55
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian dan Penyajian Data
Penelitian ini dilakukan di Pemerintahan Daerah Kabupaten Gresik. Pada bab ini menjelaskan gambaran atau diskripsi secara umum atas subyek
penelitian, dimana diskripsi dilakukan dengan merujuk pada fakta yang bersumber dari data yang bersifat umum sebagai wacana pemahaman secara
makro yang berkaitan dengan penelitian. Sumber bahan tulisan diperoleh dari Pemda Kabupaten Gresik dan Dinas Pengelolaan dan Pendapatan
Daerah Kabupaten Gresik.
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 1 Geografi Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik mempunyai posisi yang strategis berada antara 7 LS - 8 LS dan 112 BT - 133 BT. Sebagian besar wilayahnya
merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 12 meter diatas permukaan laut kecuali sebagian kecil di bagian uatara
Kecamatan Panceng mempunyai ketinggian sampai 25 meter di atas permukaan laut.
Batas Wilayah Kabupaten Gresik Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Timur : Selat Madura dan Kota Surabaya Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Sebelah Barat : Kabupaten Lamongan Kabupaten Gresik mempunyai Luas wilayah : 1.194.07 km2
119.407 Ha, dengan jumlah kecamatan : 18 kecamatan dan jumlah desakelurahan : 356 desa kelurahan. 16 kecamatan di
daratan Pulau Jawa dengan luas 997.80 km2 atau 99.780 Ha dan dua kecamatan di pulau Bawean dengan luas 196.27 km2
atau 19.627 Ha, serta a. Kabupaten Gresik bagian Utara meliputi wilayah Panceng,
Ujung Pangkah, Sidayu, Bungah, Dukun, Manyar adalah bagian dari daerah pegunungan Kapur Utara yang memiliki
tanah relatif kurang subur. Disamping kabupaten Gresik daerah lain yang juga dapat dikatakan sebagai kawasan
penyanggah Kota Surabaya adalah daerah hilir aliran Bengawan solo yang bermuara di Pantai Utara Kabupaten
Gresik Kecamatan Ujung pangkah. Daerah hilir Bengawan Solo tersebut sangat potensial karena mampu menciptakan
lahan yang cocok untuk pemukiman maupun usaha pertambakan. Potensi bahan-bahan galian di wilayah ini
cukup potensial terutama dengan adanya beberapa jenis bahan galian golongan C.
b. Kabupaten Gresik bagian tengah Meliputi wilayah Duduk Sampeyan, Balong Panggang, Benjeng, Cerme, Gresik,
Kebomas merupakan kawasan dengan tanah relatif subur. Di
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Wilayah ini terdapat sungai-sungai kecil antara lain Kali Lamong, Kali Corong, Kali Manyar sehingga dibagian
tengah wilayah ini merupakan daerah yang cocok untuk pertanian dan pertambakan.
c. Kabupaten Gresik bagian Selatan meliputi Kedamean, Driyorejo dan Wringin Anom adalah merupakan sebagian
dataran rendah yang cukup subur, sebagian merupakan daerah bukit-bukit Gunung Kandeng. Potensi bahan - bahan
galian di wilayah ini cukup potenial terutama dengan adanya beberapa jenis bahan galian golongan C.
d. Kabupaten Gresik wilayah Kepulauan Bawean dan pulau kecil sekitarnya meliputi wilayah Sangkapura dan tambak
berpusat di Sangkapura yang potensi bahan-bahan galian di wilayah ini cukup potensial terutama dengan adanya
beberapa jenis bahan galian golongan C Onix
2 Demografi Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik mempunyai wilayah kepulauan yaitu pulau Bawean dan beberapa pulau kecil disekitarnya.Luas wilayah
daratan gresik seluruhnya 1.192,25 Km terdiri dari 996,14 Km luas daratan ditambah sekitar 196,11 Km luas pulau
Bawean.Sedangkan luas wilayah perairan adalah 5.773.80 Km2 yang sangat potensial dari subsektor perikanan laut. Sebagian
besar tanah di wilayah Kabupaten gresik terdiri dari jenis aluvial,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Grumusol, mediteran Merah dan Listosol. Curah hujan di Kabupaten Gresik adalah relatif rendah yaitu rata-rata 2.000 mm
per tahun sehingga hampir setiap tahun mengalami musim kering yang panjang.
