Penelitian Terdahulu Pengertian Wirausaha

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Fazrinur”analisis yang mendorong wirausahawan untuk mendirikan usaha kecil” pada tahun 2007 , kesimpulan bahwa faktor yang paling umum di jumpai dari para wirausahawan untuk memulai usaha kecilnya adalah tension modalities alasan faktor utama. Penelitian yang dilakukan proyek peningkatan peran usaha swasta private enterprise participation project tentang wanita pengusaha di Indonesia pada tahun 2003 menyebutkan, fakta bahwa wanita mengalami kesulitan administrasi dalam memperoleh pinjaman .www.eksekutif.com 17 Maret 2009.

B. Pengertian Wirausaha

Wirausaha istilahnya berasal dari bahasa perancis yaitu entrepreneur yang kemudian diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between.Sebagai contoh dari pengertian go-between atau perantara yag di maksudkan dalam istilah bhs Perancis,entrepreneur adalah pada saat Marcopolo yang mencoba merintis jalur pelayaran ke timur jauh. Dia setuju untuk menandatangani kontrak untuk menjual barang dari seorang pengusaha. Kontrak ini memberikan pinjaman dagang kepada Marcopolo dengan bagian keuntugan sebesar 22,5 termasuk asuransi. Pemilik modal tidak menanggung resiko apa-apa sedangkan si pedagang yang berlayar menanggung resiko besar. Pada saat Universitas Sumatera Utara pelayaran tiba ditujuan dan barang dagangan djual maka si pemilik rmodal menerima keuntungan lebih dari 75 sedangkan si pedagang menerima keuntungan yang lebih kecil. Perkembangan teori dan istilah entrepreneur adalah sebagai berikut : 1. Abad pertengahan diartikan sebagai aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam proyek produksi besar. 2. Abad 17 di artikan sebagai orang yang menanggung resiko untung rugi dalam mengadakan kontrak pekerjaan dengan pemerintah dengan menggunakan fixed price harga tetap. 3. Tahun 1725, Richard Cantillon menyatakan wirausaha sebagai orang yang menanggung resiko yang berbeda dengan orang yang memberi modal. 4. Tahun 1797, Bedeau menyatakan wirausaha adalah orang yang menanggung resiko, merencanakan, superviso, mengorganisasi dan memiliki. Sumber : Robert d. Hisrich dan Michael P. Peters dalam Alma 2005 : 20 Menurut Zimmerer 2005:3, seorang wirausaha adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis dengan mengambil resiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengindentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mendirikannya.para Universitas Sumatera Utara peneliti telah menghabiskan banyak waktu dan usaha dalam dasawarsa terakhir ini untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kepribadian kewirausahaan. Walaupun penelitian ini berhasil mengindentifikasi beberapa karakteristik yang cenderung terlihat pada wirausahawan , tak ada satupun kajian ini yang berhasil memisahkan ciri-ciri yang di butuhkan untuk mencapai keberhasilan. Profil kewirausahaan yaitu Zimmerer 2003:3 : a. Menyukai tanggung jawab Wirausahawan merasa bertanggung jawab secara pribadi atas hasil perusahaan tempat mereka terlibat. Mereka lebih menyukai dapat mengendalikan sumber-sumber daya mereka sendiri dan menggunakan sumber-sumber daya tersebut untuk mencapai cita-cita yang telah di tetapkan sendiri’ b. Lebih menyukai resiko menengah Wirausahawan bukanlah seorang pengambil resiko liar , melainkan orang yang mengambil resiko yang di perhitungkan .Tak seperti penjudi, seorang wirausahawan jarang berjudi. Wirausahawan melihat sebuah bisnis dengan tingkat pemahaman resiko pribadinya. Mereka biasanya mengambil peluang didaerah yang sesuai dengan pengetahuan ,latar belakang dan pengalamannya yang akan meningkatkan kemungkinan keberhasilannya. c. Keyakinan atas kemampuan mereka untuk berhasil Wirausahawan biasanya memiliki banyak keyakinan atas kemampuannya untuk berhasil. Mereka cenderung optimis terhadap peluang keberhasilan Universitas Sumatera Utara dan optimisme biasanya berdasarkan kenyataan. Salah