b Penahanan Suhu Holding
Holding time dilakukan untuk mendapatkan kekerasan maksimum dari suatu bahan pada proses hardening dengan menahan pada temperatur pengerasan untuk
memperoleh pemanasan yang homogen sehingga struktur austenitnya homogen atau terjadi kelarutan karbida ke dalam austenit dan diffusi karbon dan unsur paduannya.
Pedoman untuk menentukan holding time dari berbagai jenis baja: a.
Baja Konstruksi dari Baja Karbon dan Baja Paduan Rendah Yang mengandung karbida yang mudah larut, diperlukan holding time yang singkat, 5 - 15 menit
setelah mencapai temperatur pemanasannya dianggap sudah memadai. b.
Baja Konstruksi dari Baja Paduan Menengah Dianjurkan menggunakan holding time 15 -25 menit, tidak tergantung ukuran benda kerja Haqi, 2006.
c Pendinginan
Untuk proses hardening kita melakukan pendinginan secara cepat quenching. Tujuanya adalah untuk mendapatkan struktur martensite, semakin banyak unsur
karbon, maka struktur martensite yang terbentuk juga akan semakin banyak. Karena martensite terbentuk dari fase Austenite yang didinginkan secara cepat, sehingga
kekerasannya meningkat. Media pendingin yang digunakan dalam penelitian ini adalah Oli Mesran SAE 40, air dan udara.
2.9. QUENCHING
Quenching adalah sebuah proses pendinginan secara cepat sebuah logam, atau pengeluaran panas dari suatu logam dengan kecepatan tertentu yang berda pada kondisi suhu
austenisasi, untuk baja umumnya berkisar antara 815 – 870 C . Quenching menjadi proses
yang penting dalam hal pengerasan logam atau metal hardening. Proses ini dilakukan untuk menghasilkan sejumlah fase martensitik pada mikrostruktur, memperluas distribusi ferit,
meningkatkan nilai kekerasan hardness, kekuatan strength, dan ketangguhan toughness serta meminimalkan presipitat karbida, residual stress, distorsi, dan kemungkinan retak
cracking. pengky adie perdana,2008. Fluida yang digunakan pada proses quenching disebut dengan quenchant. Pemilihan
quenchant itu sendiri berdasarkan pada hardenability, ketebalan dan bentuk permukaan, dan
laju pendinginanyang diinginkan untuk mendapatkan bentuk mikrostruktur yang diinginkan dari baja paduan yang akan di-quenching.ASM handbook
2.9. 1. Udara
Merupakan quenchant paling tua, umum dan murah.transfer panasnya tergantung pada laju aliran rata – rata flow rate. Pendinginan dapat dipercepat dengan cara
mempercepat laju aliran udara, tetapi cara tersebut tidak cukup efektif. Kemampuan udara dalam proses hardening suatu logam seperti baja karbon, akan menurun secara drastis seiring
dengan meningkatnya kandungan karbon dalam baja tersebut. Oleh karena itu untuk mendapatkan kekerasan permukaan yang diinginkan, terkadang perlu menggunakan media
quenchant lainnya yang lebih aktif seperti air garam atau oli.
2.9. 2. Air
Seperti halnya udara, air juga termasuk quenchantyang tua, umum dan murah. Dan jika tidak terkontaminasi, air dapat dengan mudah dicampur dengan polutan. Air efektif
menghancurkan kerak dari permukaan baja yang baru dikeluarkan dari tungku permanas tanpa perlindungan atmosferik. Air digunakan dimanapun proses quenching tidak
menghasilkan distorsi atau retakan yang berlebihan, contohnya pada berbagai non-logam, baja tahan karat austenitic, dan logam lainnya yang telah mengalami perlakuan panas.
Quenching dengan air dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu langsung immersion quenching, dan dua tahap, pertama dengan air panas, kemudian dilanjutkan dengan
campuran larutan polimerdan air garam. Air dingin adalah salah satu quenchant aktif yang tersedia bebas dan mampu memaksimalkan laju pendinginan. Saat suhu air meningkat, fase
penguapan menjadi lebih panjang, dan laju pendinginan maksimum akan menurun tajam. Pada umumnya hasil quenching yang optimal pada immersion quenching didapat dengan
cara menjaga suhu air pada rentang 15 – 25
o
C dan kecepatan aliran air diatas 0.25 mdet. Pengky Adie Perdana, 2008
2.9. 3. Oli