Data waveform. Parameter Input

Gambar 4.6 Analisis Spektral. Analisis spektral pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software analisis gempa SEISAN 9.0 seperti yang ditunjukan pada gambar 4.6. Waveform yang ditampilkan dalam bentuk single trace kemudian dipilih window- nya untuk kemudian ditransformasi ke dalam bentuk displacement spektra agar didapatkan parameter-parameter kunci dalam mengukur spektra sumber, proses ini berdasarkan pada model Brune Brune, 1970 dimana fungsi displacement spektra, dinyatakan dengan : � � = � 1+ � �0 2 4 � 3 49 Dimana � � adalah displacement spectrum, � adalah momen seismik, � adalah frekuensi Hz, � adalah frekuensi corner, adalah densitas grcm 3 dan � adalah velocity wave kms. Nilai spektra yang kemudian akan dipakai pada penelitian ini adalah � dan � terhitung seperti pada gambar 4.6.

4.4.6 Picking Amplitudo

Event seismik yang telah di-register akan tersimpan di database program, data tersebut merupakan data waveform yang berjumlah 9737 event seismik. Data waveform kemudian ditampilkan dalam bentuk single trace, parameter yang akan ditentukan disini adalah Amplitudo yang berguna untuk menghitung Magnitudo Lokal ML, penentuan amplitudo ini dilakukan dengan menggunakan software analisis gempa SEISAN 9.0, magnitudo lokal pada dasarnya harus dipicking dengan menggunakan trace simulasi Wood-Anderson seismograf pada program dilakukan dengan memilih WA pada baris menu. Filter yang digunakan pada simulasi trace ini adalah filter dengan range frekuensi 1.25 sampai 20 Hz. Gambar 4.7 Picking Amplitude. Gambar 4.7 menunjukan proses picking amplitudo untuk menentukan magnitudo lokal. Setelah trace difilter pemilihan window dilakukan pada tampilan waveform sehingga akan menghasilkan trace yang sudah difilter dan telah disesuaikan amplitudo dalam nm. Amplitudo kemudian di-picking secara manual dengan memilih salah satu puncak paling ekstrim dan memilih kebalikannya yang paling ekstrim pada waveform yang telah dikoreksi, maka amplitudo akan terukur dalam satuan nm, nilai periode juga akan terukur. Parameter lainnya yang dapat terukur adalah coda, dimana coda juga bisa dipakai untuk menentukan besarnya magnitudo lokal. Coda diukur dengan picking pada lokasi dimana trace event menghilang menjadi noise. Magnitudo coda hanya dipakai apabila tidak ada file kalibrasi yang dipakai dalam memproses data.