Perkembangan Earning per Share EPS Pada Perusahaan Properti
Tabel 4.2 Perkembangan
Earning per Share EPS Pada Sektor Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2011
No Eraning Per Share EPS
Statistic Rp
KODE 2006
2007 2008
2009 2010
2011 Mean
Min Max
1 CTRS
85 87
73 29
44 101
69,83 29,00
101,00 2
JRPT 31
40 54
70 96
126 69,50
31,00 126,00
3 LAMI
0,85 2,57
8 11
17 48
14,57 0,85
48,00 4
DUTI 44
53 22
115 144
188 94,33
22,00 188,00
5 SMRA
61 50
15 26
34 57
40,50 15,00
61,00 6
SIPP 89
104 13
10 0,12
-10,1 34,34
-10,10 104,00 7
PNSE 69
94 158
247 231
341 190,00
69,00 341,00
8 SMDM
19 -52
-4 0,6
-0,5 13,6
-3,88 -52,00
19,00 9
GMTD 73
77 79
133 272
483 186,17
73,00 483,00
10 MAMI
14 -56
2 2
0,49 0,68
-6,14 -56,00
14,00 11
BKSL 3,58
8,99 -1,65
0,25 2,61
5,07 3,14
-1,65 8,99
12 CTRA
90 26
31 9
17 33
34,33 9,00
90,00 Rata-rata
48,29 36,21
37,45 54,40
71,48 115,52
60,56
Sumber : Data ICMD diolah
Pada tabel 4.2 dapat dilihat rata-rata earning per share dari ke-12 perusahaan yang menjadi sampel penelitian terus mengalami kenaikan semenjak
tahun 2008 hingga tahun 2011. Pada tahun 2006 rata-rata earning per share dari ke-12 perusahaan baru mencapai 48,29 rupiah, namun pada tahun 2011 sudah
mencapai 115,52 rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 67,24 rupiah selama 6 tahun. Untuk lebih jelas, mengenai perkembangan earning per share ke-12
perusahaan selama periode tahun 2006-2011 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 4.2 Grafik Perkembangan
Earning Per Share Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006-2011
Berdasarkan gambar grafik di atas, diketahui bahwa rata- rata earning per share pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2006-2011 cenderung meningkat. Peningkatan yang paling tinggi terjadi dari tahun 2009 ke tahun 2010, yaitu meningkat sebesar 17,07 rupiah atau
mengalami pertumbuhan sebesar 31,4 dari tahun 2009. Data tersebut menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan properti dalam menghasilkan laba
untuk tiap lembar sahamnya yang dimiliki sangat tinggi. Dimana investor akan emnggunakan informasi EPS ini karena bisa menggambarkan prospek Earning
perusahaan di masa depan sehingga keuntungan perlembar saham pemilik yang didapat akan tinggi. Hal ini sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh weston
dan brigham 2001:26 salah satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah laba perlembar saham earning per share. Seorang investor yang melakukan
investasi pada perusahaan akan menerima laba atas saham yang dimilikinya. Semakin tinggi laba perlembar saham earning per share yangdi berikan
48.29 36.21
37.45 54.40
71.48 115,52
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 120.00
2006 2007
2008 2009
2010 2011
Earning Per Share
perusahaan maka harga sahampun akan ikut naik.ini kanan mendorong investor untuk melakukan investasi yang lebih besar lagi sehingga harga saham perusahaan
akan meningkat.
4.2.3 Perkembangan Harga Saham Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2011.
Saham adalah surat bukti kepemilikan bagian modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas yang memberi hak atas deviden dan lain-lain
menurut besarnya modal yang disetor. Keuntungan yang dinikmati investor atas investasi saham yang dilakukannya dibagi menjadi dua komponen yaitu current
income dan capital gain. Current income berupa keuntungan yang diperoleh investor melalui pembayaran yang bersifat periodik berupa dividen sebagai hasil
kinerja fundamental perusahaan. Sedangkan capital gain berupa keuntungan yang diterima karena selisih antara harga jual dan harga beli saham. Besarnya capital
gain suatu saham akan positif, bilamana harga jual dari saham lebih tinggi dari harga belinya. Adapun hasil perhitungan harga saham pada perusahaan properti
selama periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Perkembangan Harga Saham Pada Sektor Property Yng Terdaftar di Bursa
Efek In donesia Periode 2006-2011
No Harga Saham Y
Statistic Rp
KODE 2006 2007
2008 2009
2010 2011
Mean Min Max
1 CTRS
980 980
158 510
690 870
698 158
980 2
JRPT 1030
1530 500
800 1300
2200 1227
500 2200
3 LAMI
75 150
85 95
194 225
137 75
225 4
DUTI 650
970 1000
680 2100
1800 1200
650 2100
5 SMRA
1170 1170
166 600
1090 1240
906 166
1240 6
SIPP 590
2000 250
100 89
89 520
89 2000
7 PNSE
700 900
750 930
1630 2375
1214 700
2375 8
SMDM 200
240 90
83 101
130 141
83 240
9 GMTD
420 450
147 174
165 660
336 147
660 10
MAMI 70
106 50
51 50
50 63
50 106
11 BKSL
115 660
160 97
109 265
234 97
660 12
CTRA 760
890 184
485 350
540 535
184 890
Rata-rata 563,3 837,2 295,0 383,8 655,7 870,3
600,9
Sumber : Data Bursa Efek Indonesia diolah
Pada tabel 4.3 dapat dilihat rata-rata harga saham dari ke-12 perusahaan yang menjadi sampel penelitian cenderung mengalami kenaikan semenjak tahun
2006 hingga tahun 2011. Hanya pada tahun 2008 rata-rata harga saham dari ke-12 perusahaan sempat mengalami penurunan sebagai imbas terjadinya krisis global
pada tahun 2008. Pada tahun 2006 rata-rata harga saham dari ke-12 perusahaan baru mencapai 563.3 rupiah, namun pada tahun 2011 sudah mencapai
870,3rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 265 rupiah selama 6 tahun. Untuk lebih jelas, mengenai perkembangan harga saham ke-12 perusahaan selama
periode tahun 2006-2011 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Gambar 4.3 Grafik Perkembangan
Harga Saham Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006-2011
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, diketahui bahwa rata- rata harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
tahun 2006-2011. Pada tahun 2008 menurun dari tahun sebelumnya 837,2 menjadi 295,0 hal ini di karenakan oleh kekawatiran investor atas sejumlah dana yang
telah di investasikan di sektor perusahaan properti banyak investor yang menunda kerjasamanya, penundaan ini sama halnya dengan pembatalan proyek secara
konstruksi sekala kecil yang terhenti,sementara kontrak sekala besar menderita pengurangan proyek. Dampak Kerisis keuangan global berimbas pada naiknya
harga bahan baku yang di produksi terus meningkat sehingga tidak mampu menghasilkan laba yang di targetkan . dan pada tahun 2009 ke tahun 2010, yaitu
meningkat sebesar 271.92 rupiah atau mengalami pertumbuhan sebesar 70,9 dari tahun 2008.
563.3 837.2
295.0 383.8
655.7 870,3
0.0 200.0
400.0 600.0
800.0 1000.0
2006 2007
2008 2009
2010 2011
Harga Saham