Penelitian Relevan TINJAUAN PUSTAKA

Sosial-Ekonomi-Jalan-Tol. Mereka yang pindah pun belum tentu cocok di tempat baru secara kultural. Bahkan ikatan emosionalnya dengan warga lama yang sama- sama pindah pun belum tentu terpelihara sama baiknya di lokasi baru.

2.6. Penelitian Relevan

Peneliti memperluas pengetahuan dengan menambahkan penelitian terlebih dahulu sebagai pembanding dalam penelitiannya. Pembanding dilihat mulai dari judul penelitian, tujuan, variabel, metode, dan hasil penelitian. Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang lain memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Anang Widhi Nirwansyah 2009 yang berjudul Pemetaan Kondisi Sosial Ekonomi Guru Honorer SMA Negeri di Kota Semarang. Variabel dalam penelitian ini yaitu kondisi sosial dan kondisi ekonomi. Adapun metode yang digunakan yaitu metode survey lapangan, dokumentasi, angket dan wawancara. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu kondisi sosial ekonomi guru honorer cukup baik. Penelitian lain yaitu yang dilakukan Rini Habibah 2008 yang berjudul Karakteristik Sosial Ekonomi Penghuni Perumahan Kalisalak Kelurahan Kauman Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Variabel dalam penelitian ini yaitu karakteristik sosial, karakteristik ekonomi dan aksesibilitas. Metode yang digunakan yaitu metode angket dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu tingkat pendidikan keluarga tergolong tinggi, partisipasi dalam kegiatan sosial juga baik, perilaku anggota keuarga juga tergolong baik, memiliki pendapatan tinggi dengan keadaan rumah bersih. Lastuti 2002 juga melakukan penelitian yang mempunyai karakteristik hampir sama dengan judul penelitian Kajian Sosial Ekonomi yang Memanfaatkan Hutan Mangrove di Kelurahan Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara. Variabel dalam penelitian ini yaitu bentuk hutan mangrove yang dimanfaatkan penduduk dan kondisi sosial ekonomi penduduk. Metode yang digunakan yaitu metode angket, dokumentasi dan pengamatan langsung ke lapangan. Hasil penelitiannya yaitu hutan mangrove dimanfaatkan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tingkat pendapatan tinggi dengan rata-rata Rp 900.000,- perbulan dan usaha rehabilitasi dilakukan oleh penduduk setempat bekerjasama denga pihak perhutani. Penelitian terdahulu selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.1. 28 Tabel 2.1. Beberapa Penelitian yang Berkaitan dengan Sosial Ekonomi No Judul Oleh Tahun Variabel Metode Kesimpulan 1. Pemetaan Kondisi Sosial Ekonomi Guru Honorer SMA Negeri di Kota Semarang Anang Widhi Nirwansyah 2009 a. Kondisi sosial : - Pendidikan b. Kondisi ekonomi : - Pendapatan - Jam kerja efektif - Pengalaman kerjalama bekerja - Pengetahuan - pekerjaan a. survey lapangan b. dokumentasi c. angket d. wawancara Kondisi sosial ekonomi guru honorer cukup baik. Anggaran APBD sebesar 20 untuk pendidikan cukup berpengaruh dalam peningkatan perhatian pemerintah terhadap pendidikan termasuk guru honorer SMA Negeri di Kota Semarang. Pemetaan menggunakan variabel- variabel sosial ekonomi menunjukkan sebaran yan cukup merata dalam hal kondisi ekonomi responden. Namun, beberapa variabel msih memerlukan perbaikan salah satunya pada kesesuaian basic pendidikan mata pelajaran yang diampu. 2. Karakteristik Sosial Ekonomi Penghuni Perumahan Kalisalak Kelurahan Kauman Kecamatan Batang Kabupaten Rini Habibah 2008 a. karakteristik sosial - tempat lahir - umur - agama - status perkawinan - jumlah anggota a. angket b. dokumentasi Skor kondisi sosial ekonomi penghuni perumahan Kalisalak sebesar 3584 berada pada interval 3295-4392 dalam kategori golongan sosial ekonomi atas. Hal ini menujukkan bahwa tingkat 29 Batang keluarga - pendidikan - kegiatan sosial - perilaku anggota keluarga dan kebiasaan - kondisi kesehatan penghuni b. karakteristik ekonomi - matapencaharian - pendapatan - keadaan rumah c. aksesibilitas pendidikan keluarga tergolong tinggi, partisipasi dalam kegiatan sosial juga baik, perilaku anggota keuarga juga tergolong baik, memiliki pendapatan tinggi dengan keadaan rumah bersih. 3. Kajian Sosial Ekonomi yang Memanfaatkan Hutan Mangrove di Kelurahan Tritih Kulon Kecamatan Cilacap Utara Lastuti 2002 a. bentuk hutan mangrove yang dimanfaatkan penduduk - untuk usaha budidaya tambak - untuk tempat rekreasi b. kondisi sosial ekonomi penduduk a. angket b. dokumentasi c. pengamatan langsung 1. Bentuk pemanfaatan yang dilakukan yaitu budidaya ikan tambak oleh petani tambak, warga sekitar hutan mangrove memanfaatkan dengan cara eksploitasi langsung untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari berupa pengambilan ikan dari perairan hutan mangrove dan kayu bakar, selain itu juga 30 - tingkat pendidikan - matapencaharian - tingkat pendidikan - tingkat pendapatan - kekayaan yang dimiliki dimanfaatkan untuk tempat wisata yang dikelola petugas. 2. Keadaan sosial ditunjukkan dengan adanya perilaku sosial penduduk yaitu teknik-teknik pemanfaatan yang dilakukan secara budidaya atau eksploitasi secara langsung, sedangkan pengambilan ikan dilakukan dengan cara dipancing dan dijaring. Tingkat pendapatan penduduk yang memanfaatkan hutan mangrove tergolong tinggi dengan rata-rata Rp 900.000,- dalam sebulan. 3. Penduduk Tritih Kulon tidak hanya memanfaatkan hutan mangrove tetapi juga mempunyai sikap peduli terhadap keberdaan hutan mangrove. Usaha rehabilitasi dilakukan oleh penduduk setempat dengan pihak Perhutani, seperti pembibitan dan penanaman pohon baru. 31

