7
lahan sawah paling luas jika dibandingkan dengan kecamatan lain. Dengan demikian,
Pagelaran merupakan salah satu sentra produksi di Kabupaten Cianjur. Produksi rata-
rata padi kecamatan Sindangbarang sebesar 7.573 ton 1999-2003 dan 8.898 ton 2004-
2005, kecamatan sukaresmi sebesar 13.218 ton 1999-2003 dan 22.096 ton 2004-2005,
dan kecamatan Pacet sebesar 3.486 ton 1999- 2003 dan 2.854 ton 2004-2005.
Produktivitas tanaman padi di kabupaten Cianjur
mengalami peningkatan
dengan bertambahnya ketinggian tempat sampai pada
ketinggian maksimum
yaitu dengan
ketinggian antara 560 – 920 m dpl di kecamatan Sukaresmi gambar 5. Produksi
turun kembali
dengan bertambahnya
ketinggian tempat.
Dengan demikian,
bertambahnya ketinggian tiap 300 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar
1,6
o
C memberikan perbedaan produktivitas rata-rata padi di tiap tingkat ketinggian tempat
sebesar 0,12 tonhatahun.
4.40 4.60
4.80 5.00
5.20 5.40
5.60
0 - 300 301 - 600
601 - 900 901
m dpl T
o n
H a
T a
h u
n Rat 99-03
Nasional rat 04-05
Gambar 5. Grafik Rata- rata Produktivitas Padi
pada empat ketinggian Tempat
Untuk tanaman padi di Cianjur dengan bertambahnya
ketinggian sampai
ke ketinggian maksimum tidak menyebabkan
produktivitasnya menjadi maksimum. Hasil Padi optimum terdapat pada ketinggian rata-
rata 750 mdpl, yaitu di kecamatan Sukaresmi. Jika dilihat dari gambar diatas secara
keseluruhan produktivitas tanaman padi di tiap ketinggian tempat Cianjur berada diatas
rata-rata
produktivitas nasional
4,57 tonhatahun. Tanaman padi di Kabupaten
Cianjur merupakan tanaman pertanian utama.
4.4.2. Jagung
Produktivitas tanaman jagung di Cianjur tidak terjadi perbedaan yang cukup signifikan
dengan berubahnya ketinggian tempat pada daerah dataran rendah, sedangkan pada
dataran tinggi terjadi perubahan signifikan gambar 6. Berdasarkan hasil survei di
lapangan di temukan perbedaan pemanfaatan hasil produksi jagung. Pada daerah dataran
rendah merupakan jagung jenis hibrida yang digunakan untuk pembuatan makanan ternak
dan jagung dalam bentuk pipilan. Di daerah dataran
tinggi jagung
manis biasanya
dikonsumsi manusia dalam bentuk tongkol. Jika dilihat dari tahun 1999-2003 dan 2004-
2005 terjadi peningkatan produktivitas yang disebabkan peningkatan penerapan teknologi,
akan
tetapi perubahan
tersebut tidak
mengubah bentuk kurva produktivis pada tahun 1999-2003 dan 2004-2005. Meskipun
terjadi perbedaan
jenis dan
bentuk pengukuran,
ketinggian tempat
cukup memberikan pengaruh terhadap produktivitas
tanaman jagung di Cianjur.
2.00 2.30
2.60 2.90
3.20 3.50
3.80 4.10
0 - 300 301 - 600
601 - 900 901
m dpl T
o n
H a
T a
h u
n Rat 99-03
Nasional Rat 04-05
Gambar 6. Grafik Rata- rata Produktivitas Jagung
Pada empat ketinggian Tempat
Dengan demikian, penurunan suhu rata- rata tahunan sebesar 1,6
o
C atau perubahan ketinggian tempat 300 m cukup memberikan
pengaruh di dataran tinggi dan dataran rendah terhadap produktivitas rata-rata tanaman
jagung di Cianjur. Tanaman jagung di Cianjur biasanya merupakan bagian dari rotasi
tanaman padi di dataran rendah dan sayuran di dataran tinggi. Tanaman jagung di Cianjur
tidak dijadikan sebagai tanaman pertanain utama.
4.4.3. Kedelai
0.90 1.00
1.10 1.20
1.30 1.40
0 - 300 301 - 600
601 - 900 901
m dpl T
o n
H a
T a
h u
n Rat 99-03
Nasional Rat 04-05
Gambar 7. Grafik Rata- rata Produktivitas Kedelai
Pada empat Ketinggian Tempat
Produktivitas kedelai
di Cianjur
berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat. Dengan demikian, bertambahnya
ketinggian tiap 300 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan sebesar 1,6
o
C memberikan penurunan produktivitas rata-rata kedelai di
tiap tingkat ketinggian tempat sebesar 0,04 tonhatahun tahun 1999-2003. Pada tahun
2004-2005 terjadi peningkatan produktivitas tanaman kedelai di setiap ketinggian atau
8
kecamatan. Hal tersebut karena adanya peningkatan penerapan teknologi pertanian
secara menyeluruh
di tiap
kecamatan. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tahun
2004-2005 di
kabupaten Cianjur
bertambahnya ketinggian tempat sebesar 300 m atau penurunan suhu rata-rata tahunan
sebesar 1,6
o
C menyebabkan
penurunan tingkat produktivitas tanaman kedelai. Hal
yang sama terjadi pada tahun sebelumnya. Oleh
karena itu,
ketinggian tempat
memberikan pengaruh terhadap perubahan produktivitas tanaman kedelai di Cianjur.
Produktivitas tanaman
kedelai tertinggi
terdapat di daerah dataran rendah tepatnya berada di kecamatan Sindangbarang sebesar
1,32 tonhatahun. Dan hanya di kecamatan Sindangbarang
dan Sukanagara
produktivitasnya diatas produktivitas nasional. Secara keseluruhan produktivitas tanaman
kedelai di Cianjur masih dibawah rata-rata produktivitas
nasional sebesar
1,3 tonhatahun. Hal tersebut menyebabkan
perlunya usaha
yang lebih
dalam meningkatkan penerapan teknologi pertanian
untuk tanaman kedelai agar dapat dijadikan sebagai tanaman pertanian utama.
4.4.4. Kacang Tanah