Analisis Data Keterampilan proses sains guru IPA beberapa SMA di Kabupaten Bantul.

Tujuan Contoh soal Merencakanan penyelidikan untuk menguji hipotesis Seorang ahli Biologi menguji hipotesa berikut: Semakin banyak jumlah vitamin yang diberikan kepada seekor tikus, semakin cepat tikus tersebut tumbuh. Bagaimana ia dapat mengukur pertumbuhan tikus tersebut? A Mengukur kecepatan tikus berlari B Mengukur banyaknya latihan yang dilakukan oleh tikus C Mengukur berat tikus setiap hari D Mengukur jumlah vitamin yang dimakan oleh tikus

G. Analisis Data

Melalui hasil jawaban atas tes tersebut maka dapat diketahui tingkat keterampilan proses sains oleh guru IPA. Data akan dianalisis secara kuantitatif untuk tiap aspek sehingga akan diperoleh jawaban benar dan salah untuk masing-masing guru. Untuk setiap jawaban guru, jika benar diberi skor 1 dan jika salah diberi skor 0. Kemudian jawaban guru tersebut dikelompokkan berdasarkan masing-masing aspek dihitung skor setiap guru serta dibuat presentase. Kemudian dihitung rata-rata skor seluruh guru untuk setiap aspek keterampilan proses sains terpadu. Berikut adalah tabel yang digunnakan untuk menghitung skor rata-rata guru untuk setiap aspek dalam keterampilan proses sains terpadu. Tabel 3.3. Tabel untuk jawaban guru untuk setiap aspek Nama Guru Aspek Skor Skor No item No item Keterangan : Skor = skor mentah guru Skor = skor guru dalam bentuk persen Skor = 100 = rata-rata skor guru setiap aspek = ∑ Hasil dari analisis di atas digunakan untuk menganalisis tingkat penguasaan guru IPA SMA pada setiap aspek dalam keterampilan proses sains terpadu dengan melihat kualifikasi berdasarkan tabel 5 Kualifikasi Tingkat Keterampilan Proses Sains Guru IPA. Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat penguasaan keterampilan proses sains terpadu terhadap keseluruhan aspek maka dilihat nilai rata-rata skor guru dari nilai rata-rata skor guru untuk setiap aspek. Kemudian berdasarkan hasil tersebut dapat digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan guru IPA SMA di Kabupaten Bantul terhadap keterampilan proses sains terpadu dengan cara mengklasifikasikan nilainya menggunakan tabel 5 Kualifikasi Tingkat Keterampilan Proses Sains Guru IPA. Kemudian, berdasarkan rata-rata skor guru untuk setiap aspek dapat digunakan untuk menentukan standar deviasinya. Jika nilai standar deviasi besar terhadap rata-rata skor guru untuk setiap aspek maka dapat dikatakan bahwa tingkat penguasaan keterampilan proses sains terpadu oleh guru IPA SMA di Kabupaten Bantul adalah menyebar. Artinya ada aspek keterampilan yang dikuasai dan ada yang belum dikuasai. Berikut tabel untuk melihat tingkat penguasaan guru IPA SMA terhadap keterampilan proses sains. Tabel 3.4. Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains Guru IPA SMA di Kabupaten Bantul Aspek S.D Keterangan: = rata-rata skor guru setiap aspek =rata-rata skor guru seluruh aspek keterampilan proses sains = ∑ S.D = Standar deviasi Tingkat penguasaan guru IPA beberapa SMA di Kabupaten Bantul terhadap keterampilan proses sains baik setiap aspek maupun keseluruhan dikategorikan dalam 5 kategori yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang. Berikut tabel kategori tingkat penguasaan keterampilan proses sains : Tabel 3.5. Kualifikasi Tingkat Penguasaan Keterampilan Proses Sains Guru IPA Rata-Rata Skor Tingkat Penguasaan ≥ 80 Sangat Baik 68-79 Baik 56-67 Cukup 46-55 Kurang ≤ 45 Sangat Kurang Berdasarkan hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui aspek apa saja yang sudah dikuasi guru persentase tinggi maupun aspek mana saja yang masih lemah oleh guru. Untuk mengetahui kesalahan jawaban yang banyak terjadi pada guru, maka jawaban guru pada setiap item soal dibuat presentase. Tabel yang digunakan untuk mengetahui jawaban guru adalah sebagai berikut: Tabel 3.6. Jawaban Guru Aspek No item soal Jawaban Guru a b c d Keterangan: a = persentase jumlah guru menjawab pilihan a b = persentase jumlah guru menjawab pilihan b c = persentase jumlah guru menjawab pilihan c d = persentase jumlah guru menjawab pilihan d persentase jumlah guru menjawab = ℎ ℎ ℎ ℎ 100 32 BAB IV DATA DAN ANALISIS

A. Pelaksanaan Penelitian