Bebas mengatur ritme kerja Sikap mental yang mandiri Kepuasan atas keberhasilan

batasan – batasan yang mungkin akan sering ditemui jika memilih untuk bekerja sebagai karyawan disuatu perusahaan. Sudah tentu adanya kebebasan bekerja dan berkreasi secara maksimal maka semangat kerjapun akan menjadi berlipat ganda. Semangat kerja yang tinggi inilah yang sangat diharapkan dapat membuahkan hasil yang maksimal pula bagi usaha sendiri. Sering kali seseorang merasa gerah di tempat kerjanya , karena merasa ide-ide atau pemikirannya tidak berkembang. Jika bekerja sebagai orang kantoran , ide-ide tidak begitu di butuhkan , karena semuanya sudah berjalan dengan system yang ada. Sudah pasti pimpinan atau bos dikantor tersebut telah membuat sistem yang harus di patuhi semua bawahannya . dengan berwirausaha seseorang bebas berkreasi. Maju tidaknya usaha tersebut, tergantung bagaimana mengelolanya.

3. Bebas mengatur ritme kerja

Dengan menjadi karyawan , sebenarnya seseorang telah melakukan suatu transaksi dengan perusahaan tempat bekerja yaitu transaksi jual beli. Seseorang telah menjual waktu dan kemampuannya untuk di gunakan oleh perusahaanya dan mendapat gaji sebagai imbalannya. Jika bekerja sebagai karyawan , maka ada keterbatasan untuk bisa mengatur waktu. Sebagian besar waktu di habiskan di luar rumah. Akan tetapi , seseorang dapat mengatur waktunya sendiri jika memulai untuk membuka usahanya sendiri, bahkan jika usahnya mengambil tempat di rumah, maka seseorang tidak perlu Universitas Sumatera Utara meninggalkan rumah. Wirausahawan seperti orang bebas yang mempunyai tanggung jawab.

4. Sikap mental yang mandiri

Sebagai bos dalam suatu usaha sendiri , maka bersikap mandiri dalam menjalankan usaha merupakan tuntunan yang harus di lakukan. Sikap mental yang kuat dan mandiri ini sering kali sangat dibutuhkan pada saat usaha sedang menghadapi masalah yang berat sehingga menuntut untuk dapat mengambil tindakan yang cepat dan tepat. Pada saat situasi seperti itu tidak ada siapapun yang dapat di andalkan selain diri sendiri karena wirausahawan merupakan bos bagi usahanya. Justru wirausahawan tersebut yang diharapkan oleh para karyawan untuk dapat mengatasi masalah yang sedang di hadapi seseorang wirausaha harus dapat menjadi contoh bagi para bawahannya. Keteraturan hidup sangat di perlukan untuk menjadi wirausahawan. Kehidupan yang terencana dengan baik merupakan satu hal yang harus dilakukan. Taat ibadahnya, baik hubungan sosialnya, dan berkembang usahanya, merupakan gambaran dari seorang wirausahawan yang sukses.

