Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
pembakikkan akan terjadi bila protein mendekati pH isoelektris lalu protein akan menggumpal dan mengendap. Viskositas akan bertambah
karena molekul mengembang menjadi asimetrik, sudut putaran optis larutan protein juga akan meningkat Winarno, 1992.
Kebanyakan protein hanya berfungsi aktif biologis pada daerah pH dan suhu yang terbatas. Jika melewati batas-batas tersebut,
protein akan mengalami denaturasi. Pada protein globular terjadinya denaturasi jelas terlihat dari berkurangnya daya larut. Kebanyakan
denaturasi terjadi sekitar suhu di atas 60
o
C dan 10
o
C – 15
o
C. Karena enzim juga merupakan suatu protein. Maka jika terjadi denaturasi
enzim akan kehilangan aktifitas biologisnya. Dalam hal ini ikatan peptide tidak berubah, yang berubah adalah bentuk lipatannya. Nilai
nutrisi protein tidak hilang karena denaturasi, bahkan mungkin bertambah. Aisjah Girindra, 1993 .
II.3. Asam-asam Amino.
Asam-asam amino adalah kunci dari struktur protein dan lebih dari 100 telah berisolasi tetapi dalam molekul protein hanya ada 20 asam amino
yang berbeda. Macam posisi molekul dan jarak kedudukan molekul asam- asam molekul asam-asam amino dalam protein, menentukan sifat-sifat
protein tersebut dan selanjutnya menentukan fungsi protein dalam tubuh. Asam-asam amino adalah unit dasar dari struktur protein. Semua
asam-asam amino mempunyai sekurang - kurangnya satu gugus amino -
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
NH2 pada posisi alfa dari rantai karbon dan satu gugusan karbonsil -
COOH . Kecuali glisine semua asam-asam amino mempunyai asam karbon yang asimetrik, sehingga dapat terjadi beberapa isomer. Kurnia
Kusnawidjaja, 1983 Menurut Lenhninger 1982 asam-asam amino bisa dibedakan
menjadi dua macam yaitu : 1.
Asam amino essential adalah asam amino yang tidak bisa dibuat dalam tubuh atau bisa dibuat tetapi jumlahnya tak mencukupi untuk keperluan
tubuh. Asam-asam itu jumlahnya ada 20 diantaranya Argine, Nistidine, Isimecine, Lysine, Methionine, Valine, Phenylaline, Trytophan,
Threonine. Kesepuluh asam amino sangat penting bagi pembentukan protein kebutuhan tubuh yang semua itu harus tersedia dalam ransom.
2. Asam amino non essential adalah asam amino yang bisa dibuat dalam
tubuh,dari amiden-amiden dengan asam-asam organik biasa. Termasuk asam amino non essential ialah : Alamime, Serine, Syrocyne, Glysine,
Proline, Glycoloi, Norkucine, Tryrosin, Citruline, Asam Aspergin, dan lain-lain.
II.4. Proses Hidrolisis
Hidrolisis adalah suatu proses kimia yang menggunakan H
2
O sebagai pemecah suatu persenyawaan termasuk inversi gula, saponifikasi
lemak dan ester, pemecahan protein dan reaksi Grignard. H
2
O sebagai zat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
pereaksi dalam pengertian luas termasuk larutan asam dan basa dalam senyawa organik, hidrólisis, netralisasi.
Menurut Aisjah Girindra, proses hidrolisis dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu :
1. Hidrolisa Murni.
Proses hanya melibatkan air H
2
O saja.Pada proses ini tidak dapat menghidrolisa secara efektif, karena reaksi berjalan dengan lambat
sehingga jarang digunakan dalam industri. Hanya untuk senyawa- senyawa yang reaktif, reaksi dapat dipercepat dengan memakai uap air.
2. Hidrolisa dengan Larutan Asam.
Menggunakan larutan asam sebagai katalisator. Larutan asam yang digunakan dapat encer atau pekat misalnya H
2
SO
4
atau HCl. Pada asam encer umumnya kecepatan reaksi sebanding dengan konsentrasi
H
+
. Sifat ini tidaklah pada asam pekat. 3.
Hidrolisa dengan Larutan Basa Menggunakan larutan basa encer maupun pekat sebagai
katalisator. Basa yang digunakan pada umumnya adalah NaOH atau KOH. Untuk penggunaan basa encer, bila basa yang digunakan
berlebihan, sisa basa akan bereaksi dengan asam hasil reaksi. Jadi fungsi basa adalah sebagai katalisator dan pengikat asam.
4. Alkali Fusion.
Hidrolisa yang dapat dilakukan tanpa menggunakan air pada suhu tinggi, misalnya menggunakan NaOH padat. Pemakaian dalam
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proposal Penelitian “ Hidrolisis Protein Konsentrat dalam Blondo Limbah Hasil Produk Virgin Coconut Oil VCO ”
Program Studi S - 1 Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
industri biasanya untuk maksud tertentu, misalnya proses peleburan dan untuk menghidrolisa bahan-bahan selulosa seperti tongkol jagung,
serbuk kayu, yang dilakukan suhu tinggi ± 240
o
C dengan NaOH padat, akan menghasilkan asam oksalat dan asam acetat.
5. Hidrolisa dengan Enzim.
Dimana proses hidrolisa dilakukan dengan menggunakan enzim sebagai katalis. Enzim yang digunakan dihasilkan dari mikroba misalnya
enzym α-amylase yang dipakai untuk hidrolisa pati menjadi glukosa dan
maltosa.
II.5. Sifat – sifat Fisika dan Kimia II.5.1 Asam klorida HCl