bahwa Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
lebih baik dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran langsung.
2.3 Kerangka Pikir
Proses pembelajaran yang dialami oleh peserta didik, di dalamnya melibatkan banyak unsur seperti, materi pelajaran, sarana dan prasarana, media
pembelajaran dan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran itu sendiri meliputi metode dan model pembelajaran. Proses pembelajaran yang melibatkan keaktifan
peserta didik dan mempunyai pola komunikasi banyak arah pada umumnya akan mempunyai dampak yang lebih baik pada keberhasilan peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran jika dibandingkan dengan proses pembelajaran biasa yang hanya mempunyai pola komunikasi satu arah dan tidak melibatkan
keaktifan peserta didik. Model pembelajaran Jigsaw, sebagaimana yang telah diungkapkan dalam
kajian teori merupakan konsep pengajaran dan model diskusi yang efektif dalam membantu siswa untuk benar-benar menjadi ahli yang menguasai materitopik
yang dibahas. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Meningkatnya keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran akan membawa dampak meningkatnya hasil belajar yang dicapai. Penerapan model pembelajaran Jigsaw adalah upaya tenaga pendidik agar peserta
didik dapat meningkatkan hasil belajar dalam ketiga ranah yang dituju yaitu ranah afektif, ranah kognitif dan ranah psikomotorik secara optimal. Hasil belajar
dengan menggunakan pembelajaran model Jigsaw yang mempunyai pola
komunikasi banyak arah antara peserta didik dengan pendidik, antara peserta didik dengan peserta didik dan antara pendidik dengan peserta didik dan
melibatkan keaktifan peserta didik dimungkinkan dapat berbeda dengan hasil belajar yang tidak menggunakan pembelajaran model Jigsaw, sehingga dengan
kemungkinan adanya perbedaan hasil belajar tersebut dapat membuktikan bahwa pembelajaran model Jigsaw akan mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar
peserta didik.
Gambar 2.9 Paradigma penelitian.
2.4 Hipotesis