Bahan: Metode Penelitian: Latar belakang

23 III BAHAN DAN METODA

3.1. Bahan:

a. Materi Penyuluhan atau pendampingan b. Sampel domba sebagai akseptor sinkronisasi estrus c. Bahan Kimia terlampir pada rincian Biaya Penelitian d. Quetioner untuk menggali kemampuan dan potensi peternak.

3.2. Metode Penelitian:

Metoda penelitian yang digunakan adalah action research, dengan obyek ternak domba Priangan yang dipelihara oleh masyarakat peternak smallholder sheep farmer di daerah Pedesaan, penentuan wilayah penelitian dilakukan secara purposive sampling yaitu daerah pedesaan yang memilik populasi domba Priangan yang cukup banyak sebagai modal dasar program perbibitan, adopsi teknologi rekayasa genetik, agro-ekosistim memberikan dukungan terhadap VBC dan adanya kelembagaan petani peternak. Penjaringan individu ternak yang dilibatkan dalam Village Breeding Center VBC dengan cara purposive sampling yaitu ternak-ternak yang merupakan hasil seleksi pada proses penjaringan. 3.3. Penyuluhan: a. Pemantapan Budi Daya Domba Priangan Dr. Ir.H. Dedi Rahmat, MS b. Sosialisasi Manajemen Recording Prof. Dr. Ir. Sri Bandiati K.Prajoga c. Introduksi Analisis Usaha dan rekayasa sosial VBC Ir.Sondi Kuswaryan, MS d. Pengendalian Penyakit Drh. Tita Damayanti, MSc 3.4. Analisis Data Analisis Fluorogram menggunakan Cimarron 3.12 base-caller implemented in MegaBACE Sequence Analyser Amersham Biosciences. The complementary sequence reads were combined using PhredPhrap software Ewing et al. 1998 24 3.5. Analisis Parameter Genetik Nilai heritabilitas dihitung berdasar Komponen Ragam dihitung dengan menggunakan Model Restricted Maximum Likelihood REML dengan Animal Model Pola Maternal Genetic Effect dengan paket program VCE 4.2 Groeneveld, 1998. Ter nak yang telah memiliki catatan digunakan sebagai obyek sebanyak yaitu 987 ekor anak domba 498 anak domba jantan dan 489 ekor anak domba betina yang merupakan keturunan dari 24 ekor pejantan dan 441 ekor induk betina yang berada di UPTD – BPPTD Margawati Komponen r agam, cor elasi genetik diduga dengan menggunakan metoda REML dengan pola Animal Model dan Mat er nal genet ics effect , dan per angkat lunak yang digunakan adalah Var iance Component Estimation – VCE 4.2 Gr oeneveld , 1998. Efek tetap yang dilibatkan adalah jenis kelamin, par itas, type kelahir an dan tahun musim. Musim pembagiannya ditentukan ber dasar kan klasifikasi Schmidt-Fer guson, data yang diambil yaitu cur ah hujan untuk menentukan bulan ker ing, bulan lembab dan bulan basah, dar ti tahun ketahun yang ditentukan selama per iode pengamatan, kemudian dijumlahkan dan dihitung r ata-r atanya Handoko, 1995 Kr iteria yang digunakan adalah sebagai ber ikut: - Bulan ker ing BK = Bulan dengan cur ah hujan 60 mm. - Bulan lembab BL = Bulan dengan cur ah hujan antar a 60 – 100 mm. - Bulan basah BB = Bulan dengan cur ah hujan 100 mm. Pengkodean data par itas yang digunakan adalah: 1 = Kelahir an ke -1; 2 = Kelahir an ke – 2; 3 = Kelahir an ke – 3; 4 = Kelahir an ke – 4; 5 = Kelahir an ke – 5; 6 = Kelahir an ke – 6; 7 = Kelahir an ke – 7. Pengkodean data Jenis kelamin yang digunakan adalah: 1 = Jantan; 2 = Betina. Pengkodean data type kelahir an yang digunakan adalah: 1 = Tunggal; 2 = Kembar dua; 3 = kembar tiga; 4 = kembar empat. Persamaam statistik “ Multivariate Maternal Genetik efek”: Y 1 = X 1 B 1 + Z 1 U 1 + W m1 + e 1 and Y 2 = X 2 B 2 + Z 2 U 2 + W m2 + e 2 Di mana: Y 1 dan Y 2 = Vector untuk pengamatan sifat 1 dan sifat 2 25 X 1 dan X 2 = desain matrix berhubungan dengan efek tetap, Sex, Paritas dan tahun musim. Z 1 dan Z 2 = desain matrix berhubungan dengan efek random W 1 dan W 2 = desain matrix berhubungan dengan efek Maternal genetik b 1 dan b 2 = vector untuk efek tetap sifat 1 dan 2 u 1 dan u 2 = vector untuk efek random sifat 1 dan 2 m 1 dan m 2 = vector untuk efek maternal genetik sifat 1 dan 2 e 1 dan e 2 = vector residu sifat 1 dan 2 Model Per samaan Gabungannya:                                                     2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 e e m m W W u u Z Z b b X X Y Y A G A A A A u u u u u u u u G u Var g g g g                    2 22 2 12 2 21 2 11 2 2 2 1 1 2 1 1 , cov , cov , cov , cov     R I I I I I e e e e e e e e R e Var e e e e                    2 22 2 12 2 21 2 11 2 2 2 1 1 2 1 1 , cov , cov , cov , cov     1 1 1 1 1 1 2 1 , cov , cov , cov e e u u u u h   , cov , cov , cov 2 2 2 2 2 2 2 2 e e u u u u h   Kor elasi Genetik r g , cov , cov , cov 2 2 1 1 2 1 u u u u u u   Kor elasi Phenotipik r p     , cov , cov , cov , cov , cov , cov 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 e e u u e e u u e e u u     dimana : , cov 1 1 2 1 u u g   = Var iance Genetik untuk sifat ke 1 , cov 2 2 2 2 u u g   = Var iance Genetik untuk sifat ke 2 , cov 1 1 2 1 e e e   = Var iance Phenotipik sifat 1 , cov 2 2 2 2 e e e   = Var iance Phenotipi sifat 2 2 1 h = Her itabilitas sifat 1 2 2 h = Her itabilitas sifat 2 r g = Kor elasi Genetik r p = Kor elasi Phenotipik A = Matr ix untuk keker abatan I = Matr ix untuk identitas 26 Penghitungan intensitas seleksi dengan car a membagi tinggi batas or dinat kur va nor mal untuk phenotype dengan pr opor si ter nak yang ter seleksi sebagai calon induk , dan selanjutnya dapat dilihat di Tabel intensitas seleksi. Intensitas seleksi i = z p, di mana i = seleksi intensitas, z = tinggi or dinate pada kur va nor mal untuk phenotype, p = pr opor si ter nak sapi yang ter seleksi, Falconer and Mackay , 1996. Respon seleksi untuk bobot lahir BL dihitung dengan mengalikan intensitas seleksi total dengan her itabilitas bobot lahir BL dikalikan lagi dengan simpangan baku Bobot Lahir BL R BL = i 2 1 h p  , di mana: R BL = r esponse seleksi Bobot lahir, 2 1 h = her itabilitas Bobot lahir, i = intensitas seleksi { i jantan+ i betina 2}, p  = simpangan baku untuk bobo labir BL. Respon seleksi bobot sapih sama dengan car a mencar i r espon seleksi pada bobot lahir , hanya saja par amet er genetiknya punya bagi sifat bobot sapih. Respon seleksi sifat ber kor elasi antar a bobot lahir BL dan bobot sapih BS dapat dihitung dengan mengalikan intensitas seleksi total i total = i lahir + i sapih 2 dengan kecer matan seleksai bobot lahir 2 1 h dan kecer matan seleksi bobot sapih 2 2 h , kemudian dikalikan dengan hasi l per kalian antar a kor elasi genetik antar a bobot lahir dan bobot sapih r g BL- BS dan simpangan baku phenotype bobot sapih CR 2 = i h 1 h 2 r g12 2 p  Falconer and Mackay , 1996.

3.6. Best Linear Unbiased Prediction BLUP