Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

kebebasan, cara menentukan dk adalah N jumlah subjek penelitian dikurangi 1. Hasil uji hipotesis disajikan pada tabel 4.6 Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis Data Uji Hasil Penelitian t 2,045 -5,485 Sumber: Hasil Penelitian 2015 Tanda “minus” bukanlah tanda aljabar; karena itu dengan sebesar -5,485 dapat dibaca: ada selisih derajat perbedaan sebesar 5,485. Untuk α = 5 dan dk = N-1 = 30-1 = 29 diperoleh = 2,045 berdasarkan tabel 4.8 hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa maka Ho ditolak, dengan demikian Ha yang berbunyi “adanya pengaruh pembelajaran model Jigsaw terhadap hasil belajar materi pra tata dasar di SMK Negeri 6 Semarang” diterima. Perhitungan uji hipotesis selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.4, halaman 157.

4.4 Pembahasan

Hasil validasi perangkat pembelajaran oleh ahli menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang berupa RPP sangat valid dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Dimana dalam proses pembelajaran digunakan model Jigsaw. Pembelajaran model Jigsaw memiliki kelebihan yaitu memberikan kebebasan siswa untuk berpendapat dan mencoba, sehingga siswa termotivasi dan aktif. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dengan optimal maka kegiatan pembelajaran pada penelitian ini ditekankan pada keaktifan siswa melalui kegiatan diskusi kelompok dalam model Jigsaw. Hal ini sesuai dengan pendapat Sumiati dan Asra 2008:85 bahwa sesungguhnya hasil belajar itu dapat dicapai jika melalui proses yang bersifat aktif, dalam melakukan proses tersebut siswa menggunakan seluruh kemampuan dasar yang dimiliki sebagai dasar untuk melakukan berbagai kegiatan agar memperoleh hasil belajar. Hasil analisis data menunjukkan bahawa penerapan pembelajaran model Jigsaw mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar pratata dasar pada mata pelajaran pengeritingan dan pelurusan rambut karena . Dari hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh sebesar -5,485 dan dengan α = 5 dan dk = N-1 = 30-1 = 29 adalah 2,045 dengan demikian hasil perhitungan tersebut menunjukkan adanya pengaruh pembelajaran model Jigsaw. Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model Jigsaw terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mendorong motivasi siswa, karena dengan melakukan diskusi pada kelompok-kelompok kecil yang berbeda-beda siswa tidak merasa jenuh dan dapat lebih fokus untuk belajar secara aktif, efektif dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian M. A. Hertiavi, dkk 2010 tentang penggunaan diskusi pada kelompok-kelompok kecil terbukti dapat meningkatkan kualitas belajar siswa. Dalam pembelajaran model Jigsaw siswa tidak hanya belajar kepada guru saja akan tetapi siswa juga dapat belajar kepada teman-temannya secara bebas, sehingga mereka akan lebih mudah memahami dan aktif serta memiliki sumber informasi yang lebih banyak. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Slavin dalam Hertiavi, dkk, 2010:56 yang menyatakan bahwa “anak-anak yang berusia sebaya akan lebih mudah untuk bekerja sama”. Pengaruh penerapan pembelajaran model Jigsaw terhadap hasil belajar pratata dasar selain dapat dilihat dari uji hipotesis juga dapat dilihat dari meningkatnya nilai hasil belajar pratata dasar yaitu dengan rata-rata nilai dari sebelum perlakuan sebesar 73,8 dan setelah perlakuan 78,1, serta persentase pencapaian KKM dari 60 menjadi 80 dapat menunjukkan bahwa model pembelajaran Jigsaw tersebut mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar materi praktik pratata dasar di SMK Negeri 6 Semarang.

4.5 Keterbatasan Penelitian