bantuan pusat dihapus dan digantikan dengan dana perimbangan yang intinya bahwa daerah otonom yang menerima dana perimbangan
memiliki kewenangan penuh untuk mengelola dan menggunakannya. Sedangkan sebelum dikeluarkannya undang-undang otonomi
daerah tahun 1999, sumber keuangan daerah, baik propinsi, kabupaten, maupun kotamadya menurut UU Nomor 5 Tahun 1974 adalah sebagai
berikut: 1. Penerimaan Asli Daerah PAD
2. Bagi hasil pajak dan non pajak 3. Bantuan Pusat APBN untuk daerah tingkat I dan tingkat II
4. Pinjaman daerah 5. Sisa lebih anggaran tahun lalu
6. Lain-lain penerimaan daerah yang sah.
2.2.4 Pendapatan Asli Daerah
Berkaitan dengan penelitian tentang PAD dan sebagaimana telah diuraikan diatas salah satu bentuk penerimaan daerah adalah dalam
bentuk Pendapatan Asli Daerah PAD, maka berikut akan diuraikan tentang PAD beserta komponen yang berpengaruh.
Pada era otonomi daerah dimana sistem pemerintah masih berbentuk sentralisasi ternyata membawa dampak kurang baik pada
pembangunan daerah. Hal ini terlihat dengan terhambatnya kebebasan daerah dalam mengembangkan segala potensi yang dimiliki oleh
daerahnya dan dampak lainnya yang merugikan adalah tingginya tingkat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat. Hal ini disebabkan besarnya andil dan intervesi yang diberikan oleh pemerintah
pusat terhadap jalannya pemerintahan di tiap daerah. Dan kini setelah otonomi daerah, sistem pemerintahan tidak lagi
berupa sentralisasi tapi telah berubah menjadi desentralisasi. Artinya dearah telah memiliki kewenangan untuk mengembangkan segala
potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut. Dalam pelaksanaanya daerah harus lebih mandiri dalam mengelola berbagai bentuk penerimaan dan
pengeluarannya. Untuk dapat menjalankan pemerintahannya pemerintah daerah diharapkan dapat mengoptimalkan pendapatan asli daerah.
Menurut Undang – undang No 34 tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah:
“ Pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber–sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut
berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku “ Juli Panglima Saragih, 2003 : 73 .
Adapun sumber Pendapatan Asli Daerah terdiri dari :
a Pajak Daerah 1. Pengertian Pajak Daerah
Dalam Ketentuan Umum Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa
imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan di daerah.
Menurut Davey 1988:39-40. Perpajakan daerah dapat diartikan sebagai:
a. pajak yang dipungut oleh Pemerintah Daerah dengan pengaturan dari daerah sendiri
b. pajak yang dipungut berdasarkan Peraturan Nasional tetapi penetapan tarifnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah
c. pajak yang ditetapkan danatau dipungut oleh Pemerintah Daerah
d. pajak yang dipungut dan di administrasikan oleh Pemerintah Pusat tetapi hasil pungutannya dibagi hasilkan dengan atau
dibebani pungutan tambahan opsen oleh Pemerintah Daerah.
Mamesah mendefinisikan pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh daerah menurut peraturan pajak yang ditetapkan
oleh daerah untuk pembiayaan rumah tangganya sebagai badan hukum publik Mamesah.1995:98.
Beberapa ahli lainnya mendefinisikan pajak sebagai berikut:
Menurut Adriani 2003:17, pajak adalah iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang
wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.
Menurut Soemitro 2002:74, pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat
dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontra prestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah
peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk
public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Sedangkan menurut Anderson Sommerfeld 2003:54, pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke
sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih
dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk
menjalankan pemerintahan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
2. Ciri – ciri pajak daerah Dari berbagai definisi yang diberikan terhadap pajak baik
pengertian secara ekonomis pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah atau pengertian secara
yuridis pajak adalah iuran yang dapat dipaksakan dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang terdapat pada pengertian pajak
antara lain sebagai berikut: a. Pajak dipungut berdasarkan undang-undang
Asas ini sesuai dengan perubahan ketiga UUD 1945 pasal 23A yang menyatakan pajak dan pungutan lain yang
bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam undang-undang.
b. Tidak mendapatkan jasa timbal balik konraprestasi perseorangan yang dapat ditunjukkan secara langsung.
Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan melalui jalan yang sama kualitasnya dengan
orang yang tidak membayar pajak kendaraan bermotor. c. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan
umum pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin maupun pembangunan.
d. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan
apabila wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber