Keterampilan Proses Sains Diskripsi dan Analisis Data

dilanjutkan pada bulan Agustus 2014 karena pada bulan Juni-Juli disekolah sedang dilaksanakan ujian semester dan bertepatan dengan libur Ramadhan dan libur Idul Fitri. Di SMA Negeri 1 Kasihan penelitian dilakukan pada tanggal 8 Agustus-12 Agustus 2014 dengan jumlah guru yang dites ada 4 orang. Sekolah yang terakhir yaitu SMA Stela Duce Bantul, penelitian dilakukan pada tanggal 9 Agustus dan 16 Agustus dengan jumlah guru yang dites adalah 2 orang.

B. Data

Tes ini diikuti oleh 25 guru dari beberapa SMA di daerah Bantul. Guru tersebut terdiri dari guru mata pelajaran fisika, biologi dan kimia. Waktu pengerjaan soal tersebut adalah 30 menit.

C. Diskripsi dan Analisis Data

Bagian ini akan didiskripsikan keadaan jawaban guru IPA SMA yaitu guru mata pelajaran fisika, biologi dan kimia atas instrument tentang keterampilan proses sains terpadu yang terbagi dalam beberapa aspek.

1. Keterampilan Proses Sains

Instrument yang digunakan untuk mengukur sejauhmana keterampilan proses sains terpadu pada guru terdiri dari 5 aspek. Oleh karena itu, keterampilan proses sains terpadu yang dimiliki guru dibahas dalam setiap aspek dan secara keseluruhan aspek keterampilan proses sains terpadu. Berikut adalah tabel keterampilan proses sains terpadu pada guru: Tabel 4.1. Keterampilan Proses Sains Terpadu Pada Guru IPA SMA di Bantul No Aspek S.D 1 Mengidentifikasi variabel 58,00 70,95 9,88 2 Mendefinisikan Variabel Operasional 74,40 3 Merumuskan Hipotesis 67,33 4 Merancang eksperimen 70,00 5 Menginterpretasi data 85,00 Keterangan: = rata-rata skor guru setiap aspek = rata-rata skor guru seluruh aspek keterampilan proses sains terpadu S.D = Standar Deviasi Berdasarkan tabel 4.1 di atas, didapatkan rata-rata skor guru terkait keterampilan proses sains adalah 70,95 dengan standar deviasi 9,88 . Maka dapat dikatakan bahwa guru IPA beberapa SMA di Kabupaten Bantul memiliki tingkat penguasaan keterampilan proses sains yang baik. Dengan nilai standar deviasi 9,88 merupakan nilai yang cukup besar dari rata-rata skor guru. Dapat dikatakan bahwa rata-rata skor guru pada setiap aspek adalah menyebar, yaitu ada perbedaan di setiap aspeknya. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keterampilan yang sangat dipahami guru dan cukup dipahami oleh guru. Aspek yang sangat dipahami oleh beberapa guru SMA di Bantul adalah interpretasi data dengan rata-rata skor guru paling tinggi. Dan aspek yang cukup dipahami oleh beberapa guru IPA di Bantul adalah aspek mengidentifikasi variabel dengan rata-rata skor paling rendah. Setelah dilihat keterampilan proses secara keseluruhan, selanjutnya dapat diketahui penguasaan guru pada setiap aspek pada keterampilan proses sains. Pada aspek mengidentifikasi variabel, rata-rata skor guru adalah 58,00 maka dapat dikatakan bahwa guru memiliki tingkat keterampilan yang cukup dalam mengidentifikasi variabel. Pada aspek mendefinisikan variabel operasional, rata-rata skor guru adalah 74,40 maka dapat dikatakan bahwa tingkat keterampilan beberapa guru IPA SMA di Bantul pada aspek mendefinisikan variabel operasional adalah baik. Untuk aspek merumuskan hipotesis, rata-rata skor guru adalah 67,33 , dapat dikatakan bahwa beberapa guru IPA SMA di Bantul memiliki tingkat keterampilan yang cukup pada aspek merumuskan hipotesis. Pada aspek merancang eksperimen, rata-rata skor guru adalah 70,00 maka dapat dikatakan bahwa guru memiliki keterampilan yang baik dalam aspek merancang eksperimen. Pada aspek interpretasi data, rata-rata skor guru adalah 85,00 maka dapat dikatakan bahwa dalam aspek interpretasi data guru IPA di Bantul dalam katergori sangat baik.

2. Keterampilan Proses Sains Setiap Aspek a. Mengidentifikasi Variabel