memiliki kadar minimal 95 dan spiritus bakar yang memiliki kadar 94. Mutu dipantau oleh Balai Penelitian Kimia Departemen Perindustrian dan PT.
Sucoffindo Indonesia. Bahan baku yang digunakan dalam produksi gula pasir adalah tebu
400.000-500.000 ton per tahun. Dengan bahan baku tersebut dapat dihasilkan gula SHS ± 35.000 ton per tahun dengan rendemen antara 7,0 - 8,5. Bahan
pembantu yang digunakan dalam proses produksi adalah batu gamping dan belerang. Bahan baku yang digunakan dalam produksi spiritus adalah tetes dari
PG. Madukismo ± 30.000 ton per tahun. Alkohol yang dihasilkan ± 8 juta liter per tahun. Alkohol ini dipasarkan sebagai alkohol murni dan spiritus bakar. Bahan
pembantu yang digunakan dalam produksi spiritus yaitu pupuk urea, NPK dan asam sulfat.
Masa produksi untuk gula pasir sekitar 5 sampai 6 bulan per tahun 24 jamhari. Produksi dilakukan terus menerus, antara bulan Mei sd Oktober.
Selain bulan tersebut digunakan untuk memelihara mesin pabrik servis, revisi, perbaikan, penggantian, dll. Sedangkan masa produksi untuk spiritus sekitar 9
sampai 11 bulan per tahun 24 jamhari.
E. Personalia
PT Madubaru menggolongkan karyawan berdasarkan pada sistem pengupahan yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap
digolongkan menjadi dua yaitu karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana. Karyawan tidak tetap digolongkan menjadi dua yaitu karyawan kerja waktu
tertentu KKWT yang hanya bekerja pada masa produksi serta karyawan borongan yang hanya bekerja bila ada pekerjaan borongan.
Sistem pengupahan karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana diatur tersendiri dalam PKB antara Serikat Pekerja dengan Direksi. Sistem pengupahan
untuk KKWT dan karyawan borongan mengacu pada upah minimum propinsi yang berlaku. Jumlah karyawan pimpinan 60 orang dan karyawan pelaksana
berjumlah 387 orang. Jumlah karyawan KKWT adalah 1.386 orang dan jumlah karyawan borongan tebang dan garap kebun adalah ± 3.000 orang.
F. Sumber Modal Perusahaan
Sumber dana perusahaan berasal dari saham dan kredit bank. Pada awal berdiri 75 saham dimiliki Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan 25 saham
dimiliki pemerintah RI yaitu Departemen Pertanian RI. Namun saat ini telah diubah menjadi 65 milik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan 35 milik
pemerintah yang dikuasakan kepada PT. Rajawali Nusantara Indonesia BUMN. Kredit didapatkan dari bank pemerintah digunakan untuk operasional dan
investasi. Kapasitas PG. Madukismo pada desain awal mampu memproduksi 1.500
ton tebu perhari tth. Pada tahun 1976 ditingkatkan menjadi 2.500 tth. Tahun
1992 ditingkatkan lagi menjadi 3.000 tth, serta tahun 2006 hingga sekarang kapasitas ditingkatkan menjadi 3.500 tth. Sedangkan kapasitas PS. Madukismo
pada tahun 1976 yaitu 15.000 liter alkohol per hari. Sejak tahun 2002 ditingkatkan menjadi 25.000 liter alkohol per hari.
G. Pemasaran Produk
Tahun 1998 sampai sekarang gula hasil produksi PG. Madukismo dijual bebas. Gudang gula di PG. Madukismo ada 2 buah yaitu gudang gula A dan
gudang gula B. Gudang gula A memiliki kapasitas 150.000 kubik dan gudang gula B memiliki kapasitas 50.000 kubik. Alkohol dan spiritus pemasarannya juga
diatur sendiri oleh perusahaan melalui distributor. Distributor berasal dari berbagai daerah yaitu Yogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya, Tegal dan Jakarta.
Penjualan produk oleh PT. Madubaru dilakukan secara tunai dan kredit. Harga jual untuk alkohol dan spiritus ditetapkan sesuai harga pasar. Alkohol
merupakan barang kena cukai BKC yang tarif cukainya sesuai ketentuan pemerintah yaitu sebesar Rp20.000liter.
32
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN