Pengaruh Suhu Reaksi dan Produksi Biodiesel Berke- Transesterification of

2 satu fasa, karena co-solvent mampu melarutkan dengan sempurna baik alkohol maupun trigliserida [5]. Co-solvent yang dipilih harus sebaiknya benar-benar larut baik dalam alkohol maupun sumber asam lemak. Co-solvent yang dipilih sebaiknya memiliki titik didih kurang dari 120 o C untuk membantu pemisahan solvent setelah reaksi sempurna. Lebih diutamakan apabila co-solvent memiliki titik didih yang mendekati titik didih alkohol. Co-solvent yang lebih diutamakan adalah yang berasal dari golongan cyclic ether seperti tetrahidrofuran THF, dietil eter, metiltertiaributileter, diisopropil eter, dan 1,4-dioxane. Co-solvent yang dipakai hendaknya anhidrat [6]. Tabel 1.1 menunjukkan beberapa penelitian terdahulu tentang pembuatan biodiesel dengan co- solvent. Tabel 1.1 Penelitian-penelitian Terdahulu Tentang Pembuatan Biodiesel dengan Co- Solvent No. Judul Variabel Hasil Penelitian 1. Optimization of Biodiesel Production freom Waste Vegetable Oil Assisted by Co-Solvent and Microwave Using A Two- Step Process [7] Variabel tetap : waktu reaksi 12,5 menit; daya microwave 300 W Variabel berubah : rasio alkohol minyak 3 : 1; 6 : 1; 9 : 1; 12 : 1; 15 : 1; jumlah katalis 0,5; 0,75; 1,0; 1,25; 1,5; suhu reaksi 323 – 343 K Yield tertinggi : 97,4

2. Pengaruh Suhu Reaksi dan

Rasio CPO Metanol ter- hadap Karakteristik Pro- duk pada Pembuatan Bio- diesel dengan Co-solvent Dietil Eter [5] Variabel tetap : katalis 0,5 berat; rasio co-solvent metanol 2 : 1; waktu reaksi 1 jam Variabel berubah : suhu 30; 45; 60 o C; rasio CPO Metanol 1 : 3; 1 : 6; 1 : 9; 1 : 12 Densitas : 0,8742 – 0,8948 grcm 3 Viskositas Kinematik : 4,3916 – 9,8063 cSt Titik nyala : 98 – 166 o C Titik tuang : 6 – 12 o C 3. Biodiesel dari Minyak Ja- rak Pagar dengan Variasi Penambahan Co-solvent dan Waktu Reaksi [8] Variabel tetap : suhu esterifikasi 60 o C; rasio minyak metanol 1 : 6 Variabel berubah : rasio THF metanol 0 : 1; 1 : 1; 2 : 1; waktu transesterifikasi 2; 4; 6; 8; 10 Yield tertinggi, 94,79 pada rasio THF Metanol 2 : 1, waktu 10 menit

4. Produksi Biodiesel Berke-

murnian Tinggi dari CPO dengan THF Fast Single- Phase Process [9] Variabel tetap : suhu 30 o C; tekanan 1 atm Variabel berubah : rasio THF Metanol 0 : 1; 1 : 1; 2 : 1 vv; waktu reaksi 2 ; 6; 10; 15; 60 Yield : bervariasi anta-ra 85,96 – 97,32 Universitas Sumatera Utara 3 menit; rasio minyak metanol 1 : 6; 1 : 10; 1 : 15; 1 : 20; jumlah katalis NaOH 0,5; 1,3 berat No. Judul Variabel Hasil Penelitian

5. Transesterification of

Rapeseed Oil with Methanol in Presence of Various Co-Solvents [10] Variabel berubah : suhu 293 – 313 K; jenis co-solvent THF; dietil eter; tert-butyl methyl ether; diisopropyl ether; dibutyl ether; acetone; rasio metanol minyak 12 : 1; 9 : 1; 6 : 1; rasio metanolcosolvent 1 : 0,5; 1 : 1; 1 : 1,5; 1 : 2; agitation rate 500; 700; 900; 1100 rpm; jenis katalis KOH; BaOH 2 ; LiOH; p-TSA; ZnCL 2 ; AlCL 3 ; BF 3 ; jumlah katalis 0,5; 0,7; 1,0 Yield : bervariasi anta-ra 76,8 – 98,3 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Encinar, dkk. pada tahun 2010, pemakaian dietil eter sebagai co-solvent pada pembuatan biodiesel dari rapseed oil memberikan yield 97,6 . Selain itu, Setyopratomo, dkk. pada tahun 2008, menyatakan bahwa pembuatan biodiesel dengan memakai co-solvent dietil eter pada pembuatan biodiesel dari minyak nabati menghasilkan biodiesel yang unggul dalam hal densitas, viskositas, harga titik nyala, harga titik tuang, dan kandungan sulfur namun memiliki indek setan yang agak rendah.

1.2 PERUMUSAN MASALAH