3 Kependudukan Sebagian besar mayoritas penduduk di Kabupaten Gresik
beragama Islam yang cukup fanatik dan yang lain Kristen protestan, Katholik, Hindu dan Budha.
Tabel 4.1 Jumlah penduduk kabupaten Gresik tahun 2009
No Jenis Kelamin
Jumlah orang Prosentase
1 laki-laki
548.155 49,72
2 Wanita
554.314 50,28
Jumlah 1.103.469
100
Sumber: kantor dinas pendapatan, pengelolaan keuangan daerah Gresik
Dari tabel diatas terlihat jumlah wanita lebih banyak dibandingkan dengan jumlah laki-laki dengan nilai prosentase
50,28. Tabel 4.2
Tingkat Kepadatan penduduk Kabupaten Gresik tahun 2009 No
Tingkat Kepadatan Kepadatan Penduduk
Jumlah jiwakm2 1
terendah 330.14
2 sedang
2.527.71 3
terpadat 14.799.28
4 rata-rata
876.61
Sumber: kantor dinas pendapatan, pengelolaan keuangan daerah Gresik
Dari tabel diatas terlihat bahwa ditahun 2009 tingkat kepadatan penduduk terpadat mencapai14.799.28 jiwakm2 dengan nilai rata-rata
sebesar 876.61 jiwakm.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.3 Mata Pencaharian penduduk Kabupaten Gresik tahun 2009
No Daerah
Pencaharian Mata Pencaharian
Jumlah orang
Prosentase 1
Perkotaan pengrajin, buruh
industri, wiraswasta 103.219
9,36 2
Utara nelayan dan pertanian
tambak 312.023
28,30 3
Tengah petani tadah hujan
211.215 19,16
4 Selatan
petani buruh industri 476.012
43,18 Jumlah
1.102.469 100
Sumber: kantor dinas pendapatan, pengelolaan keuangan daerah Gresik
Dari tabel 4.3 terlihat bahwa mata pencaharian penduduk Kabupaten Gresik didaerah perkotaan lebih beragam, yaitu
pengrajin, buruh industri, wiraswasta. Hal ini dikarenakan di perkotaan lebih maju jika dibandingkan daerah utara, tengah dan
selatan. Namun prosentase dari jumlah penduduk di daerah selatan lebih tinggi dari daerah lain sebesar 43,18.
4 Kondisi Perekonomian Sebagian besar masyarakat Gresik memilih pertanian dan
perikanan sebagai perekonomiannya. Dari hasil pertanian, padi sawah mampu menghasilkan perekonomian paling besar
dibandingkan dengan yang lainnya dengan hasil perekonomian sebesar 193.807,07 ton dengan luas 34.397 ha. Sedangkan untuk
hasil perikanan terbesar yaitu, perikanan budidaya dengan hasil 19.276,08 ton. Untuk leih jelasnya dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.4 Kondisi Perekonomian Kabupaten Gresik tahun 2009
Sumber: kantor dinas pendapatan, pengelolaan keuangan daerah Gresik 5 Industri
Tabel 4.5 Industri Kabupaten Gresik tahun 2009
Sumber: kantor dinas pendapatan, pengelolaan keuangan daerah Gresik
Berdasarkan data Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan daerah Gresik bahwa peningkatan rata-rata industri kecil lebih
besar dibandingkan industri sedang atau besar. No
Jenis Perekonomian Hasil Produksi ton
Luas ha 1
Hasil Pertanian padi sawah
tanaman jagung ubi kayu
Ubi Jalar Kedele
