Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
194
6. Kode Warna Pada Kapasitor 1. Dua kapasitor C1 = 6 μF dan C2 = 3 μF,
dihubungkan pada sumber tegangan 18 Volt. Hitung :
a. Kapasitas pengganti b. Muatan dan beda potensial masing-masing
kapasitor 2. a. berapa kapasitas pengganti antara titik x dan Y ?
b. Jika muatan kapasitor 5 μF adalah 120 μC, berapa beda potensial antara titik x dan titik a pada
gambar rangkaian berikut ?
3.
Dua kapasitor 3 µF dan 5 μF disusun seri dan beda poptensial 110 Volt dipasang pada rangkaian ini.
Hitung energi yang tersimpan dalam sistem
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
195
Pengayaan, di ingat dan dipelajari
Selain kapasitor yang telah dibahas sebelumnya, ada bahan dan jenis kapasitor lainnya, jenis apakah itu ? coba kalian sebutkan
Ada jenis kapasitor yang memiliki warna seperti resistor.
Bisakah anda jelaskan bagaimana cara membaca kode warna pada kapasitor tersebut?
Dan warna warna apa saja yang ada pada kapasitor ?.Isilah warna beserta nilai dan kelipatan kapasitor pada tabel dibawah
berikut :
Tabel Kode warna Kapasitor warna
Gelang1 angka
Gelang 2 angka
Gelang 3 pengali
Gelang 4 toleransi
Gelang 5 Tegangan
kerja .................
.................
............
Kegiatan Pengamata
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
196
Untuk memulai kegiatan pengamatan, Siapkan alat dan bahan yang diperlukan,
Amatilah kode warna pada kapasitor satu demi satu
catatlah dalam tabel 5.1 di bawah ini Tabel Data Hasil Pengamatan Kode Warna pada Kapasitor
No Gelang
1 Gelang
2 Gelang
3 Gelang
4 Gelang
5 Kapasitas
pF Toleransi
Teg.Kerja volt
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
..
Tugas 13 Distribusi muatan listrik
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
197
Persiapkan terlebih dahulu peralatan dan bahan yang diperlukan, 1. catu daya variabel
2. papan percobaan 3. mulimeter
4. kapasitor 1μF 2 buah 5. kabel penghubung
selanjutnya susun rangkaian seperti berikut :
Berikan tegangan kepada rangkaian dengan mengatur catu daya sebesar 30 Volt, on-kan switch hingga arus mengalir pada rangkaian
beberapa saat. Ukur dan catat tegangan pada masing-masing ujung kapasitor, ukur pula tegangan totalnya. Hitung dan catat pula nilai q
pada tabel berikut :
kapasitor V volt
Q qoulomb VCt C1+C2
C1 C2
Putuskan hubungan tegangan sumber pada rangkaian, kemudian susun rangkaian berikut :
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
198
Hubungkan kembali tegangan sumber pada rangkaian, on-kan kembali switch hingga arus listrik menglir pada kapasitor. Catat
kembali masing-masing besarnya tegangan kapasitor dan tentukan besarnya nilai q, masukan datanya pada tabel
kapasitor V volt
Q qoulomb VCt C1+C2
C1 C2
Tugas 2
1. Susun kembali rangkaian kapasitor berikut ini, hubungkan pada catu daya 25 Volt sesuaikan dengan kemampuan tegangan
kerja pada kapasitor.
- Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan tadi, buat
deskripsinya sehingga kalian dapat memahami dengan jelas mengenai kapasitor.
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
199
2. Tutup switch pada posisi ON agar kapasitor terisi arus listrik hingga penuh beberapa saat,
3. Putuskan tegangan sumber melalui switch posisi Off jika tegangan pada ujung-ujung kapasitor sudah tidak berbah lagi
dan amati tegangan pengisian pada meter catu daya.
