pengelasan baja karbon sedang dan baja karbon tinggi harus benar-benar diperhatikan apabila kekuatan las diharuskan sama dengan kekuatan material. Penggolongan elektroda diatur
berdasarkan standar sistem AWS American Welding Society dan ASTM American Society Testing Material. Elektroda jenis E6013 dapat dipakai dalam semua posisi pengelasan
dengan arus las AC maupun DC. Elektroda dengan kode E6013 untuk setiap huruf dan setiap angka mempunyai arti masing-masing yaitu:
• E = Elektroda untuk las busur listrik. • 60 = Menyatakan nilai tegangan tarik minimum hasil pengelasan dikalikan dengan
1000 Psi60.000 Ibin2 atau 42 kgmm2. • 1 = Menyatakan posisi pengelasan, 1 berarti dapat digunakan untuk pengelasan semua
posisi. • 3 = Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC.
2.5. PENGELASAN BAJA KARBON
Baja adalah merupakan suatu campuran dari besi Fe dan karbon C, dimana unsur karbon C menjadi dasar. Disamping unsur Fe Dan C, baja juga mengandung
unsur campuran lain seperti sulfur S, fosfor P, silikon Si, dan mangan Mn yang jumlahnya dibatasi. Baja karbon sedang dan baja karbon tinggi mengandung banyak
karbon dan unsur lain dapat memperkeras baja, karena itu daerah pengaruh panas atau HAZ pada baja ini mudah menjadi keras bila dibandingkan baja karbon rendah. Sifatnya
yang mudah menjadi keras ditambah dengan adanya hydrogen difusi menyebabkan baja ini sangat peka terhadap retak las. Disamping itu pengelasan dengan menggunakan
elektroda yang sama kuat dengan logam lasnya dengan pemanasan mula dan suhu pemanasan tergantung dari kadar karbon. Baja karbon adalah baja yang mengandung
karbon antara 0,1 – 1,7. Berdasarkan tingkatan banyaknya kadar karbon, baja digolongkan menjadi tiga tingkatan :
a. Baja karbon rendah
Yaitu baja yang mengandung karbon kurang dari 0,30. Baja karbon rendah dalam perdagangan dibuat dalam bentuk pelat, profil, batangan untuk keperluan tempa,
pekerjaan mesin, dan lain-lain.
b. Baja karbon sedang
Baja ini mengandung karbon antara 0,30 – 0,60 . Didalam perdagangan biasanya dipakai sebagai alat-alat perkakas, baut, poros engkol, roda gigi, ragum, pegas dan lain-
lain.
c. Baja karbon tinggi
Baja karbon tinggi ialah baja yang mengandung kerbon antara 0,6 – 1,5. Baja ini biasanya digunakan untuk keperluan alat-alat konstruksi yang berhubungan dengan
panas yang tinggi atau dalam penggunaannya akan menerima atau mengalami panas, misalnya landasan, palu, gergaji, pahat, kikir, bor, bantalan peluru, dan sebagainya
Amanto,1999.
2.6. DAERAH PENGARUH PANAS HAZ
Logam akan mengalami pengaruh pemanasan akibat pengelasan dan mengalami perubahan struktur mikro disekitar daerah lasan. Bentuk struktur mikro bergantung
pada temperatur tertinggi yang dicapai pada pengelasan, kecepatan pengelasan dan laju pendinginan daerah lasan. Daerah logam yang mengalami perubahan struktur mikro
akibat mengalami pemanasan karena pengelasan disebut daerah pengaruh panas DPP, atau Heat Affected Zone. Daerah hasil pengelasan yang akan kita temui bila kita
melakukan pengelasan, yaitu :
Gambar 2.5 Daerah Las Ahmad dan Hasman 1994
1. Logam Las Weld Metal adalah daerah dimana terjadi pencairan logam dan
dengan cepat kemudian membeku. 2.
Fusion Line Merupakan daerah perbatasan antara daerah yang mengalami peleburan dan yang tidak melebur. Daerah ini sangat tipis sekali sehingga
dinamakan garis gabungan antara weld metal dan H A Z.
3. HAZ Heat Affected Zone merupakan daerah yang dipengaruhi panas dan juga
logam dasar yang bersebelahan dengan logam las yang selama proses pengelasan mengalami siklus termal pemanasan dan pendinginan cepat,
sehingga terjadi perubahan struktur akibat pemanasan tersebut disebabkan daerah yang mengalami pemanasan yang cukup tinggi.
4. Logam Induk Parent Metal merupakan logam dasar dimana panas dan suhu
pengelasan tidak menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan struktur dan sifat.
Daerah HAZ merupakan daerah paling kritis dari sambungan las, karena selain berubah strukturnya juga terjadi perubahan sifat pada daerah ini. Secara umum
struktur dan sifat daerah panas efektif dipengaruhi dari lamanya pendinginan dan komposisi dari logam induk itu sendiri.
2.7. BAJA