Ilustrasi pegas di atas merepresentasikan proses elastisitas dalam Bumi. Gaya f merepresentasikan gesekan yang berlawanan dengan gerak massa. Pada
gambar diatas massa m ditambahkan pada sebuah pegas dengan konstanta k k adalah ukuran kekakuan pegas terdorong-dorong sepanjang permukaan
penampang.
3.5 Macam-macam gempabumi
1. Gempa Tektonik
Adalah gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Lempeng tektonik bumi kita ini terus bergerak, ada yang saling mendekat di bagi
menjadi; penunjaman antara kedua lempeng samudra dan penunjaman antara lempeng samudra dan lempeng benua.
Tumbukan antara kedua lempeng benua saling menjauh, atau saling menggelangsar. Karena tepian lempeng yang tidak rata, jika bergesekan maka,
timbullah friksi. Friksi inilah yang kemudian melepaskan energi goncangan.
Gambar 3.9 Proses terjadinya Gempa tektonik.
Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempabumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Seperti
diketahui dari Gambar 3.9 bahwa kulit bumi terdiri dari lempeng lempeng
tektonik yang terdiri dari lapisan lapisan batuan. Tiap tiap lapisan memiliki kekerasan dan massa jenis yang berbeda satu sama lain. Lapisan kulit bumi
tersebut mengalami pergeseran akibat arus konveksi yang terjadi di dalam bumi.
2. Gempa Vulkanik
Gempa ini disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya
secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah. Sebenarnya mekanisme gempa tektonik dan vulkanik sama. Naiknya magma ke permukaan juga dipicu
oleh pergeseran lempeng tektonik pada sesar bumi. Biasanya ini terjadi pada batas lempeng tektonik yang bersifat konvergen saling mendesak. Hanya saja pada
gempa vulkanik, efek goncangan lebih ditimbulkan karena desakan magma, sedangkan pada gempa tektonik, efek goncangan langsung ditimbulkan oleh
benturan kedua lempeng tektonik. Bila lempeng tektonik yang terlibat adalah lempeng benua dengan lempeng samudra, sesarnya berada di dasar laut, karena itu
biasanya benturan yang terjadi berpotensi menimbulkan tsunami.
3.6 Klasifikasi gempa vulkanik
Berbagai gempabumi yang diamati oleh pengamatan seismik di gunungapi aktif dan berbagai memberikan informasi penting mengenai aktivitas gunungapi.
Klasifikasi gempa vulkanik dikelompokkan oleh T. Minakami berdasarkan bentuk rekaman gempa, perkiraan hiposenternya dan perkiraan proses yang terjadi di
dalam tubuh gunungapi Minakami, 1974.