muatan sumbu terberat MST paling rendah 8 delapan ton, yang
artinya tanah lahan yang akan dijadikan lokasi jalan tol haruslah tanah yang stabil, bukan tanah yang lembek yang mudah longsor akibat adanya beban berat
yang melewati tanah tersebut.
4.2.2 Perubahan Luas Kepemilikan Lahan Rumah Tangga yang Terkena