4. Ukur dan catat tegangan pada ujung-ujung kapasitor.
Perhatikan .... Kapasitor akan mengalami proses pengosongan melalui meter,
secepatnya. yakinkan pembacaan anda. Kalian boleh mengulangi langkah 2 dan 3 beberapa kali untuk memperoleh
pembacaan atau hasil pengamatan yang akurat
Tabel Tegangan dan muatan pada kapasito
C1 C2
Qt E seri Volt
Q seri E paralel Volt
Q paralel
5. Hitung muatan tiap kapasitor dan muatan total. Catat datanya pada tabel diatas.
6. Susun rangkaian seperti berikut
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
200
7. Ulangi langkah-langkah seperti pengamatan tadi, dan catat hasilnya pada tabel diatas .
Tabel muatan pada kapasitor C1
C2 Qt
E paralel Volt Q paralel
Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan tadi dan tulis kedalam laporan untuk dinilai
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
201
BAB 6 INDUKTOR
Kalian mungkin pernah mendengar kata Induktor didalam dunia elektronika atau pada saat kalian belajar keterampilan elektronika di kelas
IX. Sebelum membahas tentang materi induktor ini, coba cari materi induktor ini sebagai pengayaan awal untuk kalian di internet atau literatur-
literatur buku-buku elektronika. Buatlah dalam bentuk kliping atau laporan tiap kelompok. Sebagai gambaran kalian akan melihat salah satu
simbul atau gambar dari sebuah induktror dibawah berikut.
Gambar 6.1 Simbol Induktor
Untuk diingat
Kapasitansi sebuah induktor dinyatakan dalam satuan H Henry = 1000mH mili Henry. Kapasitas induktor diberi lambang L, sedangkan
reaktansi induktifnya diberi lambang XL.
Formulasinya adalah : Xl = 2 π .f . L Dimana Xl = reaktansi induktif Ω
Π = 3,14 F = frekuensi Hz
L = kapasitas induktor Henry
Beban induktor antara lain adalah :
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
202
Kumparan kawat yang harganya dapat dibuat tetap atau tidak tetap. Induktor yang harganya tidak tetap yaitu Dekade induktor
dan Variabel induktor.
Motor-motor listrik karena memiliki kumparan atau lilitan kawat. Transformator karena memiliki kumparan kawat.
Pada induktor terdapat unsur resistansi R dan induktif XL jika digunakan sebagai beban sumber tegangan AC. Jika digunakan sebagai
beban sumber tegangan DC, maka hanya terdapat unsur R saja. Dalam sumber tegangan AC berlaku rumus :
Z =
= +
= _
XL =
Dimana : Z = Impedansi R = Tahanan
V = Tegangan AC Volt XL = Reaktansi induktif
I = Arus Ampere
Induktor yang ideal terdiri dari kawat yang dililit, tanpa adanya nilai resistansi. Sifat-sifat elektrik dari sebuah induktor ditentukan oleh
panjangnya induktor, diameter induktor, jumlah lilitan dan bahan yang mengelilinginya. Induktor dapat disamakan dengan kondensator, karena
induktor dapat dipakai sebagai penampung energi listrik. Di dalam induktor disimpan energi, bila ada arus yang mengalir melalui induktor itu.
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
203
Energi itu disimpan dalam bentuk medan magnit. Bila arusnya bertambah, banyaknya energi yang disimpan
meningkat pula. Bila arusnya berkurang, maka induktor itu mengeluarkan energi.
Rumus untuk menetukan induksi sendiri dari sebuah induktor gulungan tunggal ialah:
L = 4 x x r x 2xrd + 0,33 10
-9
x n
Dimana: L = Induksi sendiri dalam satuan Henry H r = jari-jari koker lilitan
d = diameter tebal kawat dalam cm n = jumlah lilitan
Gambar 6.2 Induktor Gulungan Tunggal Induktor dengan gulungan berlapis nilai induksi diri dapat dicari
dengan rumus: L = n
2
x d x x 10
-9
Dimana: L = Induksi sendiri dalam satuan Henry H n = jumlah lilitan
d = diameter koker dalam cm l = panjang gulungan dalam cm
= nilai perbandingan h = tinggi tebal lapisan dalam cm
1 – {2xhd+h} Nilai perbandingan: = 20 x ----------------------
1 + {2xld+h}
Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi
204
Gambar 6.3 Gulungan berlapis
1. Sifat-sifat penting induktor