5. Kepuasan atas keberhasilan

Sering kali terdengar bahwa salah satu faktor kuat yang mendorong para pengusaha untuk membuka usaha sendiri adalah rasa puas jika telah berhasil menghasilkan sesuatu. Hal ini menimbulkan motivasi Universitas Sumatera Utara tersendiri bagi para pengusaha untuk terus dan terus berusaha supaya bisa menjadi yang lebih baik. D. Berbagai macam profil wirausaha Menurut Zimmerer dan Scarborough 2002 : 13, jika diperhatikan enterepreneur Yang ada dimasyarakat sekarang ini, maka di jumpai berbagai macam profil. 1. Women entrepreneur Banyak wanita yang terjun ke dalam bidang bisnis. Alasan mereka menekuni bidang bisnis ini di dorong oleh faktor-faktor antara lain ingin memperlihatkan kemampuan prestasinya, membantu ekonomi rumah tangga, frustasi terhadap pekerjaan sebelumnya dan sebagainya. 2. Minority entrepreneur Kaum minoritas terutama di Negara kita Indonesia kurang memiliki kesempatan kerja dilapangan pemerintahan sebagaimana layaknya warga negara pada umumnya. Oleh sebab itu, mereka berusaha menekuni kegiatan bisnis dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula para perantau dari daerah tertentu yang menjadi kelompok minoritas pada suatu daerah, mereka juga berniat mengembangkan bisnis. Kegiatan bisnis mereka ini makin lama makin maju, dan mereka membentuk suatu organisasi minoritas di kota-kota tertentu. Universitas Sumatera Utara 3. Imigrant entrepreneur Kaum pedagang yang memasuki suatu daerah biasanya sulit untuk melakukan pekerjaan formal. Oleh karena itu,mereka lebih leluasa terjun ke dalam pekerjaan yang bersifat non-formal yang di mulai dari berdagang kecil-kecilan sampai berkembang menjadi perdagangan tingkat menengah. 4. Part- time entrepreneur Memulai bisnis dalam mengisi waktu luang atau part-time merupakan pintu gerbang untuk menjadi usaha besar. Bekerja part- time tidak mengorbankan pekerjaan dibidang lain misalnya seorang karyawan pada sebuah kantor ingin mengembangkan hobinya untuk berdagang atau mengembangkan suatu hobi yang menari. Hobi ini akhirnya mendatangkan keuntungan yang lumayan. Ada kalanya orang ini beralih profesi, dan beralih profesi,dan berhenti menjadi pegawai dan beralih ke bisnis yang merupakan bisnis yang merupakan hobinya. 5. Home-based entrepreneur Ada pula ibu-ibu rumah tangga yang memulai kegiatan bisnisnya dari rumah tangganya misalnya ibu-ibu yang pandai membuat kue atau memasak aneka masakan mengirim kue-kue ke toko eceran di sekitar tempatnya. Akhirnya usaha makin lama makin maju. Usaha katering banyak di mulai dari rumah tangga yang bisa Universitas Sumatera Utara masak. Kemudian usaha ini berkembang melayani pesanan untuk pesta. 6. Family – owned business Sebuah keluarga yang memulai membuka berbagai jenis cabang usaha. Mungkin saja usaha keluarga ini dimulai lebih dulu oleh bapak setelah usaha bapak ini maju maka di buka cabang baru dan di buka oleh ibu. Kedua perusahaan ini maju dan membuka beberapa cabang lain mungkin jenis usahanya berbeda atau lokasinya berbeda. Masing-masing usahanya ini bisa dikembangkan untuk kemudian dikelola oleh anak-anak mereka. Dalam keaadan sulitnya lapangan pekerjaan pada saat ini maka kegiatan semacam ini perlu dikembangkan. 7. Copreneurs Copreneurs are entrepreneurial couples who work togheter as co-owners of their business.copreneurs adalah pasangan wirausaha yang bekerja bersama-sama sebagai pemilik bersama dari usaha mereka. Copreneurs ini berbada dari usaha keluarga yang disebut usaha Mom and Pop pop as bos and mom as subordinate ayah sebagai pemimpin dan ibu berada di bawah kekuasan ayah. Copreneurs di buat dengan cara menciptakan pembagian pekerjaan didasarkan atas keahliannya masing-masing orang. Orang- Universitas Sumatera Utara orang yang ahli di bidang ini di angkat menjadi penanggung jawab divisi-divisi tertentu dari bisnis yang sudah ada. E. Faktor-faktor mendirikan usaha kecil Setiap orang pasti mempunyai alasan yang berbeda-beda ketika ditanya mengapa untuk pendirianpun berasal dari modal sendiri, dengan kata lain bukan hutang yang berasal dari pinjaman. Dengan begitu kekuatan usaha tersebut akan lebih teruji. Faktor apa yang menggerakkan orang-orang untuk memiliki usaha sendiri. Pertanyaaan ini kerap muncul ketika kesuksesan di ekspos media. Pengakuan ini bukanlah sesuatu yang mudah di dapatkan. Ditengah kondisi ekonomi bangsa ini yang belum bisa dibilang normal sepenuhnya, siapa lagi yang berani menjadi wirausahawan. Lust of power atau haus akan kekuasaan merupakan salah satu alasan seseorang ingin menjadi wirausahawan. Mereka yakin bahwa jika saja mereka punya power , mereka bisa melakukan seegala sesuatunya lebih lancar dan lebih efisien. Dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki mereka ingin mengubah cara pengerjaan sesuatu apapun dengan caranya mereka tahu akan berjalan dan memberikan hasil yang lebih baik. Kata power seperti yang di sebut di atas , sebenarnya juga cerminan dari rasa ingin mandiri. Mandiri dalam arti mendapatkan kebebasan freedom, baik kebebasan mengontrol diri sendiri, mengatur waktu dan mengatur kegiatan-kegiatan bisnisnya sendiri. Ingin bebas atau mandiri Universitas Sumatera Utara merupakan akibat adanya keterkungkungan atau kebebasan yang di terima ketika mungkin saat ini bekerja dikantor atau peruahaan. Faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk menjadi wirausahawan,dapat di kelompokkan menjadi tiga:

1. Confidence modalities