2.1.1 Etiologi
Etiologi  terjadinya  gigi  impaksi  bermacam-macam  diantaranya  kekurangan ruang,  kista,  gigi  supernumerari,  retensi  gigi  sulung,  infeksi,  trauma,  anomali  dan
kadang juga dikaitkan dengan suatu teori evolusi.
6,8,9
Selain itu penyebab terjadinya dapat dikelompokkan atas penyebab lokal dan keadaan yang jarang ditemukan.
11
a. Penyebab lokal:
1 Posisi yang tidak teratur dari gigi-geligi dalam lengkung rahang
2 Densitas tulang di atas dan sekitarnya
3 Radang  kronis  dan  terus  menerus  sehingga  dapat  menyebabkan
bertambahnya jaringan mukosa di sekitarnya 4
Premature  loss  gigi  desidui  yang  dapat  mengakibatkan  hilang  atau berkurangnya tempat untuk gigi permanen penggantinya
b. Keadaan yang jarang ditemukan:
1 Cleidoncranial disostosis
2 Oxycephali
3 Progeria
4 Achondoplasia
5 Cleft palate
2.1.2 Klasifikasi Impaksi
Ada  beberapa  macam  klasifikasi  yang  dibuat  mengenai  gigi  impaksi  molar tiga  mandibula  dilihat  dari  hubungannnya  secara  radiografis  terhadap  molar  dua,
kedalaman  impaksi,  dan  berdasarkan  panjang  lengkung  atau  kedekatannya  dengan ramus ascendens:
7,12
1. Hubungan Radiografis terhadap Molar Dua
Molar tiga maksila dan mandibula yang  impaksi dikelompokkan berdasarkan hubungannya  dengan  molar  dua.  Klasifikasi  yang  didasarkan  dengan  Sinar-X  ini
dilakukan dengan melihat inklinasi gigi yang mengalami impaksi yaitu mesioangular, distoangular, vertikal, dan horizontal.
a. Impaksi Mesioangular
Posisi impaksi mesioangular ini paling sering terjadi pada gigi mandibula. Gigi molar tiga  mandibula  membuat  sudut  dengan  mahkota  gigi  molar  dua  dan  inklinasi  yang
mengarah ke anterior. b.
Impaksi Distoangular Posisi  impaksi  ini  paling  sering  terjadi  pada  gigi  maksila.  Permukaan  oklusal  gigi
molar tiga mengarah ke distal molar dua. c.
Impaksi Vertikal Posisi gigi molar tiga mandibula adalah vertikal, namun impaksinya di bawah bagian
distal crown molar dua, dan crown bagian distal molar tiga biasanya berada di dalam ramus ascendence anterior mandibular.
d. Impaksi Horizontal
Pada  gigi  molar  tiga  yang  impaksi  horizontal,  garis  aksialnya  mendatar  dan  hampir sejajar dengan permukaan oklusal.
2. Hubungan  Kedalaman  Impaksi  Molar  Tiga  terhadap  Garis  Servikal  Molar
Dua Baik  gigi  impaksi  maksila  maupun  mandibula  dapat  dikelompokkan
berdasarkan kedalamannya, dalam hubungannya terhadap garis servikal molar dua di sebelahnya.
Pada  level  A,  crown  molar  tiga  yang  impaksi  berada  pada  atau  di  atas  garis oklusal. Pada level B,  crown molar tiga berada di bawah garis oklusal tetapi di atas
garis  servikal  molar  dua.  Pada  level  C,  crown  molar  tiga  yang  impaksi  terletak  di bawah garis servikal.
3. Hubungan Panjang Lengkung atau Kedekatannya dengan Ramus Ascendens
Impaksi molar tiga mandibula juga diklasifikasikan berdasarkan hubungannya terhadap linea oblique externa atau tepi anterior ramus ascendens.
Pada  klas  I,  terdapat  celah  di  sebelah  distal  molar  dua  yang  potensial  untuk tempat erupsi molar tiga. Pada klas II, celah di sebelah distal molar dua lebih sempit
dari lebar mesio-distal crown molar tiga, sedangkan pada klas III, crown gigi impaksi seluruhnya terletak di dalam ramus.
7,12
2.2 Radiologi Kedokteran Gigi