kacang tanah Kacang Hijau
Sayur-Sayuran Buah-Buahan
193.807,07 38.002,92
16.459,50 1.350,00
1.104,30 2.803,10
807,50 13.632,30
3.009,80 34.397
10.615 1.001
90 1.247
1.976 914
1.602 308.187
2 Hasil Perikanan
di laut di perairan umum
budidaya 8.370,10
243 19.276,08
- -
-
No Jenis Industri
Jumlah unit Peningkatan rata-rata
pertahun 1
Kecil 1000
18.03 2
Sedang atau besar 320
12.05
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
4.1.2 Penyajian Data Kemandirian keuangan yang dimiliki pemerintah daerah dapat
meningkatkan kemampuan daerah untuk membiayai urusan rumah tangganya sendiri. Kemampuan tersebut berupa penggalian dan
pemobilisasian sumber-sumber pendapatan daerah. Realisasi PAD Kabupaten Gresik selalu melampui atau lebih besar dari anggaran
PAD yang ada. Berkaitan dengan penelitian tentang Pendapatan Asli Daerah
PAD dan uraian di atas, maka berikut adalah rekapitulasi penerimaan PAD Kabupaten Gresik periode 2000 – 2009:
Tabel 4.6 Rekapitulasi PAD Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2000 – 2009
Sumber: Kantor Pemda Gresik Jatim
No Tahun Target PAD
Realisasi PAD
1 2000
10.562.114.403,50 15.933.834.270,57
2 2001
25.920.352.000,00 27.599.586.984,27
3 2002
35.784.476.000,00 40.745.979.995,36
4 2003
40.385.160.000,00 46.282.025.900,49
5 2004
71.148.106.000,00 77.110.638.933,99
6 2005
81.815.016.600,00 87.961.119.316,82
7 2006
86.596.007.236,46 101.612.882.106,89
8 2007
115.762.898.716,00 117.461.704.186,47
9 2008
128.022.893.572,00 138.756.983.539,80
10 2009
157.633.849.936,00 168.302.821.579,56
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Dari tabel 4.6 diperoleh data bahwa perkembangan PAD Kabupaten Gresik dalam sepuluh tahun terakhir ini 2000 – 2009
selalu mengalami peningkatan bahkan melebihi dari target yang telah ditetapkan. Adapun perolehan PAD terendah terlihat di tahun 2000
dengan angka realisasi Rp15.933.834.270,57. Sedangkan perolehan tertinggi terlihat pada tahun 2009 sebesar Rp168.302.821.579,56.
Sebagaimana diketahui, tahun 2009 Bupati Gresik Robbach Masum menerima hadiah sebesar Rp 24,9 miliar dari Menkeu Sri
Mulyani atas prestasinya mengelola APBD dengan baik. Kabupaten Gresik merupakan salah satu dari 54 daerah provinsi dan
kabupatenkota se-Indonesia yang berprestasi dalam mengelola keuangan. Bahkan PAD Gresik, menempati tiga besar di Jatim
bersama Surabaya dan Sidoarjo. Itu diungkapkan Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Aset Daerah DPPAD Yetty Sri
Suparyati. Dispenda kabupaten Gresik,2010. Besarnya tingkat Pendapatan Asli Daerah di Pemerintah Daerah
Kabupaten Gresik untuk setiap tahun anggaran menyebabkan adanya penyesuaian alokasi yang menyangkut komponen – komponen PAD
yang terdiri dari : pajak, retribusi, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.
a Pajak Daerah Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang
pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung, dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah
daerah dan pembangunan daerah. Berikut adalah rekapitulasi hasil pemungutan pajak daerah
dan PAD Kabupaten Gresik 2000 – 2009: Tabel 4.7
Rekapitulasi Pajak Daerah dan PAD Kab Gresik Tahun Anggaran 2000 - 2009
Sumber : Kantor Pemda Gresik Jatim
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa pada tahun 2000, perolehan pajak sebesar Rp12.171.239.586,75 dan sampai di
tahun 2009 perolehan pajak mencapai Rp63.417.194.147,66. Hasil pemungutan pajak yang dilakukan Pemda Kab Gresik dalam
sepuluh terakhir ini 2000 – 2009 selalu meningkat, walaupun di tahun 2007 target yang telah ditetapkan sebesar
No Tahun PAJAK
PAD
Target Realisasi
Target Realisasi
1 2000
8.172.500.000,00 12.171.239.586,75
10.562.114.403,50 15.933.834.270,57
2 2001
16.905.000.000,00 18.219.237.244,58 25.920.352.000,00
27.599.586.984,27 3
2002 18.904.000.000,00 21.635.212.521,75
35.784.476.000,00 40.745.979.995,36
4 2003
20.821.000.000,00 27.071.111.087,66 40.385.160.000,00
46.282.025.900,49 5
2004 31.747.000.000,00 40.971.802.307,91
71.148.106.000,00 77.110.638.933,99
6 2005
39.427.000.000,00 46.107.400.854,29 81.815.016.600,00 87.961.119.316,82
7 2006
47.116.000.000,00 52.232.611.349,60 86.596.007.236,46 101.612.882.106,89 8
2007 55.711.000.000,00 54.447.121.819,36 115.762.898.716,00 117.461.704.186,47
9 2008
55.895.000.000,00 60.863.444.601,81 128.022.893.572,00 138.756.983.539,80 10
2009 58.243.000.000,00 63.417.194.147,66 157.633.849.936,00 168.302.821.579,56
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Rp55.711.000.000,00 tidak terealisasi karena hanya mampu terealisasi sebesar Rp54.447.121.819,36.
Adapun jenis- jenis pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah kabupaten Gresik adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak
hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galin gol C, pajak parker dan pajak
pengambilan sarang burung walet. Dari hasil pemungutan pajak tersebut maka menjadi
kewenangan bagi daerah untuk mengelolanya karena hal tersebut merupakan keleluasaan pemerintah daerah, jadi dari perpajakan
ini pemerintah daerah dapat menetapkan dan mengendalikan tarif pajak yang ada di daerahnya.
b Retribusi Daerah Retribusi daerah sebagaimana halnya pajak daerah
merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah yang diharapakan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan
pemerintah dan pembangunan daerah, untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Daerah kabupaten kota
diberi peluang dalam menggali potensi sumber-sumber keuangannya dengan menetapkan jenis retribusi selain yang telah
ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Tabel 4.8 Rekapitulasi Retribusi Daerah dan PAD Kab Gresik
Tahun Anggaran 2000 – 2009
Sumber : Kantor Pemda Gresik Jatim
Tidak seperti halnya pajak daerah, perolehan retribusi daerah justru mengalami fluktuasi pada tahun 2003 dan 2009 dengan
nilai Rp 7.024.583.105,64 dan Rp 19.041.401.808,19.
c Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ini terdiri
dari bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah dan bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan
milik pemerintah. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pengelolaan
dan Pendapatan Daerah Kabupaten Gresik, bagian laba atas No Tahun
Retribusi PAD
Target Realisasi
Target Realisasi
1 2000
1.838.025.000,00 2.587.452.543,98
10.562.114.403,50
15,933,834,270.57
2 2001
5.635.323.000,00 5.866.069.605,65
25.920.352.000,00
27,599,586,984.27
3 2002
6.487.750.000,00 7.316.129.291,83
35.784.476.000,00
40,745,979,995.36
4 2003
7.170.000.000,00 7.024.583.105,64
40.385.160.000,00
46,282,025,900.49
5 2004
28.069.554.000,00 27.802.166.377,35 71.148.106.000,00
77,110,638,933.99
6 2005
27.948.066.600,00 30.753.625.806,01 81.815.016.600,00
87,961,119,316.82
7 2006
31.262.964.953,00 35.720.750.494,58 86.596.007.236,46
101,612,882,106.89
8 2007
40.892.884.974,00 43.065.227.531,76
115.762.898.716,00
117,461,704,186.47
9 2008
51.657.252.129,00 54.339.010.549,71
128.022.893.572,00
138,756,983,539.80
10 2009
15.245.784.629,00 19.041.401.808,19
157.633.849.936,00
168,302,821,579.56
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
penyertaan modal pada perusahaan milik daerah diperoleh dari PDAM, PD. BPR Kabupaten Gresik bank pasar dan PT. Gresik
Migas. Sedangkan bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik pemerintah diperoleh dari PT. Bank Jatim dan
PT. BPR. Tabel 4.9
Rekapitulasi hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Kabupaten Gresik Tahun Anggaran 2000 – 2009
Sumber : Kantor Pemda Gresik Jatim
Dari tabel diatas juga terlihat bahwa tidak semua target yang telah ditetapkan pemda Gresik mampu direalisasikan. Pada tahun
2000 saja target Rp 24.500.000,00 hanya terealisasai sebesar Rp2.000.000,00. Hal yang sama juga terjadi di tahun 2008 dan
2009. Berbeda halnya dengan pajak daerah yang setiap tahunnya selalu meningkat, Laba BUMD justru mengalami penurunan
No Tahun
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
PAD Target
Realisasi Target
Realisasi 1
2000 24.500.000,00 2.000.000,00
10.562.114.403,50 15,933,834,270.57
2 2001 248.331.000,00
248.331.730,74 25.920.352.000,00
27,599,586,984.27 3
2002 306.476.000,00 451.765.800,44
35.784.476.000,00 40,745,979,995.36
4 2003 478.000.000,00
566.352.212,09 40.385.160.000,00
46,282,025,900.49 5
2004 623.192.000,00 609.121.437,67
71.148.106.000,00 77,110,638,933.99
6 2005 970.000.000,00 1.050.086.508,98 81.815.016.600,00
87,961,119,316.82 7
2006 958.297.283,46 1.093.462.355,31 86.596.007.236,46
101,612,882,106.89 8
2007 770.194.734,00 821.041.063,47 115.762.898.716,00 117,461,704,186.47
9 2008
2.154.137.200,00 1.124.137.338,81 128.022.893.572,00 138,756,983,539.80 10
2009 6.194.426.200,00 1.338.868.250,07 157.633.849.936,00 168,302,821,579.56
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
ditahun 2008 dari Rp1.093.462.355,31 turun menjadi Rp821.041.063,47.
d Lain-lain PAD yang sah Lain-lain PAD yang sah, meliputi : Hasil penjualan kekayaan
daerah yang tidak dipisahkan, Jasa giro, Pendapatan bunga, Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing
dan Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh daerah.
Tabel 4.10 Rekapitulasi Lain – lain PAD yang sah dan PAD
Tahun 2000 – 2009
Sumber : Kantor Pemda Gresik Jatim
Dari hasil rekapitulasi Lain – lain PAD yang sah tahun anggaran 2000 – 2009 terlihat bahwa target yang tidak mampu
direalisasikan adalah pada tahun 2003 – 2005. Dimana pada tahun 2003 target Rp 11.916.160.000,00 hanya mampu terealisasi
No Tahun Lain – lain PAD yang sah
PAD Target
Realisasi Target
Realisasi 1
2000 527.089.403,50 1.173.142.139,84
10.562.114.403,50 15,933,834,270.57
2 2001 3.131.698.000,00
3.265.948.403,30 25.920.352.000,00
27,599,586,984.27 3
2002 10.086.250.000,00 11.342.872.381,34 35.784.476.000,00 40,745,979,995.36
4 2003 11.916.160.000,00 11.619.979.495,10 40.385.160.000,00 46,282,025,900.49
5 2004 10.708.360.000,00 7.727.548.811,06 71.148.106.000,00 77,110,638,933.99
6 2005
13.469.950.000,00 10.050.006.147,54 81.815.016.600,00 87,961,119,316.82 7
2006 7.258.745.000,00 12.566.057.907,40 86.596.007.236,46 101,612,882,106.89 8
2007 18.388.819.008,00 19.128.313.771,88 115.762.898.716,00 117,461,704,186.47
9 2008 18.316.504.243,00 22.430.391.049,47 128.022.893.572,00 138,756,983,539.80
10 2009 77.950.639.107,00 84.505.357.373,64 157.633.849.936,00 168,302,821,579.56
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
Rp11.619.979.495,10. Untuk tahun 2004 dan 2005, masing- masing target adalah Rp10.708.360.000,00 dan
Rp13.469.950.000,00 dengan realisasi Rp 7.727.548.811,06 dan Rp 10.050.006.147,54.
4.2 Analisis Hasil Penelitian