Hijab Yaa Sin Simbol Religius

61

5.1.17 Hijab

Musala itu sangat bagus, tapi sepi. Sayang tidak ada hijabnya. Orang yang shalat bisa dihitung dengan jari. DSA:21 Analisis : Hijab atau satar sering diartikan sebagai penghalang, penutup atau terselubung. Hijab adalah dinding yang membatasi sesuatu dengan yg lain: isi dinding yang membatasi hati manusia dan Allah KBBI, 2007:323. Dilihat dari makna dasar ini, maka apapun yang berfungsi sebagai penutup atau penghalang sesuatu disebut hijab. Misalnya, kain yang menutup meja makan bisa kita sebut sebagai hijab. Hijab juga bisa disematkan kepada cashing komputer, karena ia membungkus atau menutupi segala unsur yang dikandung di dalam komputer, dan sebagainya. Tetapi, hijab yang dimaksudkan dalam konteks wacana diatas adalah dalam kaitannya dengan proses peribadatan yang di dalamnya dipisahkan antara jamaah laki- laki dan perempuan oleh kain pembatas yang disebut hijab. Simbol yang terdapat pada data di atas adalah hijab. Hijab merupakan simbol batas. Batas yang dimaksud adalah adanya pemisah atau jarak antara pria dan wanita. Jadi antara pria dan wanita muslim tidak bisa berinteraksi secara sembarangan, ada batasan yang memisahkan antara mereka. Pengertian hijjab sendiri sebenarnya adalah dalam kaitannya dengan pakaian yang menutup aurat kita, khususnya aurat perempuan. Pada beberapa negara berbahasa arab serta negara-negara barat, kata hijab lebih sering merujuk kepada kerudung yang digunakan oleh wanita muslim. Namun dalam keilmuan Islam, hijab lebih tepat merujuk kepada tatacara berpakaian yang pantas sesuai dengan tuntunan agama. Universitas Sumatera Utara 62

5.1.18 Yaa Sin

Percikan hawa segar memenuhi wajahnya. Perlahan dibukanya Al-Quran pocket yang tak pernah tertinggal dari tasnya. Menu makan siang bapak kali ini Surah Ya Sin, oke? DSA:21 Analisis : Yaa Sin dikatakan sebagai sebuah simbol. Hal ini dikarenakan Yaa Sin dilambangkan selalu untuk membacakan doa yang dialamatkan untuk orang yang sudah meninggal. Konvensi bersama dalam masyarakat Islam. Sebenarnya membaca surat yasin pada malam tertentu, saat menjelang atau sesudah kematian seseorang tidak pernah dituntunkan oleh syari’at Islam. Tetapi seperti sudah menjadi tradisi dan kebiasaan masyarakat dengan ada yang namanya yasinan. Kegiatan yang sudah menjadi tradisi di masyarakat kita ini biasanya diisi dengan membaca surat Yasin secara bersama-sama. Mereka bermaksud mengirim pahala bacaan tersebut kepada orang yang telah meninggal untuk meringankan penderitaannya.

5.1.19 Setan