14
4. Alkali fusion
Hidrolisa ini dilakukan tanpa menggunakan air pada suhu tinggi, misalnya dengan menggunakan NaOH padat.
5. Hidrolisa dengan enzym
Hidrolisa ini dilakukan dengan menggunakan enzim sebagai katalis, enzim yang digunakan dihasilkan dari mikroba seperti enzim
α-amilase yang dipakai untuk hidrolisis pati menjadi glukosa dan maltosa Groggins, 1958.
α-amilase yang diperoleh dari bacillus subtilis menghidrolisis pati dengan hasil utama maltoheksosa, maltopentaosa, dan sedikit glukosa 4-5
Sari, 2010.
2.1.9. Fermentasi
Kata fermentasi berasal dari bahasa latin “Fervere” yang berarti merebus to boil. Arti kata dari bahasa latin tersebut dapat dikaitkan dengan
kondisi cairan bergelembung atau mendidih. Keadaan ini disebabkan adanya aktivitas ragi pada ekstraksi buah-buahan atau biji-bijian. Gelembung-gelembung
karbondioksida dihasilkan dari katabolisme anaerobic terhadap kandungan gula. Fermentasi pada umumnya mempunyai pengertian suatu proses terjadinya
perubahan kimia pada suatu substrat organic melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroba, walaupun dalam beberapa hal dapat juga terjadi tanpa
adanya sel-sel hidup mikroba. Bahan-bahan yang mengandung sakarin atau glukosa dapat
langsung di fermentasi, akan tetapi bahan yang mengandung pati dan selulosa harus dihidrolisis terlebih dahulu menjadi komponen yang sederhana. Meskipun
pada dasarnya fermentasi dapat langsung menggunakan enzim tetapi saat ini industry fermentasi masih memanfaatkan mikroorganisme karena cara ini jauh
lebih mudah dan murah, mikroba yang banyak digunakan dalam proses fermentasi adalah khamir Krisno, 2002.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.1.10 Pertumbuhan Mikroorganisme
Pertumbuhan sel merupakan puncak aktivitas fisiologik yang saling mempengaruhi secara beraturan. Proses pertumbuhan ini sangat kompleks
mencakup pemasukan nutrient dasar dari lingkungan ke dalam sel, konversi bahan –bahan nutrient menjadi energi dan berbagai konstituen sel yang vital serta
perkembangbiakan. Pertumbuhan mikroorganisme dapat ditandai dengan peningkatan jumlah dan masa sel, sedangkan kecepatan pertumbuhan tergantung
pada lingkungan fisik dan kimianya. Pertumbuhan mikroorganisme dapat digambarkan sebagai kurva berikut :
Gambar 2.4. Kurva Pertumbuhan Jasad Renik
Keterangan gambar : a.
Fase adaptasi Fase ini adalah waktu penyesuaian suatu mikroorganisme yang
dipindahkan ke media lain yang berbeda dari media asalnya. Lamanya fase ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Medium dan lingkungan pertumbuhan
Jika nutrient yang tersedia dan kondisi lingkungan yang baru sangat berbeda dengan sebelumnya, diperlukan waktu penyesuaian untuk
mensintesa enzim – enzim yang dibutuhkan untuk metabolisme. 2.
Jumlah inokulum Jumlah awal sel yang semakin tinggi akan mempercepat fase adaptasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
b. Fase pertumbuhan awal
Setelah mengalami fase adaptasi, sel mulai membelah dengan kecepatan yang masih rendah karena baru selesai tahap penyesuaian diri.
c. Fase pertumbuhan logaritmik
Sel jasad renik membelah dengan cepat dan konstan, dimana pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya, seperti pH,
kandungan nutrient, suhu dan kelembaban udara. Pada fase ini sel membutuhkan energi lebih banyak dari fase lainnya dan juga paling sensitive
terhadap keadaan lingkungan. d.
Fase pertumbuhan lambat Pada fase ini pertumbuhan populasi jasad renik diperlambat karena
beberapa sebab : 1.
Zat nutrisi didalam medium sudah sangat berkurang. 2.
Adanya hasil – hasil metabolisme yang mungkin beracun atau dapat menghambat pertumbuhan jasad renik.
e. Fase pertumbuhan statis
Pada fase ini, jumlah populasi sel tetap, karena jumlah sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Ukuran sel menjadi lebih kecil,
karena sel terus membelah sementara nutrisi yang ada semakin berkurang. Pada fase ini sel menjadi lebih tahan terhadap keadaan ekstrim seperti panas,
dingin, radiasi, dan bahan kimia. f.
Fase menuju kematian dan Fase kematian Pada fase ini sebagian populasi jasad renik mulai mengalami
kematian karena beberapa sebab, yaitu : 1.
Nutrient didalam medium sudah habis 2. Enargi cadangan didalam sel habis Yuliana, 2005.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
2.1.11. Bacillus subtilis