Kognitif pada Pasien Gangguan Sistem Saraf di RSUP H. Adam Malik Medan

46 dikarenakan umur dari responden masuk kedalam kategori kelompok usia 41-60 sebanyak 73,3. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Indari 2007, dalam Martutik,2010 bahwa golongan usia yang masih produktif lebih banyak terkena depresi, hal ini dimungkinkan karena usia yang lebih tua lebih bersifat pasrah terhadap keadaan dirinya.Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Yasgur 2013 bahwa pasien neurologis dengan usia dibawah 60 lebih sering mengalami depresi. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa tingkat depresi pasien paling banyak dalam kategori ringan namun masih ada pasien yang mengalami depresi berat. Hal ini perlu perhatian khusus dari keluarga dan perawat untuk mengurangi gejala-gejala depresi berat tersebut.

2.3. Kognitif pada Pasien Gangguan Sistem Saraf di RSUP H. Adam Malik Medan

Hasil penelitian yang didapatolehpenelitimenunjukkanbahwa gambaran kognitif yang dialami pasien pada pasien gangguan sistem saraf di RSUP HAM Medan adalah normal, 53,3. Hasil ini tidak sejalan dengan teori yang menjelaskan bahwa gangguan kognitif yang disebabkan gangguan neurologis akibat adanya kerusakan pada otak, kelainan neurologis yang dapat menyebabkan gangguan kognitif dipengaruhi oleh tiga dimensi yaitu tergantung kepada tingkat keparahan, penyebaran lesi, patofisiologi yang mendasari kerusakan otak Kemenkes, 2010. Proses kognitif erat berhubungan dengan lokasi kelainan bagian otak. Kognitifadalahkemampuanberpikirdanmemberikanrasional,termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsidanmemperhatikanAhmad, 2012. Universitas Sumatera Utara 47 Kemenkes 2010, aspekkognitifmeliputi orientasi, registrasi, atensi , memori , danbahasa. Pada penelitian ini dengan aspek bahasa merupakan aspek yang paling tinggi. Ditemukan bahwa pasien gangguan sistem saraf berdasarkan skor observasi item 9 yaitu pasien mampu membaca dan melakukan perintah “angkatlah tangan kiri anda”. Kemenkes 2010 menjelaskan bahwaBahasa merupakan fungsi kognitif dasar bagikomunikasi pada manusia. Bila terdapa tgangguan pada bahasa, penilaian faktor kognitif yang lain agaksulituntuk diperiksa. Kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting. Bila terdapat gangguan, hal ini akan mengakibatkan hambatan yang berarti bagi seseorang. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa pasien yang mengalami gangguan normal sebanyak 11 orang 36,7. Dan aspek yang paling terganggu sesuai dengan frekuensi terbanyak yang diobservasi peneliti adalah aspek pada bagian item observasi nomor 11 dimana pasien diminta meniru gambar poligon. Penelitian ini didapatkan gambaran kognitif normal dengan mayoritas responden berusia berusia 41-60 tahun yaitusejumlah 22 orang 73,3. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dayamaes 2013 yang menunjukkan bahwa usia lanjut 60 tahun berhubungan dengan penurunan kognitif. Kategori usia yang paling memiliki risiko mengalami gangguan kognitif adalah kategori usia Very Old 90 tahun,Old 75-90 diikuti dengan Elderly 60-74 tahun. Hal ini sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan Scanlan 2007 dalam Dayamaes 2013 yang menyatakan bahawa usia berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif. Universitas Sumatera Utara 48 Hasil yang diperoleh berdasarkan ganggusan sistem saraf, stroke merupakan gangguan sistem saraf paling banyak dalam kategori normal. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kandou 2013, tentang gangguan kognitif pada pasien stroke ditemukan bahwa lebih dari setengah jumlah responden mengalami gangguan kognitif ringan hingga berat.Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti mayoritas pasien merupakan pasien yang baru pertama kali terkena penyakit tersebut dan responden pada penelitian ini merupakan pasien sadar sesuai dengan kriteria inklusi. 3.Keterbatasan Penelitian Pada penelitian ini dalm penilaian kognitif menggunakan instrumen observasi yang lebih baik digunakan dengan kriteria pasien yang mengalami gangguan sistem saraf berulang agar mendapatkan hasil; yang lebih baik, sedangkan pada penelitian ini pasien yang pertama kali terdiagnosa termasuk dari responden yang akan diteliti. Universitas Sumatera Utara 49

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan