2. Mesin Uji Impak TINJAUAN PUSTAKA

energi, sehingga energi yang terukur bukanlah energi yang mampu diserap material seutuhnya. Faktor yang mempengaruhi kegagalan material pada pengujian impak adalah: 1. Notch Notch pada material akan menyebabkan terjadinya konsentrasi tegangan pada daerah yang lancip sehingga material lebih mudah patah. Selain itu notch juga akan menimbulkan triaxial stress. Triaxial stress ini sangat berbahaya karena tidak akan terjadi deformasi plastis dan menyebabkan material menjadi getas. Sehingga tidak ada tanda-tanda bahwa material akan mengalami kegagalan. 2. Temperatur Pada temperature tinggi material akan getas karena pengaruh vibrasi elektronnya yang semakin rendah, begitupun sebaliknya. 3. Strainrate Jika pembebanan di berikan pada strain rate yang biasa-biasa saja, maka material akan sempat mengalami depormasi palstis, karena pergerakan atomnya dislokasi. Dislokasi akan bergerak menuju ke batas butir lalu kemudian patah. Namun pada uji impak, strain rate yang di berikan sangat tingi sehingga dislokasi tidak sempat bergerak, apalagi terjadi deformasi plastis, sehingga material akan mengalami patah transgranular, patahannya terjadi di tengah-tengah atom, bukan di batas butir. Kemudian, dari hasil percobaan akan di dapatkan energi dan temperatur. Dari data tersebut, kita akan buat diagram nilai impak terhadap temperatur. Energi akan berbanding lurus dengan nilai impak. Kemudian kita akan mendapatkan temperature transisi. Temperature transisi adalah range temperature di mana sifat material dapat berubah dari getas ke ulet jika material dipanaskan.

2.5. 2. Mesin Uji Impak

Mesin uji bentur impact yang digunakan untuk mengetahui harga impak suatu bahan yang di akibatkan oleh gaya kejut pada bahan uji tersebut. Tipe dan bentuk kontruksi mesin uji bentur beraneka ragam mulai dari jenis konvensional sampai dengan system digital yang lebih maju. Dalam pembebanan statis dapat juga terjadi laju deformasi yang tinggi kalau bahan di beri takikan, maka tajam kakikan makin besar deformasi yang terkonsentrasikan pada takikan, yang memunggkinkan meningkatkan laju regangan beberapa kali lipat, patah getas menjadi permasalahan penting pada baja dan besi. Pengujian impact charpy banyak di pergunakan untuk menentukan kualitas bahan. Benda uji takikan berbentuk V yang mempunyai keadaan takikan 2 mm banyak dipakai. Permukaan benda uji pada impact charpy dikerjakan halus pada semua permukaan. Mesin uji impact charpy ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Takikan dibuat dengan mesin freis atau alat nocth khusus takik. Semua dikerjakan menurut standar yang ditetapkan. Pada pengujian adalah suatu bahan uji yang ditakikan, dipukul oleh pendulum bandul yang mengayun. Dengan pengujian ini dapat diketahui sifat kegetasan suatu bahan . berikut ini merupakan salah satu mesin uji impak. Gambar 2.9 Mesin Uji Impak Charpy Cara ini dapat dilakukan dengan cara charpy, pendulum diarahkan pada bagian belakang takik dari batang uji. Sedangkan pada pengujian impact cara izod adalah pukulan pendulum diarahkan pada jarak 22 mm dari penjepit dan takikannya menghadap pendulum. Ada juga jenis Standar ASTM untuk pengujian impak. Pada baja dan aluminium terdapat perbedaan harga impak. Harga impak lebih tinggi dari pada aluminium menunjukkan bahwa ketangguhan baja lebih tinggi jika di bandingkan dengan aluminium. Ketangguhan adalah kemampuan material untuk menyerap energi dan berdeformasi plastis hingga patah. Selain suhu, hal lain yang mempengaruhi harga impak suatu material adalah kadar karbonnya. Material yang memiliki kadar karbon yang tinggi akan lebih getas. Hal ini akan mempengaruhi harga impaknya dan temperature transisinya.material yang memiliki kadar karbon tinggi akan memiliki temperature transisi yang lebih panjang jika di bandingkan dengan material yang memikiki kadar karbon rendah. Temperature transisi yang berbeda beda ini akan mempengaruhi ketahanan material terhadap perubahan suhu. Material yang memiliki temperature transisi rendah maka material tersebut tidak akan tahan terhadap perubahn suhu. Pada pembebanan impak ini terjadi proses penyerapan energi yang besar. Usaha yang dilakukan pendulum waktu memukul benda uji atau energi yang diserap benda uji patah didapat rumus: Keterangan: Ep = energi potensial, Em = energi mekanik m = berat pendulum Kg g = Gravitasi 10 ms² h 1 = jarak awal antara pendulum dengan benda uji m h 2 = jarak akhir antara pendulum dengan benda uji m λ = jarak lengan pengayun m cos α = sudut posisi awal pendulum cos β = sudut posisi akhir pendulum Dari persamaan di atas dapat diketahui harga impak yaitu : � = � � Dimana : I = Nilai ketangguhan impak Jmm² E = Energi yang diserap J A = Luas penampang di bawah takikan mm² Takik notch dalam benda uji standar ditujukan sebagai suatu konsentrasi segangan sehingga perpatahan diharapkan akan terjadi di bagian tersebut. Selain berbentuk V dengan sudut 45º, takik dapat pula dibuat dengan bentuk lubang kunci key hole

