Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
industri biasanya untuk maksud tertentu, misalnya proses peleburan dan untuk menghidrolisa bahan-bahan selulosa seperti tongkol jagung,
serbuk kayu, yang dilakukan suhu tinggi ± 240
o
C dengan NaOH padat, akan menghasilkan asam oksalat dan asam acetat.
5. Hidrolisa dengan Enzim.
Dimana proses hidrolisa dilakukan dengan menggunakan enzim sebagai katalis. Enzim yang digunakan dihasilkan dari mikroba misalnya
enzym α-amylase yang dipakai untuk hidrolisa pati menjadi glukosa dan
maltosa.
II.5. Sifat – sifat Fisika dan Kimia II.5.1 Asam klorida HCl
Sifat Fisika :
Bentuk Larutan
Warna jernih atau kuning jernih
Bau menyengat dan beracun
Titik Leleh : - 111 °C
Titik Didih
: 83 °C
Spesifik Gravity : 1,18
Sifat Kimia :
Senyawa ini dapat dibuat dengan memanaskan natrium klorida dengan asam sulfat pekat
Rumus Kimia HCl
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
Berat Molekul 36,45
Sangat larut dalam air
Di industri senyawa ini di buat langsung dari unsur-unsurnya pada
suhu tinggi
II.5.2 Natrium Hidroksida NaOH
Sifat Fisika :
Berbentuk padatan berwarna putih
Spesific Gravity : 2,130
Titik Leleh
: 318,4 °C
Titik Didih : 1390 °C
Sifat Kimia :
Rumus Kimia NaOH
Berat Molekul 40,0
Merupakan basa kuat
Larut dalam air
II.6. Landasan Teori.
Prtotein konsentrat yang terkandung di dalam blondo dapat dipisahkan atau diambil dengan proses hidrolisis. Selain dari blondo, protein
konsentrat dapat juga berasal dari daging, ikan, dll. Hidrolisa adalah suatu proses kimia yang menggunakan air sebagai pengurai suatu persenyawaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
Hidrolisis protein didefinisikan sebagai protein yang mengalami degradasi hidrolitik dengan asam atau basa kuat dengan hasil akhir berupa
campuran beberapa hasil. Bila hidrolisis dilakukan dengan sempurna maka akan diperoleh hidrolisat yang terdiri dari campuran 18 sampai 20 macam
asam amino. Produk akhir dapat berbentuk cair, pasta atau bubuktepung yang bersifat higroskopis. Fungsi hasil hidrolisis protein antara lain sebagai
penyedap atau sebagai intermediates untuk isolasi dan memperoleh asam amino secara individu atau dapat pula untuk pengobatan yaitu sebagai obat
diet untuk penderita pencernaan. http:www.risvank.com?tag=hidrolisis Protein dapat dihidrolisis atau diuraikan menjadi komponen unit –
unitnya oleh molekul air. Hidrolisis ini akan melepaskan asam amino penyusunnya. Hidrolisis protein dapat dilakukan dengan menggunakan
larutan HCl dan H
2
SO
4
6 – 8 N. Hidrolisis protein dengan asam ini akan menghasilkan asam amino yang memiliki sifat optis aktif yang tetap bentuk
L seperti terdapat di alam. Kelemahannya triptofan mengalami kerusakan dan apabila terdapat dalam karbohidrat dalam bahan akan membentuk
senyawa humin yang berwarna kehitaman. Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan menggunakan alkali misalnya BaOH dan KOH. Hidrolisis ini tidak
membentuk humin, tetapi sifat optis aktif asam amino yang diperoleh berubah karena adanya peristiwa rasemisasi campuran bentuk L dan D dari
asam amino. Sudarmadji, 1996
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
Hasil hidrolisis kimiawi dengan asam atau basa, beberapa asam aminonya mengalami kerusakan dan beberapa lagi ada yang mengalami
perubahan menjadi derifatnya. Djaeni, 1996
Gambar 6. Reaksi hidrolisis protein dengan katalis asam dan penggumpalan protein dengan alkali
Fungsi NaOH dalam proses pengendapan yaitu untuk menaikkan pH sehingga mencapai pH 9 – 10 yang akan mencapai titik isoelektrisnya.
Protein dalam suasana asam akan mengalami hidrolisis, sehingga protein dapat melarut. Bila pH dinaikkan maka larutan protein pada pH tinggi akan
mengalami titik isoelektris, yaitu merupakan titik pH dimana protein akan menggumpal dan mengendap. Terjadinya penggumpalan dan pengendapan
karena adanya reaksi penetralan gugus – gugus fungsional protein. Muh. Rasyaf, 1990
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
Dalam proses hidrolisis terdapat Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi hidrolisa jalannya proses hidrolisa antara lain :
1. Katalisator
Asam dapat digunakan sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi hidrolisis. Katalisator yang biasa digunakan berupa asam,yaitu
asam klorida, asam sulfat, asam nitrata atau yang lainnya. Makin banyak asam yang dipakai sebagai katalisator, makin cepat jalanya reaksi
hidrolisa. 2.
Suhu Reaksi akan berjalan lebih cepat bila suhu dinaikkan antara 50 –
60 ⁰C karena dengan dipanaskan gerakan molekul makin cepat. Penggunaan suhu tinggi juga dapat meminimalkan penggunaan
katalisator sehingga biaya operasional lebih ekonomis. 3.
Waktu Hidrolisis Waktu reaksi mempengaruhi konversi yang dihasilkan, semakin
lama waktu reaksi, maka semakin tinggi pula konversi yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh kesempatan zat reaktan untuk saling
bertumbukan dan bereaksi semakin besar, sehingga konversi yang dihasilkan semakin tinggi.
4. Besar dan ukuran bahan yang dihidrolisa
Untuk bahan dengan ukuran kecil akan membutuhkan waktu yang lebih cepat, sehingga hasilnya akan mempunyai sifat-sifat yang
lebih baik.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
5. Kepekatan Larutan
Kepekatan larutan pada umumnya makin pekat larutan kecepatan hidrolisis semakin besar atau sebaliknya.
6. Macam tangki yang dipakai untuk hidrolisis
Ada 2 macam tangki yang dipakai : tangki terbuka dan tangki tertutup. Pada percobaan pengambilan proses ini, yang dipakai adalah
tangki tertutup dengan dilengkapi pengaduk agar hidrolisis terjadi dengan baik dan merata, sedangkan pemanasannya menggunakan
kompor listrik. Groggins, 1958 .
II.7. Hipotesa