satunya penelitian dari National federation of Independent Bussines NFIB menyatakan bahwa sepertiga dari wirausahawan menilai peluang berhasil mencapai 100. Tingkat optimism yang tinggi kiranya dapat menjelaskan mengapa kebanyakkan wirausaha yang berhasil juga pernah gagal dalam bisnis sebelum berhasil’ d. Hasrat untuk mendapatkan umpan balik langsung Wirausahawan ingin mengetahui sebaik apa mereka bekerja dan terus menerus mencari pengukuhan. e. Tingkat energi yang tinggi Wirausahawan lebih energetik dibandingkan orang kebanyakan. Energy ini merupakan faktor penentu mengingat luar biasanya bisnis yang di perlukan untuk mendirikan suatu perusahaan. Kerja keras dalam waktu yang lama merpakan suatu yang biasa. f. Orientasi ke depan Wirausahawan memiliki indra yang kuat dalam mencari peluang. Mereka melihat ke depan dan tidak mempersoalkan apa yang telah dikerjakan kemarin melainkan lebih mempersoalkan apa yang di kerjakan besok. Bila manajer tradisional memperhatikan pengelolaan sumber daya yang ada, wirausahawan lebih tertarik mencari dan memanfaatkan peluang. g. Ketrampilan mengorganisasi Universitas Sumatera Utara Membangun perusahaan “dari nol” dapat dibayangkan seperti menghubungkan potongan-potongan sebuah gambar besar. Para wirausahawan mengetahui cara pengumpulan orang-orang yang tepat untuk menyelesaikan suatu tugas.penggabungan orang dan pekerjaan secara efektif memungkinkan para wirausahawan untuk mengubah pandangan ke depan menjadi kenyatan. Menurut undang-undang R.I No.9 “tentang usaha kecil”yang di maksud usaha kecil adalah :kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan memenuhi criteria kekayaan bersih atau hasil penjualan umum tahunan serta kepemilikan sebagaimana yang diatur dalam undang-undang tersebut. Usaha kecil adalah apabila pemilik dan manajer mengurusi secara langsung maupun tidak langsung dan mempunyai sistem komunikasi langsung dengan manajer-manajer bagian operasional dan mempunyai hubungan pribadi yang akrab dengan tenaga kerja termasuk semua pegawai-pegawainya Harmein,2002:9 Usaha kecil dapat digunakan dengan berbagai ukuran. Ada yang menggunakan ukuran jumlah pekerja,ada juga yang menggunakan ukuran jumlah pekerja,tenaga listrik yang dipakai dan besarnya modal yang di tahan, bahkan jenis pembeli dan daerah pemasaran sering dipakai patokan. Di Indonesia dulu,usaha digolongkan kecil jika menggunakan tenaga listrik 5 KVA,atau menggunakan tenaga kerja 50 orang, kemudian digunakan ukuran modal untuk menentukan besar kecilnya usaha, dikatakan kecil apabila: Universitas Sumatera Utara 1. Modal pedagang jasa yang di jalankan memiliki modal tidak lebih dari Rp.40 juta empat puluh juta. 2. Usaha produksi.industri jasa atau jasa kontruksi yang mampunyai modal tidak lebih dari Rp.100 juta seratus juta Ciri-ciri lain yang dapat digunakan sebagai ukuran apakah suatu usaha tergolong kecil adalah: 1. Usaha yang dimiliki secara bebas, terkadang tidak berbadan hukum. 2. Operasinya tidak memperlihatkan keunggulan yang mencolok. 3. Usaha yang dimiliki dan di kelola oleh satu orang. 4. Usahanya tidak memiliki pekerja. 5. Modalnya dikumpulkan dari tabungan pemilik pribadi, atau perorangan. 6. Wilayah pasarnya bersifat lokal dan tidak terlalu jauh dari pusat usahanya C. Manfaat mendirikan usaha kecil Kebanyakan wirausahawan mendirikan usahanya sendiri untuk kepuasan sendiri. Rutinitas yang membosankan,kreativitas yang dihambat- hambat dan di matikan, birokrasi yang panjang dan kaku, atau suasana kerja yang tidak menyenangkan, budaya perusahaan yang tidak cocok merupakan hal-hal yang bisa menciptakan motif dan mendorong orang untuk segera Universitas Sumatera Utara mencari kebebasan. Jika mereka bekerja sebagai orang gajian , maka semua yang mereka lakukan hanyalah untuk bos atau pimpinan perusahaan saja. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari membuka usaha. Sarosa,2003:5

1. Potensi penghasilan tak terbatas