PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi dan Produktivitas Tanaman Pertanian Utama di Kabupaten Cianjur Berdasarkan Profil Ketinggian Tempat (Tinjauan pada Empat Ketinggian Tempat)

1

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kabupaten Cianjur memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dan kultur masyarakat Cianjur yang sebagian besar petani. BPS Kabupaten Cianjur, 2003. Untuk itu perlu dilakukan pengembangan di berbagai sektor, terutama sektor pertanian. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur dalam Renstra tahun 2001-2005 adalah melakukan pengembangan agribisnis tanaman pertanian utama di wilayah sentra produksi. Dengan demikian, Kabupaten Cianjur diharapkan menjadi salah satu andalan untuk terwujudnya Cianjur sebagai salah satu pusat agribisnis dan pariwisata Jawa Barat Dinas Pertanian Cianjur, 2004. Kabupaten Cianjur memiliki sejumlah tanaman pertanian utama yang komparatif dan kompetitif. Mengingat jumlah tanaman pertanian utama cukup banyak, maka tidak mungkin dikembangkan seluruhnya, sehingga perlu dilakukan pemilihan berdasarkan berbagai pertimbangan, salah satunya ketinggian tempat. Ketinggian tempat merupakan salah satu faktor pengendali iklim yang berpengaruh kuat terhadap suhu udara. Suhu udara berpengaruh terhadap kecepatan metabolisme terutama fotosintesis dan respirasi tanaman. Pada suhu lingkungan lebih rendah daripada suhu dasar maka pertumbuhan tanaman berhenti dorman, sedangkan apabila suhu lingkungan lebih tinggi dari pada suhu maksimum maka tanaman akan mati letal. Dari aspek hubungan iklim-tanaman dikenal suhu kardinal meliputi kisaran kesesuaian suhu minimum, optimum dan maksimum untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kisaran toleransi terhadap suhu yang berbeda tiap kultivar menyebabkan kisaran toleransi terhadap ketinggian tempat yang berbeda-beda pula untuk tiap jenis kultivar Nasir, 2003. Perubahan suhu udara terhadap ketinggian tempat di Indonesia menurut Braak 1929 yaitu -0,61 o C untuk setiap kenaikan ketinggian tempat 100 meter. Perubahan suhu udara terhadap ketinggian tempat di Indonesia berdasarkan suhu rata-rata pantai 26,3 o C. Berdasarkan lapse rate suhu tersebut maka dapat dituliskan persamaan Braak sebagai berikut : Tz 1 = 26,3 – 0,61 x h o C Tz 1 :suhu udara rata - rata tahunan pada suatu tempat h :ketinggian tempat diatas permukaan laut dalam hektometer 1hm = 100 m. Kabupaten Cianjur memiliki ketinggian tempat 0-2962 m dpl meter diatas permukaan laut memanjang dari arah selatan sampai utara. Dari ketinggian tersebut, yang ditanami tanaman pertanian berkisar antara 0-1500 m dpl potensi Kecamatan Pacet, 2004. Berdasarkan ketinggian tersebut memungkinkan bervariasinya tanaman pertanian utama di tiap wilayah Cianjur. Dengan demikian, memungkinkan dilakukan penelitian ini di Kabupaten Cianjur.

1.2. Tujuan

1 Mendapatkan gambaran mengenai kondisi khusus tempat studi kasus di Kabupaten Cianjur. 2 Mempelajari pengaruh ketinggian tempat terhadap produktivitas tanaman utama di tiap wilayah Kabupaten Cianjur.

II. TINJAUAN PUSTAKA