a. Meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat sekitar
b. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial
c. Memperoleh teman selain dari manusia media
d. Memungkinkan individu untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman,
dan masyarakat 4.
Motif Hiburan Diversi Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, yang terdiri
dari: a.
Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan b.
Bersantai c.
Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis d.
Mengisi waktu
2.1.5. Remaja Sebagai Pemirsa Televisi
Secara psikologis, remaja adalah suatu masa dimana individu mulai terintegrasi beralih kedalam masyarakat dewasa. Pada masa remaja perkembangan
intelektual juga sedang mengalami perkembangan yang pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual dari cara berpikir remaja ini memungkinkan
mereka tidak hanya mampu mengintegrasikan dirinya kedalam masyarakat dewasa, tetapi juga merupakan karakteristik yang paling menonjol dari semua periode
perkembangan. Seperti yang dikatakan Monks. 2002 : 260 dalam bukunya psikologi
perkembangan, bahwa remaja dibagi menjadi tiga fase yaitu : masa remaja awal 13-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15 tahun, masa remaja pertengahan 16-18 tahun dan masa remaja akhir 19-21 tahun. Istilah remaja masih digunakan bagi mereka bahkan sampai usia 21 tahun,
menunjukkan bahwa mereka masih pada tahap peralihan dari dunia remaja ke dunia dewasa.
Masa remaja merupakan fase perkembangan manusia yang sangat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif. Emosi maupun fisik. Perkembangan intelekyual yang
terus menerus menyebabkan remaja mencapai tahap berfikir operasional formal. Tahap ini memungkinkan remaja mampu berfikir secara lebih abstrak, menguji
hipotesis dan mempertimbangkan apa saja peluang yang ada padanyadaripada sekadar melihata apa adanya. Kemampuan intelektal ini yang membedaka fase
remaja dengan fae-fase sebelumya Ali, 2005:9. Karena itulah pada fase ini remaja yang sedang mengalami perkembangan intelektual menjadi haus akan informasi, dan
informasi bisa di dapat dari berbagai sumber yang termasuk di antaranya adalah media massa.
Di dalam kamus bahasa indonesia, remaja didefinisikan sebagai suatu fase dalam kehidupan mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin. Zakiyah darajat
1974 mengkategorikan bahwa masa remaja sebagai anak yang ada pada masa peralihan dari masa anak anak menuju usia dewasa. Pada masa peralihan ini biasanya
terjadi percepatan pertumbuhan dalam segi fisik maupun psikis. Baik ditinjau dalam bentuk badan, sikap,cara berpikir, dan bertindak, mereka bukan lagi anak-anak.
Mereka juga belum dikatakan manusia dewasa yang memiliki kematangan pikiran. Secara universal dan sederhana khalayak media dapat diartikan sebagai
sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, penonton dan pemirsa sebagai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
media massa atau komponen isinya. Dalam arti yang lebih ditekankan, khalayak media ini memiliki beberapa karakteristik yaitu memiliki jumlah yang besar, bersifat
heterogen, menyebar dan anonym, serta mempunyai kelemahan dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat berubah dengan
cepat Mc.Quail, 1994:201. Pemirsa merupakan sasaran komunikasi massa melalui media televisi.
Komunikasi dapat efektif, apabila pemirsa terpikat perhatiannya, tertarik minatnya, mengerti, dan melakukan kegiatan yang diinginkan komunikator. Pada dasarnya
pemirsa televisi dapat dibedakan dalam 4 hal yaitu: pertama, heterogen aneka ragam yakni pemirsa televisi adalah massa, sejumlah orang sangat banyak, yang
sifatnya heterogen terpencar-pencar diberbagai tempat. Selain itu pemirsa televisi dapat dibedakan pula menurut jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan taraf
kehidupan, dan kebudayaan. Kedua, pribadi yakni untuk dapat diterima dan dimengerti oleh pemirsa, maka isi pesan yang disampaikan melalui televisi bersifat
pribadi dalam arti sesuai dengan situasi pemirsa saat itu. Ketiga, aktif yakni pemirsa sifatnya aktif. Mereka aktif, seperti apabila mereka menjumpai sesuatu yang menarik
dari sebuah stasiun televisi mereka berpikir aktif, aktif melakukan interprestasi. Mereka bertanya-tanya pada pada dirinya, apakah yang diucapkan oleh seorang
penyiar televisi, benar atau tidak. Keempat, selektif yakni pemirsa sifatnya selektif. Ia memilih program televisi yang disukainya Effendy, 1990:84.
2.1.6. Tayangan Reality Show