2.5. 3. Uji Kekerasan Hardness

Dokumen yang terkait

Pengaruh Proses Quenching Pada Sambungan Las Shielded Metal Arc Welding (Smaw) Terhadap Kekerasan Impak Struktur Mikro Dan Kekerasan Baja St37

3 68 108

Pengaruh Variasi Diameter Elektroda Pada Pengelasan Baja Karbon Rendah Jenis St37 Terhadap Kekuatan Impak, Kekerasan, Dan Struktur Mikro

15 123 100

PENGARUH PERBEDAAN MATERIAL SAMBUNGAN LAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO

0 12 2

PENGARUH PEMBERIAN PANAS AWAL DENGAN PENGELASAN SMAW (SHIELDED METAL ARC WELDING) TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK BAJA KEYLOS 50

1 3 63

TUGAS AKHIR Pengaruh Perlakuan Pendinginan Pada Proses Pengelasan Smaw(Shielded Metal Arc Welding) Stainless Steel Austenitik Aisi 201 Terhadap Uji Komposisi Kimia, Uji Struktur Mikro, Uji Kekerasan Dan Uji Tarik.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Perlakuan Pendinginan Pada Proses Pengelasan Smaw(Shielded Metal Arc Welding) Stainless Steel Austenitik Aisi 201 Terhadap Uji Komposisi Kimia, Uji Struktur Mikro, Uji Kekerasan Dan Uji Tarik.

0 0 4

NASKAH PUBLIKASI Pengaruh Perlakuan Pendinginan Pada Proses Pengelasan Smaw(Shielded Metal Arc Welding) Stainless Steel Austenitik Aisi 201 Terhadap Uji Komposisi Kimia, Uji Struktur Mikro, Uji Kekerasan Dan Uji Tarik.

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGELASAN - Pengaruh Proses Quenching Pada Sambungan Las Shielded Metal Arc Welding (Smaw) Terhadap Kekerasan Impak Struktur Mikro Dan Kekerasan Baja St37

0 1 23

KEKERASAN IMPAK STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN BAJA St37 SKRIPSI

0 0 13

PENGARUH VARIASI BENTUK KAMPUH TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK PADA PROSES PENGELASAN BAJA SS400 DENGAN METODE SMAW (Shielded Metal Arc Welding) - UNS Institutional Repository

1 1 15