Pati Glukosa Ethanol Tinjauan Umum

8 b Oligosakarida Merupakan polimer dari 2 – 10 monosakarida. Biasanya bersifat larut dalam air. Oligosakarida yang terdiri dari 2 molekul monosakarida disebut disakarida. Contoh dari disakarida adalah sukrosa. Oligosakarida diperoleh dari hasil hidrolisis polisakarida dengan bantuan enzim tertentu atau hidrolisis dengan asam. c Polisakarida Disusun oleh banyak molekul monosakarida. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai bahan penguat tekstur selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin. Dan sebagai sumber energi pati, glikogen, fruktan Winarno, 1994.

2.1.4. Pati

Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa sebagai produk fotosintesis dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras pera sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan Anonimous, 2010. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 9 Gambar 2.3. Rantai Pati http:wikipedia-pati.jpg

2.1.5. Glukosa

Glukosa adalah monosakarida yang paling banyak terdapat di alam sebagai produk dari proses fotosíntesis. Dalam bentuk bebas terdapat didalam buah – buahan, tumbuh – tumbuhan, madu, darah. Dalam bentuk ikatan terdapat sebagai glikosida didalam tubuh binatang, sebagai disakarida, dan polisakarida didalam tubuh tumbuhan. Glukosa juga dapat dihasilkan melalui hidrolisis polisakarida atau disakarida, dengan asam atau enzim. Sebagai aldoheksosa, glukosa memiliki 6 atom karbon didalam rantai molekulnya. Salah satu ujung rantai tersebut merupakan gugus aldehid. Atom – atom karbon nomor 2 sampai nomor 5 didalam rantai adalah gugus chiral. Dengan demikian terdapat 16 kemungkinan konfigurasi isomer pada glukosa. Semua konfigurasi isomer tersebut telah dikenal sebagian. Terdapat bebas dialam, sebagian yang lain harus dibuat secara sintesis Soebijanto, 1986.

2.1.6. Ethanol

Ethanol atau etil alkohol CH 3 CH 2 OH dikenal dengan nama alkohol. Merupakan suatu cairan tidak berwarna dengan bau yang khas, mudah menguap dan terbakar, warna api kebiruan serta larut sempurna dengan air. Pada umumnya terbuat dari bahan-bahan kimia proses sintesa dan bukan dari bahan organik proses fermentasi . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 10 Paling sering digunakan sebagai bahan bakar motor, terutama sebagai biofuel aditif untuk bensin. Dunia produksi ethanol untuk bahan bakar transportasi meningkat tiga kali lipat antara tahun 2000 dan 2007 dari 17 miliar menjadi lebih dari 52 miliar liter. Dari 2007 hingga 2008, pangsa pasar ethanol dalam penggunaan bahan bakar jenis bensin global meningkat dari 3,7 menjadi 5,4. Pada tahun 2009 produksi bahan bakar etanol di seluruh dunia mencapai 19,5 milyar galon 73,9 miliar liter. Ethanol digunakan secara luas di Brazil dan di Amerika Serikat, dan bersama-sama kedua negara bertanggung jawab atas 89 bahan bakar ethanol produksi dunia pada tahun 2009. Kebanyakan mobil di AS dapat berjalan pada campuran sampai dengan 10 ethanol, dan penggunaan bensin ethanol 10 yang diamanatkan di beberapa negara bagian Amerika Serikat dan kota-kota. Sejak tahun 1976 pemerintah Brazil telah membuatnya menjadi wajib untuk mengkombinasikan ethanol dengan bensin, dan sejak 2007, hukum campuran sekitar 25 ethanol dan 75 bensin E25. Selain itu, pada 2010 Brasil memiliki armada lebih dari 10 juta fleksibel bahan bakar kendaraan secara teratur menggunakan bahan bakar ethanol rapi dikenal sebagai E100 Anonimous,2010. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 11 Table 2.3. Produksi Bahan Bakar Ethanol Tahunan. Produksi Bahan Bakar Ethanol Per Tahun Menurut Negara2007-2009 Top 10 Negara Blok Regional Juta galon per Tahun Peringkat Dunia Negara Wilayah 2009 2008 2007 1 Amerika Serikat 10,750.00 9,000.00 6,498.60 2 Brazil 6,577.89 6,472.20 5,019.20 3 Uni Eropa 1,039.52 733.60 570.30 4 Cina 541.55 501.90 486.00 5 Thailand 435.20 89.80 79.20 6 Kanada 290.59 237.70 211.30 7 India 91.67 66.00 52.80 8 Kolumbia 83.21 79.30 74.90 9 Australia 83.21 26.40 26.40 10 Lainnya 247.27 - - Total Dunia 19,534.99 17,335.29 13,101.70 http:en.wikipedia.orgwikiEthanol_fuel. Ethanol mempunyai sifat – sifat fisik sebagai berikut : 1. Cairan tidak berwarna 2. Berbau khas, menusuk hidung 3. Mudah menguap 4. Titik didih 78,32 o C 5. Larut dalam air dan eter 6. Densitas pada 15 o C adalah 0,7937 7. Spesifik panas pada 20 o C adalah 0,579 calgr o C 8. Panas pembakaran pada keadaan cair adalah 328 Kcal 9. Viskositas pada 20 o C adalah 1,17 cp 10. Flash point adalah sekitar 70 o C. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 12 Sifat–sifat kimia ethanol : 1. Berat molekul adalah 46,07 grmol 2. Terjadi dari reaksi fermentasi monosakarida 3. Bereaksi dengan asam asetat, asam sulfat, asam nitrit, asam ionida Othmer, 1952 Didalam perdagangan dikenal tingkat – tingkat kualitas ethanol sebagai berikut : a. Alkohol teknis 96,5 o GL Digunakan terutama untuk kepentingan industri. Sebagai pelarut organik, bahan bakar, dan juga sebagai bahan baku ataupun untuk produksi berbagai senyawa organik lainnya. b. Spiritus 88 o GL Bahan ini biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk alat pemanas ruangan dan alat penerangan. c. Alkohol absolute 99,7 – 99,8 o GL Banyak digunakan dalam pembuatan sejumlah besar obat – obatan dan juga sebagai bahan pelarut atau sebagai bahan didalam pembuatan senyawa – senyawa lain pada skala laboratorium. d. Alkohol murni 96,0 – 96,5 o GL Alkohol jenis ini terutama digunakan untuk kepentingan farmasi dan konsumsi minuman keras dan lain – lain Soebijanto, 1986.

2.1.7. Bioethanol