Saccharomyces cereviceae Pembuatan Starter

18 Tabel 2.4. Klasifikasi Bacillus subtilis Kingdom Divisi Kelas Ordo Familia Genus Species Bacteria Firmicutes Bacilli Bacillales Bacillaceae Bacillus Bacillus subtilis Anonimous, 2010

2.1.12. Saccharomyces cereviceae

Istilah khamir umunya digunakan untuk menyebutkan bentuk- bentuk mikroorganisme yang menyerupai jamur dari kelompok Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi uniseluler dengan bentuk ovoid atau spheroid. Saccharomycess cerevisiae merupakan khamir yang paling popular dalam pengolahan makanan. Khamir ini telah lama digunakan dalam industri wine dan bir. Dalam bidang pangan, khamir digunakan dalam pengembangan adonan roti dan dikenal sebagai ragi roti. Penggunaan dalam produksi etanol secara fermentasi telah banyak dikembangkan di beberapa negara, seperti Brasil, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. Hal ini disebabkan karena Saccharomycess cerevisiae dapat memproduksi etanol dalam jumlah besar dan mempunyai toleransi terhadap alkohol yang tinggi. Selain Saccharomycess cerevisiae, Zymomonas mobilis juga sangat potensial, namun bakteri ini perlu dikembangkan lebih lanjut, karena toleransinya yang rendah terhadap garam dalam media dan membutuhkan media yang steril, sehingga menyulitkan untuk aplikasi skala industri. Oleh karena itu Saccharomycess cerevisiae adalah mikroorganisme penghasil ethanol yang paling dikenal saat ini Anonimous,2010. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 Adapun sifat – sifat dari Saccharomyces Cereviceae antara lain adalah : a. Berbentuk bulat ellips. b. Tidak berflagella. c. Tidak mempunyai klorofil. d. Dapat membentuk spora. Tabel 2.5. Klasifikasi Saccharomycess Cereviceae Kingdom Divisi Kelas Ordo Familia Genus Species Fungi Eumycophyta Ascomycetes Saccharomycetales Saccharomycetaceae Saccharomycess Saccharomycess cereviceae Anonimous, 2010

2.1.13. Pembuatan Starter

Starter adalah susunan bakteri dalam jumlah yang cukup banyak untuk ditambahkan dalam suatu larutan bahan mentah yang sudah disiapkan untuk proses fermentasi. Banyaknya starter adalah sekitar 3 – 10 dari bahan yang akan difermentasi. Faktor – faktor yang mempengaruhi pembuatan starter diantaranya adalah : a. Temperatur b. Waktu c. Adanya penambahan pupuk d. Vitamin Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 20 Penyiapan Starter antara lain : a. Regenerasi kultur Pertumbuhan optimum dapat dicapai bila kultur dalam keadaan segar sebelum diinokulasi. Untuk itu kultur yang akan digunakan diinokulasikan pada media agar miring selama 48 jam. Selain itu regenerasi memungkinkan untuk mendapatkan kultur atau starter di fase ekponensial. Hal ini akan dapat mempersingkat masa adaptasi dan laju pertumbuhan optimal yang mungkin diperoleh dalam waktu relatif cepat. b. Starter dalam media cair Tujuan inokulasi dalam media cair adalah mengadakan adaptasi dengan medium yang digunakan. Komposisi media cair ini dibuat dengan basis konsentrasi substrat yang lebih encer Rahman, 1989.

2.2. Bahan Pendukung