Kacang Tanah Hubungan Produksi dan Produktivitas Tanaman Pertanian Utama dengan

8 kecamatan. Hal tersebut karena adanya peningkatan penerapan teknologi pertanian secara menyeluruh di tiap kecamatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahun 2004-2005 di kabupaten Cianjur bertambahnya ketinggian tempat sebesar 300 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar 1,6 o C menyebabkan penurunan tingkat produktivitas tanaman kedelai. Hal yang sama terjadi pada tahun sebelumnya. Oleh karena itu, ketinggian tempat memberikan pengaruh terhadap perubahan produktivitas tanaman kedelai di Cianjur. Produktivitas tanaman kedelai tertinggi terdapat di daerah dataran rendah tepatnya berada di kecamatan Sindangbarang sebesar 1,32 tonhatahun. Dan hanya di kecamatan Sindangbarang dan Sukanagara produktivitasnya diatas produktivitas nasional. Secara keseluruhan produktivitas tanaman kedelai di Cianjur masih dibawah rata-rata produktivitas nasional sebesar 1,3 tonhatahun. Hal tersebut menyebabkan perlunya usaha yang lebih dalam meningkatkan penerapan teknologi pertanian untuk tanaman kedelai agar dapat dijadikan sebagai tanaman pertanian utama.

4.4.4. Kacang Tanah

1.10 1.13 1.16 1.19 1.22 1.25 1.28 0 - 300 301 - 600 601 - 900 900 m dpl T o n H a T a h u n Rat 99-03 Kabupaten Rat 04-05 Gambar 8. Grafik Rata- rata Produktivitas Kacang Tanah Pada empat Ketinggian Tempat Produktivitas kacang tanah berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat. Bertambahnya ketinggian tiap 300 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar 1,6 o C memberikan penurunan produktivitas rata-rata kacang tanah di tiap tingkat ketinggian tempat sebesar 0,06 tonhatahun gambar 8. Peningkatan penerapan teknologi pertanian untuk kacang tanah tidak mengalami peningkatan produktivitas yang signifikan. Pada ketinggian diatas 900 m dpl kacang tanah tidak dilakukan penanaman. Pada daerah tersebut para petani dan ppl sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa kacang tanah tidak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada dataran tinggi. Jika dilihat dari produktivitasnya hanya di kecamatan Sindangbarang produktivitas kacang tanah diatas rata-rata kabupaten Cianjur. Oleh karena itu, kecamatan Sindangbarang dijadikan sentra penanaman kacang tanah di kabupaten Cianjur.

V. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis iklim baik menurut Schmidth-Ferguson maupun Oldeman, Kabupaten Cianjur merupakan kabupaten yang sangat berpotensi untuk ditanami tanaman pertanian utama. Hal ini dapat dilihat dari segi ketersediaan airnya, dimana Kabupaten Cianjur memiliki jumlah bulan kering yang relatif sedikit. Kabupaten Cianjur memiliki topografi yang sangat beragam. Ketinggian tempat maksimum yang dapat ditanami tanaman pertanian utama di Kabupaten Cianjur berkisar antara 0 – 1500 m dpl. Analisis pengaruh produktivitas tanaman pertanian utama terhadap ketinggian di Kabupaten Cianjur dapat diwakili oleh empat kecamatan diantaranya: Sindangbarang, Pagelaran, Sukaresmi dan Pacet. Secara umum, produktivitas tanaman padi meningkat sering dengan bertambahnya ketinggian. Produktivitas padi Optimum terdapat pada ketinggian 600 – 900 m dpl, sedangkan untuk jagung, kedelai dan kacang tanah produktivitas akan mengalami penurunan dengan semakin meningkatnya ketinggian tempat. Peningkatan produksi dan produktivitas tanaman padi, jagung, kedelai dan kacang tanah dilakukan dengan cara peningkatan penerapan teknologi pertanian. Dari tahun 1999-2003 dan 2004-2005 terjadi peningkatan penerapan teknologi pertanian rata-rata sebesar 8 di tiap kecamatan. Pada berbagai ketinggian tempat produktivitas tanaman padi selalu berada diatas produktivitas nasional, sedangkan untuk kedelai, jagung dan kacang tanah tidak demikian. Pada ketinggian tertentu produktivitasnya masih dibawah produktivitas nasional. Hal tersebut menjadikan tanaman padi sebagai tanaman pertanian utama untuk Kabupaten Cianjur, sedangkan untuk kedelai, kacang tanah dan jagung hanya sebagai tanaman rotasi bagi tanaman padi. Berdasarkan analisis pengaruh ketinggian tempat terhadap produktivitas ternyata bertambahnya ketinggiaan tiap 300 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar 1.6 o C akan berpengaruh terhadap produktivitas