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Sikap Ibu Rumah Tangga Di Daerah Perkotaan Dan Perdesaan Terhadap Kenaikan Harga Beras (Kasus: Kelurahan Sudirejo I Kecamatan Medan Kota Kotamadya Medan dan Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang)

1 51 108

EVALUASI STABILITAS LERENG YANG TELAH DIPERKUAT PADA JALAN TOL SEMARANG – SOLO SEKSI V UNGARAN BAWEN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 3

Penerapan Metode Program Evaluation and Review Technique (PERT) untuk Proyek Pembangunan Jalan Tol (Studi Kasus : Proyek Jalan Tol Medan- Kualanamu-Tebing Tinggi)

0 1 5

PENERAPAN TIME COST TRADE OFF DALAM OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN PENAMBAHAN SHIFT KERJA DAN KAPASITAS ALAT (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO – SEMARANG, RUAS BAWEN – SOLO SEKSI II)

0 2 11

TUGAS AKHIR ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI BORED PILE PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL BAWEN-SALATIGA PAKET 3.1

0 1 17

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG - SOLO TAHAP II RUAS BAWEN – SOLO, JEMBATAN TUNTANG PAKET 3.1 : BAWEN - POLOSIRI

0 0 195

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG – SOLO TAHAP II RUAS BAWEN – SOLO, JEMBATAN TUNTANG PAKET 3.1 : BAWEN – POLOSIRI

0 0 156

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG - SOLO TAHAP II RUAS BAWEN – SOLO, JEMBATAN TUNTANG PAKET 3.1 : BAWEN - POLOSIRI

0 1 108

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SEMARANG – SOLO TAHAP II RUAS BAWEN – SOLO, JEMBATAN TUNTANG PAKET 3.1 : BAWEN – POLOSIRI

1 1 139

STUDI KELAYAKAN JALAN TOL BAWEN-SALATIGA DITINJAU DARI SEGI LALU LINTAS DAN EKONOMI

0 2 161